I Was Reincarnated In a Yandere Main Love Comedy Game And Suddenly a Dangerous Girl Became My Younger Sister – Chapter 37


Chapter 37 – “Orang ini, menakutkan”, Kata Chisome

 

Pagi-pagi, saat aku bangun, Mashiro menatapku dari atas.

“Mashiro?”

“Un”

Kenapa Mashiro… itulah yang kupikirkan, tapi saat aku melihat wajahnya, aku ingat semua yang terjadi kemarin.

Chisome juga adalah Mashiro, dengan cara tertentu, itu adalah malam dengan hubungan yang dalam antara keduanya.

“–……”

Hanya mengingatinya yang penuh dengan kebahagiaan adalah hal yang wajar, tapi ada rasa malu yang hampir sama besarnya.

Chisome sudah bangun dan kukira dia sedang menyiapkan sarapan, tapi melihat siapa yang bisa dikatakan memiliki keberadaan yang sama dengannya, Mashiro, pipiku menjadi hangat.

“Etto… Pagi Mashiro”

“Un. Pagi, Onii-sama”

Ketika kami saling memberi salam, Mashiro jatuh padaku seolah-olah dia kehilangan semua kekuatannya.

Tentu saja, aku menangkapnya di pelukanku, tapi Mashiro masih membenamkan wajahnya di dadaku seperti itu, sehingga aku gak bisa gerak.

“Apa ada yang salah denganmu?”

“…… karena aku malu saat melihat wajah Onii-sama”

“Bukankah itu…”

“Karena kemarin, aku ingat semuanya”

Aku gak tau secara rinci dalam kondisi apa gadis-gadis ini pada saat itu, tapi aku bertanya-tanya apakah Chisome adalah kesadaran utama mereka, dan Mashiro juga mungkin bisa melihat saat berada di dalam…

Aku sedikit penasaran, tapi sudah cukup dengan ini, mari kita pergi ke Chisome saja.

Ketika aku membuka pintu ke ruang tamu, bau sarapan enak melayang di udara, dan ada Chisome yang sedang menikmati sup miso.

“Un, ini sempurna bukan… Ah, Nii-san, pagi”

“…… Ossu”

Chisome terlihat sama seperti biasanya, begitulah pikirku, tapi dia sedikit memerahkan pipinya dan tersenyum malu-malu.

Meskipun kami adalah kakak beradik tanpa ikatan darah, bagian seperti ini mungkin tetap sama.

“Segera siap, jadi duduklah. Mashiro, bisakah kamu membantuku membawanya?”

“Baik”

Mashiro, yang sudah menempel di punggungku sepanjang waktu, juga ikut membantu, dan segera kami bertiga bersama-sama untuk sarapan.

Namun, yang berbeda dari biasanya adalah bahwa meja makan hari ini agak sunyi.

Aku, Chisome, dan Mashiro makan dengan tenang tanpa mengucapkan sepatah kata pun…

Yah, bukan hal buruk jika diam saat makan, tapi kami bertiga pasti sangat sadar akan hal yang terjadi kemarin.

“…… Un?”

“……”

Di tengah-tengah semua ini, tiba-tiba aku merasakan pandangan kuat padaku dan aku melihat Chisome.

Dia menatapku dengan mata merahnya, tapi meskipun mata kami bertemu, dia gak terlalu kesal dan terus menatapku.

(Ini… tes kesabaran?)

Mungkin itu juga, tapi hal yang paling utama adalah keinginan Chisome untuk berbicara tanpa merasa malu.

Pada dasarnya, meskipun Chisome menonjol karena keadaannya yang santai, pada saat-saat seperti ini, tentu saja, dia tampaknya merasa sangat malu juga…

Jika begitu, aku gak bisa terus-menerus diarahkan oleh adik perempuanku selamanya.

“Chisome, dan juga Mashiro. Kemarin adalah momen yang sangat bahagia… itulah sebabnya, um, dari sekarang mari kita berhubungan lebih baik lagi”

“Ah…… Un!” (Chisome)

“Aku mengerti……–!” (Mashiro)

Sejujurnya, aku mempersiapkan diri pagi ini untuk Chisome menceritakan kesan-kesannya tentang peristiwa kemarin, bahkan jika gak begitu…

Ya, itu hanya gambaran dari adikku yang imut dan pemalu yang kulihat.

Setelah itu, kami mendapatkan kondisi normal kami dan pagi menjadi hidup seperti biasa.

“…… Fumu” (Taiga)

“Apa ada yang salah?” (Chisome)

Aku gak berniat sadar akan hal itu, tapi pandanganku dengan sendirinya tertuju pada Chisome.

Dia biasanya sangat imut, dan bahwa dia cantik adalah pengakuan mutlak yang ada dalam diriku… itu gak berubah, tapi apa perasaan ini yang membuatnya terlihat lebih menarik dari biasanya hari ini?

