I Was Reincarnated In a Yandere Main Love Comedy Game And Suddenly a Dangerous Girl Became My Younger Sister – Chapter 36


Chapter 36 – Saling Mencintai Dengan Satu Jiwa

 

Itu adalah malam upacara masuk yang menandai dimulainya Chisome ke SMA.

Setelah selesai makan malam, sambil berbaring di tempat tidur, aku memikirkan tentang apa yang terjadi sejak aku bertemu dengan Chisome.

“…… Sungguh, aku sudah sampai sejauh ini kan~”

Waktu ketika cerita yang ku tau tentang Byouai dimulai, dan tentu saja, aku juga sangat tersentuh karena disambut sebagai seorang kakak bagi Chisome.

Aku hampir melupakannya sekarang, tapi ketika aku bertemu dengannya, aku benar-benar terkejut, dan seperti yang diketahui Chisome, aku benar-benar takut ketika aku akan dimakan dan dibunuh.

“Onii-chan?”

“O-ou”

Chisome itu imut, dan dia, yang dipanggil Kuro Chisome sampai beberapa saat yang lalu, Mashiro juga imut……

Namun, tentu saja ketika aku menyentuhnya beberapa saat setelah aku bertemu dengannya, ketakutan yang tidak diketahui yang kumiliki adalah pasti ada.

“Dan sekarang sudah menjadi…… kekasih ya~”

Saat ini, aku sudah berpikir sebentar, bahwa wajar bagiku untuk menganggap Chisome sebagai kekasihku, dan aku juga memikirkan hal yang sama tentang Mashiro.

Sejujurnya, aku tidak bisa menjelaskan perasaan ini dengan baik, tapi…… memang benar kalau setiap dari mereka memiliki keinginan mereka sendiri, tapi mereka juga keberadaan yang sama……

Dengan kata lain, bahkan seandainya itu ada dua orang di sana, terkadang aku merasa seperti berhubungan dengan satu orang.

“Perasaan bahwa bahkan ketika kau berbicara dengan salah satu dari mereka, yang lain selalu ada di sisimu…… Aku benar-benar tidak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata”

Aku sedang memikirkan sesuatu yang sulit untuk sementara waktu, tapi…… mungkin itu sebabnya, aku menjadi sangat mengantuk dan hanya memejamkan mata saja.

Kemudian, pemandangan yang sangat aneh terbentang di depan mataku.

Kurang lebih, aku masih memiliki kenangan berada di kamarku sampai beberapa waktu yang lalu, jadi jika fenomena misterius seperti ini terjadi, pada dasarnya aku bisa mengenalinya sebagai mimpi.

“…… Tunggu, oi, gak mungkin ini di sini!?”

Pemandangan di depanku, itu adalah ruang kelas SMA ku.

Terlebih lagi, tidak ada keraguan bahwa apa yang ada di depanku adalah –– Chisome.

“Kamu datang datang juga~. Bersamaku……?” (Chisome)

Dia terlihat persis seperti sosok seorang gadis yang selalu berada di sisiku.

Namun, suasana yang disekitarnya benar-benar berbeda.

Putus asa atas dunia itu sendiri, untuk melihat sosoknya, yang tak bisa mempercayai orang, aku secara naluriah mengulurkan tanganku.

“Kenapa…… kenapa……–!?” (Chisome)

Melihat keadaan putus asa Chisome seperti melihat hantu, aku langsung menebak keadaan saat ini.

Ini adalah mimpi, tapi kebetulan ini mungkin benar-benar membuatku bertemu dengan Chisome yang asli……

Yah, bagaimanapun juga Chisome di depanku dan Chisome di sisiku berbeda…… tapi, seperti yang kuduga, ada sesuatu yang menyentuh hatiku ketika aku ditunjukkan keadaan seperti ini.

“Chisome”

“Jangan kemari!!”

Saat aku maju selangkah, sesuatu seperti cambuk hitam muncul dari sisinya.

Itu dipukul di depanku, dan itu saja menyebabkan meja itu retak dan terbelah dua seperti celah di tanah.

“Kenapa? Aku pasti memakanmu…… namun kenapa!?”

Jika seandainya ada eksistensi yang memimpin pertemuan ini, apa tujuan untuk mempersiapkan pertemuan kebetulan ini, aku tak tau.

Namun, sekali lagi, api tekad menyala di dalam diriku.

