Kasus Tentang Kakak Beradik yang Menjadi Sangat Terobsesi Denganku Setelah Aku Menyelamatkan Mereka – Chapter 55


Chapter 55 – Malam Tahun Baru Bersama Semuanya

Volume 2 – Hari-hari Berikutnya yang Mencair Dalam Kehidupan Sehari-hariku

 

31 Desember, hari terakhir tahun ini.

Kami membicarakan tentang cuaca atau pergi tidaknya ke Hatsumode karena tanggalnya berubah, dan sepertinya tak ada seorang pun mau yang keluar di tengang malam.

Jadi diputuskan kalau kami akan pergi mengunjungi kuil bersama di pagi hari untuk menyambut tahun baru.

“… Mou, Hayato-kun, tidur sangat nyenyak disaat sepeti ini”

Aina berkata seperti itu seolah-olah dia sedikit merajuk.

Waktunya sekitar lewat jam sebelas malam, jadi Hayato sudah tertidur.

Dia dengan nyaman beristirahat di pangkuan Sakuna.

“Yah, dia sudah banyak melakukan pembersihan pagi tadi, jadi tak heran jika dia lelah”

Meskipun dia merajuk, itu tak sejauh itu.

Aina menjulurkan tangannya dan mengelus kepala Hayato, mengungkapkan simpatinya untuknya setelah dia melakukan inisiatif dalam membawa barang-barang berat untuk mereka.

“Tapi dia terlihat imut ketiak dia tertidur”

“Setuju. Ekspresinya itu benar-benar sangat berharga”

Keduanya mengangguk pada kata-kata Sakuna.

Sejak ini adalah hari terakhir tahun ini, mereka berpikir untuk melakukan itu lagi bersama, meskipun itu akan sedikit terlalu nakal, mereka ingin menjadikan kenangan abadi untuk tahun ini.

Bagaimana pun, sekarang Hayato tertidur, mereka tak bisa melakukan apa pun yang mereka inginkan, bahkan jika mereka membangunkannya, dia pastinya akan merespon, tapi mereka merasa tak perlu memaksanya untuk alasan seperti itu.

“Arisa dan Aina, kalian berdua terlalu mendorong Hayato-kun terlalu keras akhir-akhir ini. Ini sangat penting untuk memberinya istirahat, kalian tau”

Sakuna, yang pancarannya sebagai wanita yang memikat semakin meningkat, menaburkan feromon ke tingkat yang luar biasa.

Untuk ibu yang seperti itu, Aina dan Arisa mulai melihatnya dengan tatapan yang mengatakan, dia adalah orang terakhir yang ingin mereka dengar darinya.

“Tapi ketika itu dimuai, bu, kamulah yang paling banyak bersenang-senang”

“Dia benar. Ibu terlihat benar-benar seperti mahasiswi senior yang terangsang, bu”

“… Gadis-gadis, bukankah kalian pikir itu agak kasar?”

Tidak, tak ada yang salah denga napa yang anak perempuannya katakan.

Dari mereka bertiga, Sakunalah yang paling agresif ketika itu dimulai.

Meskipun dia adalah pemain yang hebat, dia tidak sembrono dan tidak memaksa Hayato keluar dari langkahnya.

Terkadang dia ingin Hayato untuk menjadi kasar padanya, terkadang dia memimpinnya sebaliknya dan terkadang dia menghiburnya dengan foreplay yang sedikit ekstrim…

Dialah yang bisa menyenangkan Hayato dengan berbagai cara.

“… Aku juga ingin membuatnya bahagia dengan berbagai macam cara”

Kata-kata Aina dipenuhi dengan banyak emosi.

Dimana Arisa dan Sakuna mengangguk setuju.

Besok akan menjadi tahun yang baru, tapi tahun ini membawa begitu banyak perubahan bagi mereka bertiga.

Pertemuan mereka dengan Hayato mengubah segalanya dan membawakan mereka kebahagiaan yang mereka miliki hari ini.

“Nee-san, bu”

“Ada apa, Aina?”

“Ada ada sesuatu yang salah?”

“Aku… ingin seorang anak. Aku ingin memiliki anak dengan Hayato-kun”

Aina mengalihkan pandangannya yang penuh kasih ke arah Hayato dan bergumam padanya.

Dia ingin memiliki anak dengan orang yang dicintainya, yang dengan jelas bukan perasaan yang salah.

Namun, Sakuna mengejek Aina, dan untuk Arisa, dia menghela nafas putus asa.

“Aina, kamu lihat… Semenjak Hayato adalah orang yang menarik garis untuk kita, tak ada yang perlu dikhawatirkan, tapi kamu hanya perlu bersabar sebentar lagi”

“… Benar”

Aina masih di SMA dan tidak harus memiliki anak, dan meskipun dia sadar akan hal itu, hambatan seperti itu hancur dalam sekejap ketika mereka bercinta.

Sebesar itulah keinginan hati Aina… untuk memilikinya sesegera mungkin, untuk mewujudkannya sesegera mungkin.

“Aku tau itu… tapi ketika bercinta dengan Hayato-ku, aku tak bisa menahan diriku”

Dia dengan imut menjulurkan lidahnya, tapi Arisa masih tercengang akan jawabannya.

Sakuna terus menyaksikan percakapan seperti itu di antara putrinya dengan senyum di wajahnya.

