I Was Reincarnated In a Yandere Main Love Comedy Game And Suddenly a Dangerous Girl Became My Younger Sister – Chapter 15


Chapter 15 – Tak Tau Apa-apa adalah Sebuah Dosa

 

Sudah lama sejak kasus penguntit dengan Chisome. 

Chisome dan aku masih rukun setiap hari, tapi dengan musim panas yang sebentar lagi tiba, ulang tahunku semakin dekat. 

 

“Ulang tahun Nii-san, aku akan memastikan untuk merayakannya banyak oke!! Aku akan membalas kebahagiaan yang kamu memberiku padaku Nii-san!” 

 

Mau tak mau aku menitikkan air mata pada kata-kata yang keluar dengan senyuman terbaik itu. 

Aku akan berusia 16 tahun pada bulan Agustus bulan depan…… 

Yah, fakta bahwa Rikudou Taiga yang akan berusia 16 tahun sudah memberikan sesuatu yang sangat mengharukan. 

Ngomong-ngomong, aku yang merayakannya sebelumnya tapi ulang tahun Chisome di bulan Desember. 

“Orang ini menyeringai lagi, bro” 

“Ini pasti dia sedang memikirkan tentang Chisome-chan kan” 

Shinji dan Kouki mengatakan sesuatu, tapi meskipun aku peduli, itu tak bisa dihindari. 

Waktu sekolah hari ini sudah berakhir dan itu sepulang sekolah, dan hari ini aku berkeliling kota untuk bermain dengan mereka berdua. 

Untuk beberapa alasan, aku sering memprioritaskan waktu dengan Chisome, jadi meskipun kami berteman, aku tidak benar-benar bisa meluangkan waktu setelah menjadi siswa SMA. 

“Bagaimanapun, terima kasih banyak sudah mengundangku” 

“Anggap saja itu bagus” 

“Kurasa jika aku bersama Taiga, aku akan bisa menerima manfaat riajuu kau tau” 

“Tidak, kau tidak akan……” 

Aku seorang riajuu… aku ingin menyangkalnya, tapi aku bertanya-tanya apakah aku seorang riajuu ketika aku tinggal di bawah satu atap dengan seorang gadis cantik bernama Chisome… Hehe. 

“… Orang ini membuat wajah sombong itu” 

“Yah tentu saja dia akan… Naa Taiga” 

“Apa?” 

Kouki tiba-tiba berhenti. 

Saat aku memiringkan kepalaku bertanya-tanya apa yang terjadi, Kouki mengatakan sesuatu seperti ini. 

“Kau tau, sejak Chisome-chan datang ke sisi Taiga… sungguh, kau menjadi baik bukan” 

“… Tiba-tiba ada apa?” 

“Jangan biarkan dia mendapatkan pantatmu, jangan biarkan dia!” 

Aku bisa merasakan gelombang cinta sesaat… itu hanya lelucon. 

“Aku mohon padamu, tolong jangan salah paham denganku……. yah, itu persis seperti yang kukatakan. Mungkin itu karena kau sudah membuat eksistensi untuk dilindungi, sehingga mentalmu menjadi lebih kuat dan itu membuatmu terlihat lebih baik” 

“U~n?” 

Memang benar untuk melindungi Chisome, aku selalu merasa kalau aku tidak ingin membuatnya menangis, dan saat ini aku hidup dan berhubungan dengannya bersama, seperti yang diduga, penampilan seperti itu akan terlihat seperti itu dari perspektif teman-temanku ya. 

“Tapi apa kau baik-baik saja?” 

“E?” 

“Jika kau memiliki adik perempuan seperti itu, aku mengerti bagaimana perasaanmu tentang menjadi terlalu protektif, tapi sepertinya kau tidak memaksakan diri sampai mati atau mengorbankan waktumu?” 

“… Ah~” 

Begitu ya, tentu saja, mungkin juga untuk melihatnya seperti itu. 

