I Was Reincarnated In a Yandere Main Love Comedy Game And Suddenly a Dangerous Girl Became My Younger Sister – Chapter 38


Chapter 38 – Metode Yang Lebih Baik Daripada Membunuh

 

“…… Mashiro, ayolah dan kembali ke sisi Chisome”

“Muu…… tidak boleh?”

“Yah, meski kau melakukan ini, gak ada yang tau, tapi tetap saja……”

Setelah sekolah bersama Chisome selesai, karena kelasnya berbeda secara alami di tahun pertama dan kedua, aku berpisah dengannya.

Tapi entah kenapa hanya Mashiro, yang bisa dikatakan sebagai bagian lain dari Chisome, yang tetap melekat padaku.

Chisome, sambil tertawa, melambaikan tangannya ke arah kami, tapi bagiku, aku sangat bingung apa yang harus kulakukan dalam kasus ini.

“Itu adalah adegan terbaik sejak pagi hari, Rikudou-san. A~h, itu yang terbaik~…… meskipun dipisahkan itu gak bisa, ikatan cinta timbal balik yang kuat antara kakak dan adik…… Berjalan dengan baik!”

“…… Aku akan berusaha untuk enggak bertanya apanya yang berjalan baik”

“Pada suatu–”

“Diamlah!!” (dalam bahasa Inggris Jepang)

Apakah gadis ini sudah taka da harapan. Aku tak tau lagi.

Aku meninggalkan Chisome, sehingga aku datang dan memasuki kelas bersama Misora.

Tapi tampaknya sekelompok anak laki-laki, jika mereka salah memahami sesuatu, berpikir ada sesuatu antara aku dan Misora.

Meski sudah menonjol karena masalah Chisome…… aku menghela nafas kecil.

(Apakah ada sesuatu dengan Misora? Memang benar kalau kami mungkin berhubungan baik, tapi ini akan menghancurkan fantasi kalian menjadi beberapa bagian kan, lihat wajah itu)

Seolah merusak wajah cantiknya, pada wajahnya yang seolah terlihat ngiler setiap saat, wajah seriusnya, dengan melihatnya cinta 100 tahun pun akan menjadi dingin.

“…… Manusia ini menarik”

“Sebaiknya kau berhenti Mashiro, hanya itu yang tak akan aku biarkan”

Lihat, itu akan membuat Mashiro tertarik bukan.

“Tadi, Chisome bilang dia takut, tapi itu hanya lelucon lho. Gadis itu, dia cukup menyukai orang ini”

“Beneran!?”

“Un. Bagaimana aku harus mengatakannya ya…… Karena manusia ini benar-benar menginginkan hubungan antara Onii-sama dan kami dari lubuk hatinya. Kupikir itu karena Chisome memiliki keyakinan bahwa manusia ini tidak akan pernah menjadi sebuah kekurangan bagi kami”

“…… Jadi begitu”

Kedengarannya seperti Chisome, atau lebih tepatnya, pada dasarnya, gadis itu tidak mempercayai siapa pun selain aku, tapi kurasa dia bisa mengenali seseorang seperti Misora, yang dari hatinya memberkatinya, sebagai sekutunya.

Yah, aku bertanya-tanya apakah aku harus memberi selamat atas hal ini, tapi…… atau lebih tepatnya, aku terkejut dengan kenyataan bahwa aku baru saja melakukan percakapan normal dengan Mashiro di depan Misora.

“…… Shindou?”

“Apa itu?”

Misora, yang menatapku sepanjang waktu, hanya tersenyum……

Mungkinkah dia melihat keberadaan Mashiro?

Aku memandangi Mashiro dengan santai, dia menggelengkan kepalanya ke samping, jadi jelas Misora ​​tidak melihatnya.

“Tidak apa-apa, Rikudou-san”

“…… Apa itu?”

“Aku, aku tidak bisa melihat apa-apa, tapi aku bisa merasakannya. Dari apa yang Rikudou-san miliki di sampingnya, sesuatu yang mirip dengan gerakan gelombang Chisome-san. Aku melihat bahwa ini adalah bentuk ultimate dari kakak dan adik bukan!”

“………”

“Un. Lagipula ini menarik” (Mashiro)

Itu menakutkan bagiku lho.

“Osu Taiga!” (Shinji)

“Pagi!” (Kouki)

“O~ Pagi, kalian berdua” (Taiga)

“Selamat pagi” (Shindou)

“…… Pagi” (Mashiro)

Mashiro…… kau……!

Ada yang mengatakan bahwa memberi salam adalah hal yang mendasar dan normal dilakukan seseorang.

Namun, aku merasa tergerak oleh Mashiro yang melakukan itu.

Meskipun suara itu tak terdengar atau dikenali oleh siapapun……

Meski begitu, betapa manisnya Mashiro ketika dia dengan malu-malu mengucapkan pagi.

