I Was Reincarnated In a Yandere Main Love Comedy Game And Suddenly a Dangerous Girl Became My Younger Sister – Chapter 18


Chapter 18 – Kebencian Terhadap Putrinya Ditentukan oleh Takdir

 

Aku memberitahu wanita di depanku kalau aku selalu menyukai Chisome. 

Yah tentu saja begitu… 

Karena aku mengingat dunia ini melalui Chisome, hingga cukup membuatku selalu mengatakan kalau Chisome adalah karakter favoritku sejak saat itu. 

“Kamu suka dia, katamu? Apalagi sejak kamu bertemu?” 

“Ya. Menyebutnya monster dan meninggalkannya, kamu yang telah membuangnya tidak akan pernah mengerti perasaan ini” 

“………” 

Aku tersenyum kecut padanya yang membulatkan matanya. 

Sejujurnya, aku tidak yakin apakah itu mengejutkan, tetapi jika aku bertemu Chisome tanpa sepengetahuan sebelumnya, kuyakin aku akan bereaksi dengan cara yang sama –– bahkan jika aku tau tentangnya, aku akan takut dengan suasana aneh yang dia keluarkan. 

“… Aku tidak mengerti maksudmu… monster seperti itu––” 

“Itu Chisome” 

“…” 

“Nama anak itu Chisome. Dia bukan monster, nama anak itu Chisome” 

Hanya di sana aku akan menusuk paku untuk membuat koreksi yang jelas. 

Kehilangan momentum dari sebelumnya, wanita itu menatapku dengan tercengang seolah dia tidak mengerti apa yang sedang terjadi. 

Petugas yang melihat ini dari agak jauh khawatir dengan kondisi wanita itu, tapi sepertinya menunggu sampai dia memanggilnya. 

“Um… Aku juga tanpa mengetahui apapun tentang keadaannya, dan jika itu tentang posisi, pemikiran dan perasaanmu, meskipun aku tidak ingin memahaminya, aku mungkin bisa memahaminya” 

“E?” 

“Setelah melalui kesulitan dengan rasa sakit yang luar biasa saat melahirkan, dan anak yang kamu lahirkan memiliki kekuatan khusus, dan kekuatan khusus ini memiliki kemampuan untuk dengan mudah membunuh seseorang…. itu pasti menakutkan, dan aku bisa mengerti perasaannya yang ingin bertanya mengapa” 

Ini membuat frustrasi, tetapi ketika aku memikirkannya secara objektif, aku bisa memahami perasaannya… 

Aku yakin, bukan hanya dia, tetapi bahkan siapa pun juga akan merasakan hal yang sama. 

Tapi aku ingin mengatakannya seperti ini, bahkan jika orang lain menganggapku nakal atau kurang ajar… bahkan jika tidak ada yang mau mendengarnya, ini saja yang ingin aku sampaikan. 

“Dia dengan caranya sendiri menderita dan menderita, dan sekarang dia akhirnya tersenyum dari lubuk hatinya. Ini, tolong lihat ini” 

Mengatakan itu, aku mengeluarkan smartphoneku dan menunjukkan padanya koleksi berhargaku. 

Ketika kami pertama kali bertemu, masih ada foto Chisome berambut hitam dengan senyum di wajahnya, dan sekarang, dengan rambut perak, senyumnya menjadi lebih indah…… penampilannya jauh dari kata seekor monster. 

“Chisome… bisa jadi ya, di masa depan dia akan menjadi eksistensi yang lebih menakutkan. Tapi setidaknya dia yang sekarang berbeda. Gadis yang menghabiskan waktunya bersama sebagai adik perempuanku adalah gadis yang imut seperti ini. Melihat senyum ini, masih bisakah kamu mengatakan dia monster?” 

“………” 

Aku terus berbicara dengannya yang diam seolah mendesak sebuah jawaban. 

“Aku tak tau mengapa kamu menghubungiku kali ini. Ada juga yang mengatakan bahwa aku baru saja menarik perhatianmu, atau kamu penasaran dengan anak itu. Kamu menelantarkan anakmu… jadi kamu tidak punya hak untuk mengatakan apa pun tentang dia lagi –– kamu bukan lagi orang tuanya” 

Wanita itu tidak mengatakan apapun kembali. 

Yah, dia pasti meninggalkan Chisome karena dia pikir dia adalah penghalang dari lubuk hatinya, jadi meskipun aku mengatakannya seperti ini, kurasa itu tidak akan menyakitinya sama sekali. 

