Kasus Tentang Kakak Beradik yang Menjadi Sangat Terobsesi Denganku Setelah Aku Menyelamatkan Mereka – Chapter 54


Chapter 54 – Kehidupan Sehari-hari yang Elegan Sebelum Malam Tahun Baru

Volume 2 – Hari-hari Berikutnya yang Mencair Dalam Kehidupan Sehari-hariku

 

“… Nnn… Aan…!”

“Apa itu terasa enak?”

“Un, kamu sangat baik melakukannya, Hayato-kun♪Memilikimu yang menstimulasi bagianku yang paling sensitif, terasa sangat enak. Gosok lagi, di bawah sana~!”

“Aina-san…”

“Ahaha♪Maaf, maaf”

Wajahku memerah pada suara erangan Aina.

Sekarang, untuk memperjelasnya, kami bukan sedang melakukan itu.

Aina barusan berkata kalau pundaknya kaku, jadi aku hanya memberinya pijatan di bahu sebagai balasannya karena membantuku secara teratur.

“… Fuwaa, tapi ini sungguh terasa enak, tau? Di samping itu, aku melihatmu memperlakukan ibu dengan baik, kan?”

“Itu benar, tapi aku melakukan itu pada ibuku juga. Jadi aku terbiasa, kau tau?”

Ketika aku mengatakan itu dengan sedikit keren, Aina tertawa.

“Begitu. Pantas saja rasanya luar biasa, tapi kurasa caramu memijatku yang membuatku merasa seperti kamu juga memikirkanku”

“Oh. Aku senang mendengarnya”

“Un♪”

Aina berbalik dan mengatakan itu padaku, yang membuatku senang dan secatra tak sadar tersenyum.

Yah, hari ini akhirnya hari terakhir tahun ini.

Aku selesai membersihkan rumah Shinjo di pagi hari, dan lalu aku selesai membersihkan rumahku di sore hari sekitar pukul tiga.

Arisa dan Sakuna-san sedang keluar untuk membeli Soba Tahun Baru dan hal lainnya, jadi hanya ada Aina dan aku sekarang.

“Nee, Hayato-kun, apa kamu ingin memijatku lebih banyak? Aku ingin merasakan lebih banyak kenyamanan di tanganmu♪”

“… Caramu mengatakannya sangat buruk untuk bagian bawah tubuku”

“Fufu, aku menyadarinya~♪”

Kupikir juga begitu!

Meskipun suaranya memiliki nada yang manis di dalamnya, ketika di membuat suara yang menggoda, itu mengingatkanku pada ketika waktu pacaran, dan aku hampir bereaksi sedikit.

Jadi Aina, di sisi lain, mungkin menyadarinya jadi dia mencoba untuk tidak membuat suara, tapi kapan pun dia merasa enak dia tak bisa menahan jeritannya.

“Lihat, ini seperti ketika kita nges*ks, aku juga membuat suara. Tubuhku sudah dilatih untuk bereaksi secara seksual ketika Hayato-kun menyentuhku”

“Jangan katakan itu seperti itu”

“Bukankah itu tak apa, belum tentu salah jaga”

Aku ingin mengatakan sekerasnya kalau itu salah, sungguh.

Setelah itu, saat aku memijat bahu Aina, yang masih mengerang dengan suaranya yang merdu, dia menyarankan ini padaku.

“Hayato-kun, bisakah kamu mengulurkan tanganmu kedepan?”

“Ya”

“Tahan sedikit?”

“Ya”

Sejujurnya, ini salahku karena melamun sebentar.

Itu tak bisa dihindari kalau hal itu terjadi sebagai akibat dari melakukan apa yang Aina katakan dan sampai ke telingaku…

“Jaga agar pergelangan tanganmu tertekuk kedalam?”

“Ya”

“Dan kamu memegangnya dengan erat?”

“Ya”

Aku menekukkan pergelangan tanganku dan mencengkram mereka dengan hati-hati seperti yang di katakan.