Aku pertama kali memberitahu Shinji dengan mengatakan kalau aku tidak akan pernah melakukan itu, dan sambil memikirkan Chisome, aku mengatakan apa yang ingin kusampaikan. 

“Aku tidak berpikir itu tak bisa dihindari bagi orang untuk berpikir seperti itu, tapi tidak seperti aku mengorbankan apa pun kau tau, meskipun hal-hal mungkin terlihat seperti itu. Sebaliknya, aku rukun dengan Chisome setiap hari, dan itu tidak lain hanyalah hal-hal yang membahagiakan” 

Saat aku memberitahunya, Shinji dan Kouki tiba-tiba memukul bahuku. 

“Aku sudah tau itu dan itu membuatku khawatir untukmu!” 

“Aku beanr-benar merasakan beberapa perasaan iri ssekarang!” 

“Sakit…… Daaaahhhhh pergi dariku!!” 

Bahkan jika kata-kata yang digunakan kuat dan meskipun itu memukulku, itu tidak menyakitkan dan bahkan membuatku tersenyum. 

Tak peduli seberapa iri atau cemburunya mereka, tak peduli seberapa jauh mereka pergi, inilah teman-temanku yang mengerti diriku. 

Saat kami bermain-main seperti itu, orang-orang di sekitarku akan melihatku sambil tersenyum, dan kami bertiga tertekan setelah dilihat oleh seorang wanita usia kuliahan yang mengira kami berisik… 

Tak peduli berapa banyak waktu berlalu, kami adalah trio yang berisik. 

(Souma, karakter utama, tidak terlalu terlibat sejak saat itu, sampai-sampai aku sering berbicara dengan Misora, dan hari-harinya benar-benar damai) 

Tidak ada kontak dengan heroine yang bisa ditemui saat ini… jadi damai. 

Ngomong-ngomong, seperti yang kukatakan sebelumnya, senpai heroine yang akan berkencan paling awal sekarang adalah siswa tahun kedua, jadi aku belum berbicara dengannya, meskipun kami berada di sekolah yang sama. 

Dua sisanya adalah junior yang akan masuk sekolah tahun depan dengan Chisome, dan karena salah satu heroine adalah teman sekelas dari orang yang kembali yang pindah sekitar waktu yang sama, kami belum bisa bertemu. 

“Apa yang akan kita lakukan sekarang?” 

“Ada yang mau main bowling?” 

“Aku setuju” 

Jadi kami memutuskan untuk bermain bowling. 

Saat aku akan mulai berjalan setelah menyelesaikan urusanku dengan benar di kamar kecil, aku dihentikan oleh suara yang tidak kukenal. 

“Maaf untuk tiba-tiba. Rikudou-san, sekarang baik-baik saja?” 

“…… Aku?” 

Saat aku berbalik, ada seorang anak laki-laki, dan seragam anak laki-laki itu berasal dari SMP tempat kami bertiga bersekolah –– dengan kata lain, dia akan menjadi juniorku (kouhai). 

Aku tidak berpikir aku pernah melihat seorang junior dengan wajah seperti itu… tidak bagus, itu tidak terlintas dalam pikiran sama sekali. 

“Namaku Tougo. Aku satu kelas dengan adikmu” 

“Dengan Chisome?” 

“Ya. Aku menghentikanmu bukan tanpa alasan, bisakah kamu memberiku sedikit waktu?” 

“…… Fu~n?” 

Aku mengatakan kepada Shinji dan Kouki untuk melanjutkan. 

Tanpa bergerak ke mana pun secara khusus, aku memutuskan untuk duduk di bangku terdekat dan mendengarkan dia berbicara. 

Topik macam apa itu…… 

Saat aku menunggu, dia mengatakan sesuatu seperti ini. 

“Aku akan blak-blakan. Tolong biarkan adik perempuanmu… Chisome-san bebas” 

“… Hah?” 