“Ah, mungkin Nii-san lebih terpesona padaku dari biasanya?”

“Kamu mengerti dengan baik kan. Un, benar sekali”

“Jelaslah, aku mengerti~”

Tentu saja, bukan hanya Chisome, tetapi aku juga merasakan hal yang sama tentang Mashiro.

Mashiro sedang menatap kami dengan rasa tertarik sambil makan yoghurt, tapi aku bertanya apakah Chisome tau tentang fenomena ini, dan dia berkata begini.

“Lihat, sering kali mereka bilang gadis menjadi cantik saat dan setelah berhubungan s*ks atau semacamnya, kan? Bagiku, yang bisa kupikirkan hanya tentang kulitku yang lebih kencang dari biasanya pagi ini, tapi mungkin itu mungkin seperti itu?”

“…… Begitu ya. Memang, aku juga pernah mendengarnya”

Seperti, bagaimana dengan peningkatan sekresi feromon dengan tumpang tindih tubuh dengan lawan jenis…

Aku gak begitu paham, jadi aku mungkin salah tentang itu, tapi mungkin itu adalah apa yang aku rasakan tentangnya.

“Ya, ya, jika kamu terlalu lambat, kamu akan terlambat, lho?”

“Ups… ah, benar, Chisome”

“Apa?”

“Kita akan pergi bersama, kan?”

“Tentu saja♪”

Kemarin, berbagai hal terjadi dan kami pergi dan pulang bersama, tapi mulai hari ini, cara ini juga menjadi mungkin untuk pergi bersama ke sekolah.

Ini terjadi saat dia masih di SMP juga, jadi gak ada perubahan yang begitu besar, tapi sejak itu kami berdua tumbuh sedikit dan menjadi kekasih, dan arti itu berubah dengan cara besar antara sekarang dan saat itu.

“Aku akan keluar dulu”

“Un. Tunggu aku bentar ya”

Setelah sarapan selesai, Chisome mengatakan kalau dia masih puya beberapa persiapan yang harus dilakukan, jadi aku keluar lebih dulu.

Mashiro, yang gak memerlukan persiapan atau apa pun, berdiri di sebelahku sambil memegang tanganku, dan dalam kasus Mashiro, aku baru saja sadar kalau dia sering menyentuh tubuhku seperti ini baru-baru ini.

“Entah bagaimana, itu wajar bagi Mashiro berada di sisiku, atau lebih tepatnya… meskipun aku sedang berpikir tentang Chisome, aku memandang dan memperlakukan Mashiro dengan cara yang sama~”

“Gak salah kok. Karena Chisome dan aku begitu. Meskipun Onii-sama hanya memikirkan Chisome di hatinya, di sana aku juga ada. Itulah sebabnya itu normal”

“Fu~n?”

Seringkali saat aku memikirkan Chisome di hatiku, Mashiro secara alami sering tertinggal disana, tetapi juga ada efek dari Chisome dan Mashiro adalah satu dan sama, jadi sepertinya memikirkan Chisome sama dengan memikirkan Mashiro.

Mungkin itulah sebabnya saat aku memikirkan Chisome, perasaanku juga disampaikan kepada Mashiro, begitulah.

“…… Jadi pada akhirnya itu hanya masalah persepsi pada titik itu juga. Ini tetap menjadi sesuatu yang aneh seperti biasanya”

“Begitulah kami. Tetapi… Fufuu, dari sekarang, kehidupan SMA ku dengan Nii-san… hatiku berdetak sangat cepat dan sangat bersemangat, lho♪” (Chisome)

“Sama denganku” (Taiga)

Ini terjadi pada saat kami melakukan pertukaran seperti itu.

“Rikudou-san, dan juga Chisome-san, pagi!”

“–!?”

“Apa!”

Orang yang berdiri di belakang dan bernafas berat adalah Misora.

Chisome dan aku terlalu kaget sehingga kami akhirnya memeluk satu sama lain, tapi bahkan itu juga tampaknya menjadi hadiah untuk Misora.

“…… Um, Shindou-san… kamu senpai, kan?”

“Apa ada yang bisa ku bantu!”

“…… Bahkan aku dan gadis itu gak bisa mendeteksimu sampai kamu mendekat. Apa-apaan kamu ini?”

“Aku seorang wanita yang hanya mengawasi kalian berdua♪”

Gak lama setelah itu, Chisome berbisik ke telingaku, “Nii-san, orang ini menakutkan”.

Atau lebih tepatnya, berpikir bahwa Chisome dan Mashiro enggak memperhatikannya… gak mungkin, gadis yang bernama Misora ini, apakah kau mengatakan dia sedang berkembang.

“Fuhe… Fuhehe♪”

Sementara ini, gadis ini menjadi lebih berbahaya dari karya aslinya, bukankah begitu?



Komentar