Pertama kali yang kurasakan adalah tekstur dari sweter rajutnya dan lalu aku menggenggam tonjolannya yang besar.

“… Ha?”

“Ahaha, Hayato-kun sangat nakal♪”

Ya, kau bisa menyebutku begitu.

Seolah-olah membujukku agar tetap linglung, Aina mengundangku untuk meletakan tanganku di dadanya.

Dia juga meletakan tangannya di atas tanganku seolah-olah menahanku dan tidak membiarkanku pergi.

“… Tak usah malu-malu begitu”

Tak ada yang mengejutkan tentang menyentuh oppainya diatas pakaiannya sekarang.

Aku sudah menyentuhnya langsung, meremasnya, dan menghisapnya… #Cough, aku sudah melakukannya berkali-kali sehingga kali ini bukan sesuatu yang memalukan lagi.

“Nona, apa anda ingin pijatan disana kali ini?”

“Ya. Dan aku akan memintamu untuk berhati-hati♪”

“Dimengerti”

LMAO, aku tak tau apa yang sedang kami lakukan sebelum tahun baru.

Yah, aku juga dalam mood seperti Aina, jadi aku meletakan jari-jariku disekitarnya sesuai permintaannya.

Kembali berpikir tentang itu, ada sesuatu yang sudah menggangguku untuk beberapa saat sekarang… jadi aku bertanya padanya tentang itu.

“Aina, bukannya mereka menjadi sedikit lebih besar?”

“Ah, kamu menyadarinya? Aku bertambah dua sentimeter”

“… Heh”

Tidak, meskipun aku penasaran, aku masih tak yakin.

Itu terdengar sepeti sesuatu yang tak bisa untuk di katakan, tapi sepertinya oppai Aina masih bisa membesar.

Dia mengatakan dadanya itu 91 sebelumnya, jadi itu artinya sekarang 93… tak heran dia terasa sangat besar.

“Itu artinya kamu masih membesar…”

“Fufu, aku ingin tau apa ini akan berakhir dalam waktu dekat? Dan, aku tak tau apakah Hayato akan lebih mencintaiku♪”

“Jika mereka semakin membesar, itu akan menjadi lebih berat di pundakmu, kau tau?”

Aina tertawa sambil berkata, “Itu benar sekali”, ketika aku memberitahunya.

Aku yang harusnya memijat bahunya tapi berakhir memeras oppainya, tapi itu tidak membuatku menghentikan tanganku untuk bergerak.

“… Hn… haan♪”

Perlahan-lahan, suara manis Aina, yang menggelitik insting pria, keluar darinya, bukan dengan daya tariknya sebelumnya, tapi dengan suara manisnya yang asli.

Aku bisa merasakan kehadirannya yang tegas, yang begitu kencang hingga aku bisa melihatnya bahkan melalui celana dalamnya… tapi Aina mengambil nafas yang dalam dan menahannya.

“… Fuu. Aku tak bisa menahannya lagi. Bagiku, aku ingin langsung menuju ke kamarku, tapi ibu dan kakak akan mengeluh bahwa aku menyelinap”

Mereka pastinya… maksudku, aku akan ada dalam bahaya besar jika terus seperti itu.

Tidak, tapi, ini tidak berbahaya sama sekali.

Ketika aku sedikit terganggu dari alter egoku, aku dihentikan oleh Aina, yang mengatakan, “Tunggu sebentar”

“Ada apa?”

“Kamu terlihat seperti sedang berjuang jadi biarkan aku merawatnya. Sini, Hayato-kun, duduk disini?”

… Lalu kurang dari satu jam kemudian, Arisa dan Sakuna-san kembali.

Saat aku mengambil tas belanjaan dari mereka berdua, mereka mendatangiku dan mengendus seluruh tubuhku.

Apa yang mereka lakukan?

Seperti yang mereka berdua tau, aku mandi dengan benar, aku membasuh tubuhku, dan aku sangat yakin aku tidak memiliki bau yang aneh.