Aku benar-benar bertekad untuk tidak membiarkan gadis-gadis di sisiku membuat wajah seperti ini.

“Pergilah! Jangan pernah muncul di depanku lagi–!!”

Cambuk hitam itu menatap tajam dan mendekat, menekanku.

Jika rasa sakit ini akan membangunkanku dari mimpi…… tidak, aku masih tidak menyukainya, pikirku, ketika aku mendengar suara lain.

“Nii-san”

“Onii-sama”

Saat aku mendengar suara itu, semua serangan yang mendekatiku dihalau, seolah kesadaranku ditarik dan dibangunkan oleh suara yang kudengar.

“……–”

“Ah, jadi kamu sudah bangun Nii-san”

“Onii-sama, apakah kamu mengalami mimpi yang menakutkan?”

Ketika aku membuka mata, apa yang ada di luarku, yang mengintip ke wajahku adalah adikku.

Mimpi yang menakutkan……

Yah, itu benar-benar mimpi yang menakutkan, dan aku tersenyum kecut saat melihat jam untuk melihat sudah berapa lama aku tidur sejak saat itu.

“Aku sudah tidur sekitar tiga puluh menit, ya”

“Sepertinya begitu. Kamu tidur nyenyak, tapi…… seperti mimpi buruk. Mungkinkah itu Nii-san?”

“Aah tidak, ini bukan jenis mimpi yang ada dalam pikiran Chisome. Bagaimana aku mengatakannya, dengan cara itu sepertinya itu adalah mimpi yang perlu kurasa juga”

Aku mengatakan itu, mendekatlah dan merangkul Chisome dan Mashiro.

“Chisome, Mashiro juga…… Mulai sekarang dan seterusnya, apapun yang terjadi, akan kutunjukkan padamu kalau aku akan melindungimu sebagai kakak. Tentu saja, sebagai kekasih juga oke”

“Nii-san…… fufuu♪”

“Onii-sama♪”

Setelah itu, aku menghabiskan waktu bersama keduanya, dan ketika waktu sudah mendekati jam sepuluh, aku pergi tidur.

“…………”

Sejujurnya, ada sesuatu yang selalu kuingat.

Yaitu, ketika Chisome menjadi siswi SMA, mari kita melakukan tindakan mesum, dan meski juga sangat malu seperti itu, janji dibuat untuk mencari hubungan yang mendalam satu sama lain.

“Nii-san, aku, kamu tau? Janji waktu itu aku ingat itu”

“…… Aku juga”

“Ahaha, oh Nii-san, wajahmu merah, lho!”

“Dan Chisome juga, kan!”

Aku bisa memahami seolah-olah mengambil tindakan sendiri, kalau wajah kami memerah, dan jantung kami berdebar kencang.

Orang yang menatap tajam pada percakapan kami adalah Mashiro, tapi saat kupikir Chisome memberi isyarat pada Mashiro, sesuatu yang aneh terjadi.

“Eh?”

Mashiro tumpang tindih seolah tersedot ke dalam tubuh Chisome.

Itu adalah sesuatu yang tidak akan pernah terjadi dalam kenyataan, dan itu adalah sesuatu yang terlalu misterius sehingga aku kehilangan kata-kata.

“Kami adalah keberadaan yang satu dan sama, tepatnya aku senang saat pertama kali dengan Nii-san berada di waktu yang sama”

“…… Jadi begitu?”

Chisome kini memiliki penampilan yang agak istimewa, dan meski rasanya seperti rambut hitam bercampur dengan rambut perak, garis merah yang terlihat di tubuh Mashiro juga terlihat di Chisome.

Seolah-olah, aku mendapat kesan bahwa, seperti Chisome dan Mashiro telah menjadi satu.

“Nii-san”

“…… Ou”

Ini buruk, sampai sejauh ini, ketegangan menyerangku dengan luar biasa.

Memang benar bahwa apa yang kami lakukan mulai sekarang, jika seseorang menyebutnya sebagai tindakan yang memalukan, adalah tindakan yang memalukan, tapi ini bukan sesuatu yang menjijikkan, dan jika itu sebagai kekasih, ini bukan hal yang aneh untuk dilakukan.

(Naa Taiga, adik tercintamu, sudah mengataknnya sejauh itu, lho? Jangan berpikir tentang rasa malu, dan muncul keraguan dan merusak semuanya!)