Bocah ini ngomong apa sih… oops, aku juga masih diumur untuk di panggil bocah. 

Melihatku yang tercengang, Tougo terus berbicara dan sepertinya terus berbicara tanpa jeda. 

“Chisome-san, dia melakukan banyak pekerjaan rumah tangga, kan? Kudengar dia juga membuat kotak makan siang untuk Rikudou-san. Kenapa Chisome-san melakukan itu? Padahal dia masih SMP, untuk membiarkannya melakukan hal-hal sulit… untuk mencuri waktunya!” 

“……” 

Begitu… ini hanya sedikit tapi aku tau tipe seperti apa pria ini. 

Memang benar Chisome bersedia melakukan pekerjaan rumah seperti yang dikatakan Tougou, dan dia menyiapkan makan siang serta memasak sehari-hari. 

Bukan hanya karena aku menyerahkan semuanya padanya, bahkan aku berniat melakukan pekerjaan rumah yang aku bisa, sebaik yang aku bisa. 

(… Begitu, fakta kalau ayahku tidak ada tidak bocor ke luar. Atau lebih tepatnya, keberadaan ayahku sangat ambigu, sehingga menjadi efek berbahaya yang tidak bisa diketahui ya) 

Kekuatan Chisome untuk makan tentu saja merupakan berkah yang tidak menimbulkan masalah, tapi dia tidak bisa menutupi air mata kecil ini, itu berarti ada orang yang tidak berguna membicarakan kondisi rumah kami seperti pria ini. 

Setelah itu, Tougou mengatakan banyak hal, tapi aku tidak berniat mendengarkannya –– karena dia tak tau apa-apa, dia hanyalah orang luar. 

“Lalu–” 

“Oke, oke. Untuk saat ini, diam saja. Satu hal yang bisa kukatakan adalah aku tidak punya niat untuk mengubah apa pun, dan aku tidak punya niat untuk mengatakan apa pun kepada Chisome” 

“Apa!? Bisakah kamu masih menyebut dirimu kakak laki-lakinya dengan itu!” 

“Aku kakak laki-lakinya, kau tau” 

“…… Chisome-san juga tidak bahagia! Orang sepertimu adalah kakak laki-lakinya… lagipula semua anggota keluarga mengabaikan Chisome-san, kan!!” 

Akhirnya, honorifik menghilang… tapi caraku mengatakannya mungkin juga tidak baik… tapi aku tidak bisa memaafkan kata-kata yang mengatakan kalau Chisome tidak bahagia. 

“Chisome tidak bahagia? Apa yang kau tau?” 

Sebelum dia datang ke rumahku…… mungkin, jika aku tidak ada, Chisome mungkin akan menempuh jalan kesialan sebagai Chisome yang asli. 

Tapi sekarang berbeda, aku selalu berada di sisi Chisome, dan aku tau dia tersenyum dari lubuk hatinya –– gadis yang memberitahuku tepat di depanku kalau dia bahagia sekarang. 

Aku tidak akan membiarkan dia mengatakan kalau kata-kata gadis yang mengatakan itu di depanku adalah kebohongan. 

“Biarkan aku memberitahumu, aku sangat menghargai Chisome hingga aku bahkan mengesampingkan teman-temanku. Aku tidak pernah berpikir untuk menyakitinya sekali pun” 

“Kalau begitu––” 

“Apa kau keberatan jika aku mengatakan beberapa kata? Lebih baik kau berhenti memaksakan pendapatmu pada orang lain. Mungkin ada pembalasan yang menyakitkan, kau tau?” 

“Apa kau mengancamku?” 

Tidak, ini bukan ancaman sama sekali… hanya saja, ini bukan aku, ini tentang Chisome. 

Ada banyak hal yang ingin kukatakan, dan tentu saja jelas dia akan marah jika aku mengatakan sesuatu yang egois… 

Tapi kemudian kupikir ini tentang kami kakak dan adik yang orang ini coba masukkan, dan itu karena dia memaksakan imajinasi yang tidak ada pada Chisome. 

