Shibou Endo o Kaihi Shita – Chapter 09
Chapter Terkunci 🔒
Menghitung mundur...
Chapter ini akan terbuka otomatis pada .
Atau kamu bisa membaca chapter ini di sini.
TrakteerChapter 09 – PoV 【Empat Gadis Tercantik】①
Di dekat jendela restoran keluarga, empat siswi SMA duduk di kursi untuk empat orang.
Di tengah keramaian yang bising, meja ini justru diselimuti keheningan berat.
Bahkan pelayan yang terintimidasi oleh suasana aneh itu, setelah menyajikan makanan ringan, sengaja menghindari meja ini.
“Haah… Sudah waktunya kamu memberitahu kami apa yang sebenarnya ingin kamu katakan, bukan?”
Suara dentingan es yang berbunyi “kring” memecah keheningan.
Kitagawa Reine, yang sudah bosan dengan suasana diam, akhirnya membuka mulut.
“Benar juga~ Aku juga ada jadwal kerja paruh waktu, lho~”
Dengan senyuman khasnya yang selalu ceria, Nanjou Shuna melihat ke arah kami dengan raut sedikit bingung.
“Cukup. Tolong bicara saja. Aku hanya datang karena Saionji-san bersikeras”
Kata-kata Shinonome Shino, yang tidak suka membuang waktu, terdengar tajam.
“Iya… benar juga… maaf, aku akan bicara”
Aku, Saionji Satsuki, akhirnya membuka mulut dengan berat hati.
Setelah mengaduk-aduk tas, aku mengeluarkan sebuah buku catatan.
Sampulnya sudah memudar, sudut-sudutnya terkikis hingga lembut dan melengkung.
Tanda bahwa benda ini telah melewati perjalanan panjang.
“Apa ini…?”
“Buku harian milik Iriya Satoshi”
“Siapa dia?”
“Orang yang mengalami kecelakaan di depan mata kita saat upacara kelulusan”
“Ohh~ Orang itu, ya~ Kasihan sekali, ya~”
Masing-masing dari mereka menunjukkan reaksi berbeda, namun tidak ada yang terlihat terlalu peduli.
Jujur saja, aku juga awalnya tidak peduli.
Sampai aku membaca isinya.
Pada hari ketika Iriya Satoshi mengalami kecelakaan, dia sempat mendorongku keluar dari bahaya.
Ketika barang-barangnya tercecer akibat kecelakaan dan ia dibawa ambulans, aku membantu membereskannya.
Saat itulah aku menemukan buku catatan ini.
Entah kenapa, aku merasa sangat tertarik pada buku catatan ini.
Aku menyembunyikannya di dalam tas tanpa alasan yang jelas.
Setelah sampai di rumah, sambil merasa bersalah, aku membuka buku ini… dan di sanalah aku menemukan kebenaran.
“Bukannya aku ingin tau dari mana kamu mendapatkan buku harian Iriya, atau soal pelanggaran privasi. Jadi, apa sebenarnya yang ingin kamu sampaikan dengan menunjukkan ini pada kami?”
“Aku senang kamu langsung ke intinya. Untuk saat ini, aku ingin kalian membaca isinya… Aku sendiri sudah nggak mengerti apa-apa. Tentang dunia ini, dan tentang diriku sendiri…”
Aku hanya bisa memeluk kedua lenganku sambil menatap lantai.
Aku benar-benar tidak tau apa-apa lagi.
Keputusan dan penilaianku sendiri terasa salah.
Maka dari itu, aku memanggil tiga orang ini–Kitagawa Reine, Nanjou Shuna, dan Shinonome Shino–yang juga menjadi bagian dari buku harian ini, untuk memastikan segalanya.
“Baiklah. Aku gak tau apa maksud Saionji-san dengan menunjukkan buku ini, tapi… membaca isinya, kan?”
“Iya, tolong. Jika semua ini hanya kekhawatiran yang berlebihan, maka nggak apa-apa. Tapi jika ini adalah kebenaran…”
“Kebenaran apa?”
“Nggak, gak ada. Pokoknya, baca saja dulu”
Ketika aku mengatakan itu, mereka mulai membaca dengan penuh rasa ingin tau meski terlihat waspada.
✽✽✽✽✽
Aku memutuskan untuk mulai menulis buku harian sejak masuk SMA.
Hari ini sesuatu yang luar biasa terjadi.
Ada Saionji Satsuki di sini.
Jadi dunia ini… benar-benar seperti itu, ya!?
Cantiknya luar biasa! Seperti boneka. Kalau begitu, artinya…
Wah! Sano Yuuto juga ada di sini!
Aku harus cepat mencari Empat Gadis Tercantik!
Aku menemukan Kitagawa Reine!