Dia sadar kalau mereka mewarisi ketidaksukaan yang sama terhadap pria seperti dirinya.

Tapi meski begitu, mereka masih jatuh cinta dengan pria yang bernama Hayato.

Dia benar-benar tersentuh untuk melihat putrinya mendiskusikan hubungan mereka sedemikian rupa.

“Gadis-gadis, bagaimana kalian berdua akan menghabiskan tahun depan?”

“Tentu saja dengan Hayato-kun”

“Aku akan menghabiskannya dengan Hayato-kun”

Sakuna berharap untuk mereka untuk memiliki sesuatu seperti tujuan, bukan hal semacam itu, tapi… yah, itu tak apa? Berpikir hingga dia tersenyum.

“… Aku ingin tau bagaimana menghabiskan tahun depan?”

Sakuna cukup yakin jika Hayato dan para gadis ada disana, itu akan menjadi tahun yang bahagia dan menyenangkan.

Setelah mereka bertiga berbicara sebentar, Hayato terbangun.

Dia menggosok matanya dan membungkuk kepada Sakuna yang memberinya pangkuan untuk tidur.

“… Ah, apa aku tertidur? Maakan aku, Sakuna-san”

“Itu tak apa, aku baik-baik saja”

Hayato bangun pukul 23:30, hanya beberapa menit sebelum tahun baru.

Mereka memutuskan untuk begadang lebih lama, dan menikmati percakapan sambil menonton selebrasi tahun baru di TV.

Dan waktunya akhirnya tiba.

Jarum jam menunjukan pukul dua belas, dan kemudia melampaui titik itu.

““Akemashite omedetou!”” (Selamat tahun baru!)

Suara mereka saling tumpang tindih, mengumumkan kedatangan tahun baru.

Adapu yang terjadi tahun lalu, itu hampir seperti peristiwa yang menjejalkan di paruh kedua tahun lalu, tapi bukan mulai tahun ini, karena semuanya sekarang bersama sejak jam pertama.

“… Akan menjadi tahun yang baik, sungguh”

“Ya♪”

“Karena Hayato-kun disini♪”

“Ini akan menjadi tahun yang menakjubkan♪”

Pipi Hayato mengendur dan senyum muncul di wajahnya saat ketiga wanita cantik berkata begitu.

Lalu, tentu saja, ini waktunya tidur untuk bersiap menghadapi pagi hari, dan Ainalah yang berakhir tidur di kasur bersama dengan Hayato setelah serangkaian permainan batu-gunting-kertas yang intens.

“… Ehehe♪”

“Kamu dalam mood yang bagus?”

“Ini berkah. Karena Hayato-kun ada disisiku”

Aina memeluk Hayato dengan tubuhnya menghadap ke samping.

Meskipun dia tidak memiliki keluhan karena permainan diputuskan dengan batu-gunting-kertas, dia meresa sedikit kasihan untuk Arisa dan Sakuna dalam kasus seperti itu.

Bagaimana pun, sejak ini juga pertarungan, mau bagaimana lagi.

Hayato mengatakan ini sambil melihat Aina, yang tersenyum padanya.

“Melihat kebelakang, jika Aina tidak terlibat denganku pada kesempatan itu, aku yakin hubungan kami tidak mungkin terjadi”

Hayato tidak berniat untuk memberitahu para gadis kalau dia menyelamatkan mereka dengan menggunakan labu.

Itu karena Aina menyadari Hayato dan mendekatinya yang membuat ikatan diantara mereka bertiga terbentuk.

Jadi dalam arti tertentu, Aina lah yang menghubungkan mereka bertiga.

“Sekarang aku memkirkannya, aku benar-benar memainkan peran yang bagus. Jika tidak, mungkin ada masa depan dimana Kanade-chan adalah satu-satunya pemenangnya”

“Oh…”

Hayato terkekeh saat dia memikirkan masa depan seperti itu mungkin terjadi.

Yah, tak peduli apa yang terjadi, Aina dan yang lainnya adalah satu-satunya yang memiliki hubungan special dengan Hayato sekarang, dan mereka juga satu-satunya yang memiliki Hayato untuk diri mereka sendiri.

“Hayato-kun, aku menantikan tahun ini bersamamu, oke? Tolong cintai aku lebih dan lebih lagi, dan aku akan mencintaimu lebih dan lebih juga”

“Ah, itu akan menjadi melelahkan, tapi aku tak punya pilihan, aku hanya perlu melakukannya”

“Un-un♪ kamu akan kelelahan tapi kelelahan itu akan menjadi penuh dengan kebahagiaan dan kenyamanan, jadi itu akan baik-baik saja♪”

Aina memeluk Hayato dengan sangat erat dan berkata begitu.

Itu kebetulan dan keniscayaan bahwa Hayato dan para gadis bertemu.

Tahun baru tidak membawa perubahan kepada hubungan diantara mereka berempat, dan itu adalah fakta bahwa Hayato terjebak dalam spiral cinta yang lebih dalam dan lebih dalam lagi hingga dia tak bisa keluar.

“Hayato-kun♪ Ingin melakukannya?”

“Aku tak akan. Kita berjanji kepada keduanya, kan?”

“Boo–! Mau bagaimana lagi kalau begitu”

Ketika tahun ini dimulai dengan ledakan, mudah untuk membayangkan kalau mereka akan terus bahagia dan aktif secara seksual.



Komentar