“Entah mengapa Taiga jadi menangis, lihat”

“Orang ini mudah sekali menangis akhir-akhir ini, lho?”

“Untuk mengolok-olok itu gak boleh lho, dasar orang bodoh yang gak berguna” (Shindou)

Seperti yang kubilang, itu sebabnya aku tidak bisa menghentikan karakter Misora ​​agar tidak runtuh.

Yah, dia jelas menjadi lebih mudah diajak bicara daripada karya aslinya, jadi jika menurutku itu adalah perubahan yang baik, itu bukanlah sesuatu yang selalu buruk.

“Sepertinya teman-teman Onii-sama semua ada di sini, aku akan kembali. Sampai nanti bersama Chisome bersama-sama, oke”

“A-aah…… sampaikan salamku pada Chisome”

“Un”

Mashiro berpisah dariku dan sosoknya menghilang seolah-olah dia telah tenggelam jauh ke dalam tanah.

Tentu saja, secara hierarki, ruang kelas Chisome akan berada di bawah ini, tapi cara dia menghilang barusan cukup mengerikan, jadi aku harus memberitahu pada Mashiro agar dia sebisa mungkin menahan diri untuk tidak melakukannya lagi, atau segalanya tidak bisa berjalan.

“Meski begitu, Taiga, itu menjadi banyak rumor lho?”

“Apakah itu tentang Chisome?”

“Benar benar. Mereka sepertinya penasaran dengan hubungan seperti apa yang kalian berdua miliki, tapi sepertinya banyak yang merasa lega saat mengetahui kalian adalah kakak beradik”

“Fu~n”

Ya, tentu saja, bahkan jika sekelompok orang yang tidak begitu dekat denganku mengetahui kalau aku dan Chisome adalah kakak beradik, mereka seharunya tak tau kalau Chisome adalah saudara tiriku.

Seperti yang Kouki katakan, orang-orang yang merasa lega dengan hal itu, dengan kata lain, itu berarti mereka setidaknya memiliki perasaan terhadap Chisome…… “Tak ada gunanya, jadi menyerahlah”, bersamaan dengan sedikit rasa superioritas, kurasa, akan ada hal-hal yang menyusahkan yang akan terjadi.

“Baiklah, jika terjadi sesuatu, aku akan memberitahumu?” (Shinji)

“Ada persahabatan dengan Taiga dan Chisome-chan. Aku bisa mengandalkanmu*, kan?” (Kouki) 

 

(TN ENG: Artinya, kamu akan berhutang budi padaku)

 

“Tentu saja, tolong andalkan aku juga, oke?” (Shindou)

“…… Hahaa, aku mengerti. Jika terjadi sesuatu, biarkan aku mengandalkan kalian semua” (Taiga)

Aku benar-benar diberkati dengan teman-teman yang baik.

Setelah itu, guru datang dan HR dimulai, tetapi tiba-tiba teman-teman sekelasku, termasuk aku, mendengar sesuatu yang membuat kami penasaran.

“Dua hari dari sekarang, itu akan menjadi lusa, seorang siswa pindahan akan datang ke kelas berikutnya. Sebelumnya dia tinggal di luar negeri, tapi ketika kembali ke Jepang kali ini, akan pindah ke sekolah ini”

“Laki-laki? Perempuan?”

“Itu Perempuan”

“Apakah dia manis~?”

“Entahlah. Coba lihat sendiri”

Sebuah cerita tentang murid pindahan yang tiba-tiba menjadi perhatian, tapi bagiku, itu tidak terlalu tiba-tiba.

(…… Dengan ini, akhirnya ya)

Kupikir mungkin itu tidak akan sama dengan game nya, ada juga pola dimana murid pindahan tidak akan datang, tapi bukan itu masalahnya.

Itu juga populer karena dia perempuan, jadi aku sudah hampir yakin, tapi meski begitu, ada juga kemungkinan orang yang benar-benar berbeda…… yah, semuanya akan terjadi sampai lusa nanti.

“Untuk saat ini, haruskah aku melakukan yang terbaik hari ini”

Mungkin juga karena Chisome satu sekolah denganku, badanku tegang, aku bisa berkonsentrasi lebih dari biasanya.

Aku bisa merasakan tatapan Mashiro dari waktu ke waktu, bisa jadi dia entah bagaimana terpisah dari Chisome dan menatapku.

Seperti ini dan itu, waktu berlalu dengan cepat dan menjadi istirahat makan siang, dan aku bersama Shinji dan Kouki, mendekatkan meja kami dan makan siang bersama.

“Kalau dipikir-pikir”

“Apa?”

“Bento Taiga dibuat oleh Chisome-chan, kan?”

“Ya”

“Apakah isinya dan sebagainya sama?”

“Jumlahnya berbeda, tapi sama”

Jika itu Chisome, dia mampu melakukan apa pun, tapi seperti yang diharapkan, membuat dua jenis bento akan sulit baginya.