(…… Mungkin, pasti ada beberapa orang yang salah tanggapan ke Chisome seperti ini dan dimakan, hanya tanpa penjelasan) 

Namun… semakin kau bertindak sesuai dengan rasa keadilanmu sendiri, dari sudut pandang orang lain, tidak ada keberadaan yang begitu mengganggu atau menyusahkan seperti itu. 

Tak peduli apa yang kukatakan di sini, itu mungkin tidak akan sampai ke orang ini…… kecuali jika itu berasal dari Chisome sendiri––. 

“Kau membicarakan sesuatu yang menarik bukan, Nii-san. Selain itu… Tougou-kun?” 

Aku mendengar suara Chisome di belakangku, seolah dia telah menunggunya. 

Saat aku berbalik, Chisome ada di sana, tapi… dia menatap Tougou dengan wajah tanpa ekspresi. 

Bayangan di kaki Tougou bergetar, tapi sebaliknya, hanya dengan melihatnya membuat hatiku terasa sesak. 

“Chiso… Rikudou-san! Aku memikirkanmu––” 

“Aa un. Tidak apa-apa kamu tidak perlu mengatakan apa-apa. Aku mendengarkan apa yang kamu bicarakan” 

“E?” 

Chisome berdiri di depanku dengan ekspresi tanpa ekspresi seperti sebelumnya dan melanjutkan kata-katanya. 

“Nee, Tougou-kun, jika kamu melihatk keseharianku dan mengatakan itu pada Nii-san ku… Kamu tidak punya pandangan terhadap wanita lho?” 

“…… Chisome?” 

Aku sudah tau ini tapi, Chisome, kau cukup tajam bukan. 

“Pertama-tama, apa yang kamu lakukan padaku? Bukankah kamu hanya orang asing? Aku benar-benar ingin kamu tidak ikut campur dalam urusan keluarga lain seperti yang kamu inginkan. Lebih dari segalanya, bisakah kamu tolong jangan menilaiku kalau aku tidak bahagia? Aku sangat mencintai Nii-san ku, dan aku memikirikannya ketika aku memasak dan membua bento makan siangnya” 

Chisome meraih lenganku dan mengucapkan kata terakhir. 

“Aku benci orang sepertimu, jangan pernah berbicara denganku lagi” 

“…” 

Ini akan menghancurkan hati siapa pun, aku yakin itu… 

Tougou melihat ke bawah seolah-olah dia sudah sadar dan melarikan diri. 

“Haaa *sigh* oh tidak oh sayang…… Benar, Nii-san apa ada yang salah?” 

“… Fuu” 

Aku bernapas lega. 

Memang benar aku memiliki kebencian yang kuat terhadap Tougou di tengah jalan, tapi setelah Chisome muncul, aku agak gugup. 

“…… Di sana” 

“A……” 

Aku mengacungkan jariku ke arah Kuro Chisome, yang masih menatap punggung Tougou… 

Untung kami adalah satu-satunya orang yang bisa melihatnya, tangan anak ini berada di lehernya sepanjang waktu. 

“Ahaha, betapa marahnya dia. Tentu saja aku juga♪” 

“Ya aku tau…… itu benar. Naa Chisome, mau pergi main bowling?” 

“Ingin!!” 

Begitu banyak hal terjadi, tetapi akhirnya aku bisa bermain bowling. 

Shinji dan Kouki sangat senang mengajak Chisome, dan termasuk Chisome, senang bermain sepulang sekolah. 

 

 

 

“… Ya ampun, anak itu–” 

“Apa ada sesuatu, Bu?” 

“Tidak, bukan apa-apa” 

 

✽✽✽✽✽

 

[Catatan Penulis]

    Mengenai tag harem, itu hanya karena ada dua Chisome, jadi saat ini aku tidak memikirkan heroine selain Chisome.



Komentar