Tapi aku tidak ingin disalahpahami, aku ingin dia terlihat terluka atau semacamnya, aku sama sekali tidak memikirkan hal seperti itu. 

“Tapi… dari sudut pandangku, aku berterima kasih padamu” 

Wanita itu mengangkat wajahnya. 

“Berkat penilaianmu, aku bisa bertemu Chisome. Dari lubuk hatiku yang paling dalam, aku ingin melindungi, keberadaan yang bisa membuatku mengatakan aku mencintaimu. Itu sebabnya terima kasih” 

“…… Apa yang kamu” 

“Dan kemudian, tolong serahkan anak itu kepadaku. Kamu mungkin bertanya-tanya apa yang dikatakan anak nakal yang belum dewasa ini tapi, meski begitu aku akan mengawasinya mulai sekarang. Oleh karena itu sebagai kakaknya, aku akan melindungi senyumnya” 

Bahkan jika aku tidak pernah bertemu dengannya seperti ini, kurasa perasaanku tidak akan berubah. 

Setelah itu, wanita itu berhenti mengatakan apa-apa, jadi bagiku hal-hal tidak lagi menjadi canggung… 

Baru saja aku akan bangun, berpikir sudah waktunya pulang. 

“Aku tak tau… aku benar-benar tidak tau. Kenapa kamu berpikir seperti itu, aku benar-benar tidak bisa memahaminya sama sekali. Meskipun hanya kebetulan aku bertemu denganmu kali ini, jika itu mau membuatku cukup merasa seperti ini maka aku berharap aku tidak bertemu denganmu” 

Un, ini, sepertinya akulah yang paling dibenci. 

Aku tidak peduli apa pun jika dia membenciku karena mengatakan itu tentang Chisome, tapi agak memilukan mendengarnya mengatakan ini karena dia terlihat persis seperti Chisome. 

“Itu buang-buang waktu, sungguh… tapi itu juga waktu yang berarti” 

“Itu…” 

“Aku tidak bisa mengubah pandangan anak itu lagi. Tak peduli berapa banyak yang kamu katakan padaku, itu tidak akan berubah… itu sebabnya aku tidak bisa berubah dari menjadi orang tua yang terburuk lagi” 

Wanita itu menatap lurus ke arahku. 

Dengan ekspresi yang tidak berubah sejak kami bertemu, dia terakhir berkata, 

“Mulai sekarang, aku tidak akan ikut campur dengan kalian berdua. Sudah kuduga dia meninggal, tapi kita tidak peduli satu sama lain, jadi mari kita lupakan masalah ini –– dan tentang anak itu, tolong rawatlah” 

Aku segera membalas kata-kata itu. 

“Yah, lihat siapa yang berbicara” 

“Fufu, bahkan dengan ini, aku ingin dia segera lahir ketika dia masih di dalam perutku… Aku penuh dengan perasaan bahwa aku ingin menyayanginya sedini mungkin. Kalau begitu, ini akan menjadi perpisahan kita, meskipun kita tidak akan bertemu lagi, harap tetap sehat” 

Begitulah pertemuanku dengannya berakhir. 

Lagipula, dia pergi tanpa menyebutkan namanya sampai akhir tapi… untuk beberapa alasan, sebuah pemikiran muncul di benakku barusan. 

Pada awalnya aku berpikir “ada apa dengan orang ini”, tapi kupikir ada banyak ekspresi yang sangat lembut menjelang di akhir… 

Ketika dia mengatakan tolong jaga Chisome, ketika dia juga mengatakan untuk tetap sehat ekspresinya sangat baik. 

“…… Mungkinkah, yang sebaliknya terjadi padaku?” 

Kekuatan Chisome sangat kuat dan seringkali tidak diketahui. 

Aku tak tau apa itu Kuro Chisome pada awalnya, atau bagaimana dia bisa tinggal di Chisome, dan aku mungkin tidak akan pernah bisa mengetahuinya di masa depan juga. 

Karena kekuatan yang begitu misterius, aku memikirkannya seperti ini. 

Bertentangan dengan kasih sayang yang kuat yang kumiliki untuk Chisome, wanita itu mungkin kehilangan kasih sayang yang dia miliki untuk Chisome di luar keinginannya… itulah yang kupikirkan. 

“… Yah, aku memikirkan ketidakkonsistenan orang itu yang kurasakan dengan caraku sendiri. Itu karena dia memiliki wajah wanita yang sangat baik pada akhirnya” 

Ada berbagai hal yang membuatku penasaran, tapi seperti yang dia katakan, sepertinya kita tidak akan bertemu lagi. 