“Kelihatannya enak setiap kali aku melihatnya, ah, aku sangat iri padamu”

“Enak sekali lho. Mau makan tamagoyaki?”

“Apa gak masalah!?”

“Ini”

Aku memberi mereka masing-masing dua tamagoyaki.

Meski aku sudah lama berhubungan dengan mereka, kalau dipikir baik-baik, mereka belum pernah makan makanan buatan Chisome sebelumnya……

Sekarang, aku bertanya-tanya reaksi seperti apa yang akan mereka berikan dan tunjukkan.

“Amuu”

“……!”

Saat mereka memasukkan tamagoyaki ke dalam mulut mereka, keduanya tiba-tiba membuka mata lebar-lebar.

“…… Enak–”

“Sangat…… enak”

“Kan? Masakan Chisome benar-benar enak, itu sebabnya”

Tentu saja, tidak hanya bento tetapi juga hidangan sehari-hari, dia memberikan pelayanan terbaiknya.

Saat aku melihat sosok adik perempuanku seperti itu, sering kali aku berpikir aku juga ingin memasak, tapi dia bilang dapur adalah medan perangnya dan Chisome tidak mengizinkanku memasak.

“…… Aku selalu ingin memasak untuk Nii-san. Hanya itu saja hal yang tak akan kuberikan pada siapapun…… Maafkan aku karena egois, Nii-san”

Itu adalah keegoisan Chisome yang terlalu manis.

Yah, meski begitu, ada kalanya kami memasak bersama, dan ketika Chisome ketiduran, akulah yang akan membuatkan sarapan juga, tapi tentu saja, membandingkannya dengan Chisome, aku kalah telak.

“Sungguh, pastikan kau mendukungnya oke, tentang Chisome-chan”

“Aku tau. Aku gak kepikiran bakal seperti itu, tapi jika aku mengabaikan Chisome, tolong bunuh aku”

“Got it. Aku akan membunuhmu sekuat yang aku bisa”

“…… Setidaknya bersikaplah santai padaku”

Bertanya-tanya apakah ini akan baik-baik saja, dengan teman-temanku ini……

Setelah itu, waktu berlalu dan itu menjadi sepulang sekolah, dan aku telah berjanji untuk menemui Chisome di gerbang sekolah, jadi aku langsung berjalan ke depan seperti itu…… tapi.

Ada suatu peristiwa yang terjadi justru karena kecantikan seperti dia.

“Rikudou-san! Ingin tahu apakah kamu bisa memberiku waktu sebentar?”

“Aku tidak punya waktu sebanyak itu. Dari sini, aku sudah membuat janji penting”

“Meski begitu, aku mohon padamu!”

Yang sedang menunggu adalah Chisome, tapi ditangkap oleh seorang anak laki-laki yang menurutku adalah teman sekelasnya.

Menebak dari ekspresi Chisome, aku tau kalau dia merasa agak jengkel, dan anak laki-laki itu juga tampaknya cukup gigih dan sangat berbau masalah.

“Chisome!”

“Ah, Nii-san!”

Tapi, bagaimanapun, aku tidak ingin membuat Chisome terlihat sedikit tidak senang, jadi aku segera memanggilnya.

Saat dia melihatku datang, seolah-olah dia telah melupakan keberadaan anak laki-laki di depannya, dia berlari ke arahku dan, seolah-olah, memelukku.

“Aku sudah menunggu lho, Nii-san. Begini, aku ada urusan berbelanja hari ini, itu sebabnya, ayo segera berangkat

“Mengerti…… Untuk saat ini, apa tak masalah membiarkannya, kan?”

“Tidak apa-apa. Lagipula aku gak peduli”

“–……”

“Aku gak peduli”, teman sekelas laki-laki nya yang tampak frustrasi itu menggigit bibirnya ketika Chisome mengatakan itu.

Dan, atau harus kukatakan, seperti yang diharapkan, dia menajamkan pandangannya dan memelototiku…… yang, tentu saja, menyentuh kemarahan Chisome dan Mashiro.

“Mashiro, ayo lakukan itu”

“Baiklah”

Tidak mungkin kau akan memakannya kan?

Aku memikirkan hal yang berbahaya, tapi sepertinya Mashiro memutuskan untuk melakukannya dengan metode yang akan membuat sosoknya menjadi tak terlihat.

Dia pergi ke belakang anak laki-laki itu dan meletakkan tangannya di celananya dan menariknya ke bawah sekuat yang dia bisa.

Kukira itu adalah belas kasihnya sehingga dia tidak menurunkan celana dalamnya.

Namun, pada saat ini, dia tiba-tiba menjadi seorang anak laki-laki yang menurunkan celananya di gerbang sekolah.

“…… Eh?” (Anak laki-laki)

Untuk saat ini, dengan amin di hatiku, aku menyatukan tanganku.



Komentar