Memikirkan itu, #pashii aku menampar pipiku.

Seperti yang kudengar dari Chisome, sejauh ini, sudah berkali-kali kami terangsang, tapi setiap kali kami menahan dan bertahan sampai dia menjadi siswi SMA.

“…… Chisome”

“–…… Ya”

Aku menghadapi Chisome, dan sampai sekarang aku sudah melakukannya berkali-kali, tapi sekali lagi, untuk meningkatkan semangatku, aku menciumnya.

Ketika ciuman itu berubah dari sekedar sentuhan ke bibir menjadi silat lidah, ada rasa nyaman yang lambat laun membuat kepalaku terasa seperti melayang.

Memikirkan Chisome di depan mataku lebih berharga dari apa pun, dan seolah-olah otakku memerintahkanku untuk mencintainya sepenuhnya.

“Haruskah kita pergi tidur”

“Un”

Aku membaringkan Chisome di tempat tidur, dan selanjutnya mengambil posisi seolah-olah untuk menutupi, dan menindihnya.

“…… Aku, sudah lama menunggu ini. Dengan cara ini bisa terhubung secara mendalam dengan Nii-san, akhirnya hari ini menjadi jenyataan bukan”

“Itu juga berlaku untukku. Chisome, aku mencintaimu”

“Aku pun mencintaimu”

“……”

“……”

“…… Uh”

“Pertama-tama, Nii-san, menyentuh oppaiku atau semacamnya juga gak apa-apa, lho?”

“…… Ou”

Ini semacam saling meraba-raba.

Setelah itu, kami menghabiskan waktu dengan tertawa dan terengah-engah dengan semangat mencoba berbagai hal dan itu sudah menjadi jam dua belas.

“…… Nii-san, aku mencintaimu”

Sambil memegang lenganku, seolah menekanku ke tubuhnya yang menggairahkan, Chisome ada di sisiku.

Tentu saja, kami berdua tidak memakai pakaian, dan Chisome masih dalam keadaan menyatu dengan Mashiro, jadi apakah gadis itu sedang tidur?

“Mashiro juga terlihat sedikit lelah. Daripada itu, aku juga berpikir s*ks dengan Nii-san terasa menyenangkan, tapi mungkin, mungkin aku masih belum merasakan kebahagiaan yang datang ke tubuhku”

“Begitu ya…… Yah, aku senang semuanya baik-baik saja”

“Un♪”

Namun…… jika aku bisa mengatakan satu hal, aku pasti berhubungan s*ks dengan Chisome kali ini.

Tanpa diragukan lagi, satu-satunya yang kusentuh dengan tanganku adalah Chisome, tetapi dalam beberapa hal, aku merasa seolah-olah aku disentuh dan juga diselimuti oleh keduanya pada saat yang sama, jadi kurasa itulah arti dari perkataan “keduanya terhubung”.

“Tapi…… ini terasa seperti pilihan baru, bukan. Selama waktu yang kita habiskan bersama sebagai sepasang kekasih, kita tanpa ragu telah menemukan cara baru untuk saling mencintai” (Chisome)

“Aku juga berpikir begitu. Ayo, lakukan lagi, oke” (Taiga)

“Tentu saja. Sebaliknya aku, aku memang mengatakan mari kita lakukan banyak hal, bukan?” (Chisome)

“…… Un” (Taiga)

“Fufuu♪” (Chisome)

Ini perasaan yang aneh.

Seolah-olah Chisome akhirnya terlihat jauh lebih dewasa, lebih dari sebelum tubuhnya dan Mashiro tumpang tindih.

“Nii-san, aku mencintaimu, cin~taaaaaa, aku sangat mencintaimu~♪”

“…… Chisome terlalu manis!!”

“Benarkan~? Aku, jika aku memikirkan Nii-san, aku akan menjadi sangat imut♪”

“…… Aku benar-benar senang aku hidup dengan serius”

“Nii-san, apa kamu akan menangis?”

“Aku akan menangis”

Menghabiskan waktu dengan seseorang yang kau cintai adalah perasaan yang hangat dan bahagia bukan…… itu ternyata malam aku merasakan tubuh wanita.

Dengan cara ini, aku menghabiskan malam pertama yang kujanjikan dengannya, dan hubungan kami semakin erat.



Komentar