Aku tak tau mengapa, tapi entah kenapa aku merasa seperti itu. 

Mungkin karena kami memiliki percakapan yang cukup kuat, aku ingin melihat Chisome segera, jadi aku bergegas pulang. 

“… Fiuh, seperti yang diharapkan, sudah baik-baik saja, kan?” 

Aku sudah berada di luar sekitar dua jam, jadi kurasa sudah baik-baik saja. 

Aku ingin mandi dulu, tapi saat aku membuka pintu depan dan masuk ke dalam –– Chisome dan Kuro Chisome memelukku seolah-olah mereka sedang menungguku. 

“Otto……” 

“Selamat datang kembali Nii-san! Kamu mungkin sedikit terlambat!” 

“… Jadi aku telat yahhh” 

Tampaknya persiapan selesai lebih cepat dari yang diharapkan. 

Aku mengatakan kepada mereka untuk melepasku karena keringatku, tapi mereka tidak mau sama sekali, mereka meraih lenganku dan mulai berjalan seolah-olah mereka tidak keberatan kotor dengan keringat. 

“Coba masuk dan lihat, Nii-san” 

“…… Tentu” 

Setelah mengatakan itu, aku memasuki ruang tamu. 

Kemudian, itu sedikit berbeda dari ruang tamu biasanya, dan meskipun sederhana, hiasannya menempel di dinding. 

Dan huruf [Selamat Ulang Tahun Nii-san] yang besar membuat mataku memanas. 

“Ah, Nii-san menangis lagi!” 

Yah tentu saja ini pasti membuat siapa pun menangis kan….. karena ini pertama kalinya keluargaku merayakanku seperti ini, kau tau? 

Itu adalah air mata yang sama yang kumiliki sebelumnya dengan Chisome juga. 

Aku memeluk mereka dengan sekuat tenaga saat mereka menghiburku untuk tidak menangis, dan aku menikmati kehangatan mereka untuk sementara waktu… Kuro Chisome, kau selalu kedinginan bukan. 

“Ehehe, jika kamu sebahagia ini, maka aku senang telah membuat persiapan ini. Masih ada sedikit waktu sampai makan malam, tapi aku sudah menyiapkan banyak makanan~” 

“Begitukah?” 

“Un. Anak itu memasak telur di microwave dan menyebabkan bencana besar, tapi setelah itu kupikir tidak ada masalah khusus” 

“… Fu~n?” 

Memalingkan mataku ke Kuro Chisome, dia perlahan mengalihkan pandangannya dengan canggung. 

Maksudku, telur dalam microwave adalah sesuatu yang tidak boleh kau lakukan, tapi tidak rusak, kan? 

Menilai dari penampilan Chisome, menurutku itu tidak terlalu fatal. 

“…… Nee Nii-san” 

“Un?” 

“Bukan hanya tahun ini. Tapi mulai sekarang dan seterusnya, selama bertahun-tahun yang akan datang, kita akan merayakannya. Sebagai sebuah keluarga, sebagai seorang adik, selamanya kita akan merayakannya oke” 

“…… Chisome!” 

“Wawa♪” 

Ini tidak bagus lagi….. setiap kata yang dia katakan membuatku menangis. 

Bukan hanya foto, sambil berpikir aku ingin juga membiarkannya melihat senyum Chisome dari dekat… mari kita lupakan wanita itu kali ini. 

“Naa Chisome” 

“Apa~?” 

“….. Terima kasih telah datang ke sisiku. Aku senang menjadi kakak Chisome” 

“….. Hal semacam itu akan menjadi aku yang ingin berterima kasih padamu!” 

Setelah itu, keduanya tidak meninggalkanku sampai makan malam. 

Tak perlu dikatakan, ulang tahunku menjadi kenangan terbaik yang pernah ada, dan bagiku hari ini telah menjadi hari yang sangat penting bagiku. 

Naa Chisome, aku sangat mencintaimu. 

Bahkan sebelum kita bertemu, aku selalu, selalu mencintaimu. 

 

✽✽✽✽✽

 

[Kata Penutup] 

Jika Chisome ada di dalam perut sepanjang waktu, saya pikir saya akan mencintainya. 

[TN ENG] 

Oleh anonim : Ini merujuk pada kehamilan. Maksudnya, jika dia, entah bagaimana, adalah ibunya, dia tidak akan peduli tentang kekuatan Chisome dan tetap mencintainya. 



Komentar