“Kalian berdua?”

Ketika aku bertanya, Sakuna-san tertawa tapi Arisa mengembungkan pipinya.

“Oh ya Tuhan, kamu melakukan itu ketika kami pergi berbelanja, bukan?”

“Bagaimana!?”

“Hayato-kun, aku akan menganggap reaksi itu sebagai persetujuan. Yah, aku bisa tau dari baunya♪”

… Eh, apa baunya begitu buruk!

Aku mencoba mencium bauku, tapi tentu saja aku tak bisa mengetahuinya.

Aina bergabung untuk menenangkan Arisa, yang sepertinya mengatakan betapa marahnya dia padaku.

“Yah, Nee-san, kami tidak melakukan yang sebenarnya, jadi mengapa tidak menyelesaikannya?”

“… Itu peranku, kamu tau? Jika Hayato-kun terangasang, aku ingin dia menggunakanku!”

“… Aku tak berpikir itu akan muncul baru-baru ini, tapi Nee-san, mungkin penyakitmu kembali?”

Aku menghela nafas saat mereka berdebat dan aku menuangkan diriku sendiri segelas jus dan kembali ke sofa.

Sakuna-san duduk di sebelahku dan memelukku untuk menghangatkan diri karena diluar dingin.

“Lebih hangat seperti ini”

“Benar”

“Ngomong-ngomong, Hayato-kun, bagaimana kamu menghabiskan waktumu bersama Aina?”

“… Sebenarnya”

Pertama-tama aku memijat bahunya, tapi kemudian aku mulai memijat oppainya dan aku memberitahunya kalau aku dalam mood dan kalau aku telah melakukan hal semacam itu dengan Aina, meskipun itu bukan yang sebenarnya.

Mereka masih berdebat Aaa-aa di belakangku, tapi Sakuna-san melihatku dengan senyum masam ketika dia melihat mereka.

“Yah, aku tidak iri dengan itu sekarang, tapi… tetap saja, setiap orang dari kami berpikir, jika kamu terangsang, kamu punya… aku”

“… Begitu”

“Bagaimana dengan itu? Masih bisa keluar?”

Umm, apa maksudnya itu?

Sakuna-san, yang lidahnya terjulur, mendekatkan wajahnya padaku… dan saat itulah Arisa dan Aina datang ke sisinya.

“Mou, bahkan ibu juga! Hayato-kun!”

“Whoa!”

Arisa memelukku dari depan dengan kekuatan yang sedemikian rupa hingga aku bisa melihat dengan jelas kalau dia tak akan kalah dari Aina atau Sakuna-san.

Aku tau kalau dia tidak akan pernah meninggalkanku untuk sementara, jadi aku terus membelai kepala Arisa dan punggungnya.

“Meski ini akhri tahun, kita tidak berubah”

“Itu kita, kan? Aina, sekarang kemarilah, sejak Arisa dalam keadaan seperti itu, maukah kamu membantuku menyiapkan mie soba?”

“Ha~i!”

Hmm, jadi ini benar-benar akhir tahun, ya. Meskipun ini begitu hidup.

Tapi… ini lebih terang dan lebih nyaman dari kesunyian tahun kemarin.

“… Hayato-kun, bisakah kamu memberiku sebuah pelukan?”

“… Oh”

“Apa ada yang salah?”

“Tidak, ini hanya tak biasa bagi Arisa untuk meminta sesuatu seperti itu”

“Itulah betapa banyaknya aku ingin dimanjakan meski sedikit. Ayo chuu…?”

Huh, sesuatu yang berbeda tentang Arisa hari ini…

Yah, tentu saja aku punya kewajiban.

Sekarang tahun ini akhinya akan berakhir, dan ayo berharap tahun depan akan menjadi tahun yang indah lagi.

 

※※※※※

 

Catatan Tambahan

    Belum pernah ada sebelumnya.

    Malam tahun baru yang begitu nakal.

    Yang ingin kuhabiskan.



Komentar