Aku menemukan wanita tercantik di dunia…
Tatapannya tajam… Rasanya ingin dimarahi dan diinjak olehnya…
Tapi, aku tau dia sering dipukuli oleh ibunya, hingga dia penuh bekas luka dibalik seragamnya.
Setahun lagi, penyelamatmu akan datang. Jadi bertahanlah, oke?
Aku menemukan Nanjou Shuna.
Astaga, itu dada macam apa!? Dan betapa hangat auranya!
Rasanya ingin dipeluk olehnya.
Saat ini, dia belum miskin, jadi seragamnya masih rapi…
Tapi, akan ada banyak kesulitan di masa depan. Jangan putus asa, ya?
Penyelamat akan datang.
Aku juga menemukan Shinonome Shino!
Kata “Anggun” seolah diciptakan untuk gadis ini. Tapi, dia juga…
Dari luar terlihat paling polos di antara mereka berempat, tapi sebenarnya dia yang paling liar. Jadi penampilan bisa menipu.
Namun, jangan tunjukkan tatapan putus asa seperti itu…
Tahun depan, pria yang kamu cari, Sano Yuuto, akan muncul.
✽✽✽✽✽
“Ugh… menjijikkan sekali…”
“Yah, namanya juga pria, kan~”
“Benar sekali~. Ini hanyalah buku harian rahasia yang sangat biasa. Oh, dan aku bukan wanita cabul”
Ternyata, buku harian ini sudah dimulai sejak tahun pertama SMA.
Bagian awalnya dipenuhi catatan tentang kami, [Empat Gadis Tercantik].
Awalnya aku enggan membacanya dan berpikir untuk berhenti di situ, tapi ada sesuatu yang terasa janggal.
“… Aku ingin tanya sesuatu. Bukankah kita mulai disebut [Empat Gadis Tercantik] itu saat kelas dua?”
Ekspresi mereka langsung berubah terkejut, menatapku.
“… Iya, benar. Bahkan, awalnya aku sama sekali nggak mengenal kalian sebelum bertemu dengannya”
“Sekarang setelah dipikir-pikir, benar juga…”
“Bukankah Iriya-kun yang pertama kali menyebut kita sebagai [Empat Gadis Tercantik]?”
“Sepertinya itu teori yang paling masuk akal”
Aku juga memikirkan hal yang sama dan menganggapnya masuk akal.
Tapi justru karena itu, aku punya pertanyaan yang ingin kutanyakan.
“Kalau begitu, di antara kita, ada yang sudah mengenal Iriya Satoshi sebelum ini?”
“––––”
“Seperti yang kuduga… gak ada yang mengenalnya, ya…”
Faktanya, adalah hal yang aneh jika pada hari upacara penerimaan dia sudah tau namaku.
Aku baru mulai menjadi seorang gravure idol pada musim panas tahun pertama SMA.
Tidak mungkin ada orang yang tau tentang diriku sebelum aku mulai dikenal publik, kecuali teman-teman dari SD atau SMP.
Melihat ekspresi ketiga orang lainnya, sepertinya mereka memiliki pemikiran yang sama denganku.
Lalu, kami serentak memeriksa kembali isi [Buku Harian] itu.
“Jika membaca lebih teliti, ada banyak hal yang aneh… Bagaimana mungkin Iriya Satoshi yang masih kelas satu tau bahwa aku akan bertemu dengannya saat aku kelas dua? Atau, bagaimana dia tau bahwa aku adalah takdirnya?”
“Aku juga merasa aneh~. Gak ada yang tau soal kasus penggelapan uang di perusahaan ayahku, tapi dia mengetahuinya…”
“Sekarang setelah dipikirkan, bagaimana dia tau ibuku suka melakukan kekerasan padaku? Gak ada yang tau itu selain diriku…”
Bunyi es di gelas yang bergemerincing memecah keheningan.
Ketegangan dan kecemasan terlihat di mata kami, keringat mulai menetes di dahi masing-masing.
“… Ini memang sangat aneh”
Kitagawa-san bergumam sambil merapatkan kedua tangannya di depan wajahnya.
Pikiran kami tampaknya sepakat.
“Mari kita lanjutkan membacanya…”
Mendengar saranku, semua mengangguk.
Rasa takut seperti sedang membuka Kotak Pandora menyelimuti suasana.
Namun, rasa ingin tau yang begitu besar mengalahkan ketakutan itu, memaksa tangan kami untuk membuka lembaran berikutnya.
✽✽✽✽✽
Author Note:
Terima kasih sudah membaca sejauh ini!
Jangan lupa [Follow] ya!
Jika memungkinkan, aku akan senang jika kamu kembali ke [Halaman Karya], dan menekan [⊕] di [Beri Penghargaan dengan ★] di [Ulasan] sebanyak tiga kali!