7-Nen Furi ni Saikai Shita Hatsukoi no On’nanoko. Boku wa Kimi ni 2-kai-me no Koi o Suru. - Chapter 41

Chapter 41 – Festival Sekolah Toko High

 

POV Hiroto

Setelah meninggalkan gedung klub, Aizawa-san dan aku berjalan menuju kelas.

“Kurasa benar-benar tidak ada orang di sekitar sini, ya?” (Hiroto)

“Ya… tidak ada orang di sekitar sini… Terima kasih banyak untuk hadiahnya… Aku akan meluangkan waktu untuk membukanya…” (Haruka)

“Jangan terlalu berharap… Aku tak tau harus memberikan hadiah apa untuk seorang gadis…” (Hiroto)

“Aku senang kamu memilih sesuatu untukku!” (Haruka)

Aku berbicara dengan Aizawa-san dengan ekspresi bermasalah di wajahku, tapi dia menjawab dengan senyum cerah.

Bagaimanapun, senyum itu cocok untuknya.

Saat kami berjalan menuju gedung sekolah, jumlah orang secara bertahap meningkat dan mereka semua melirik Aizawa-san saat dia lewat dan menggumamkan sesuatu.

Aizawa-san… bagaimanapun juga dia menonjol.

Aku tak yakin apakah itu karena pakaiannya.

“Aizawa-san… kamu benar-benar menonjol” (Hiroto)

“Aku tak terlalu senang tentang itu… Aku tidak ingin memakai ini, tapi aku terpaksa. Yoshizumi-kun tampaknya cukup mencolok juga… gadis-gadis sudah melihatmu untuk sementara…” (Haruka)

“Bukankah itu karena aku mengenakan seragam sekolah yang berbeda dari yang lain?” (Hiroto)

Tidakkah kau menyadari kalau kau juga menarik perhatian, Aizawa-san?

Aku sudah mendengar siswa menyebutkan namanya sejak aku datang ke festival.

Aku merasa aneh kalau rasanya agak… alami bersama Aizawa-san.

Aku bisa mengerti kenapa dia begitu populer… dia gadis yang baik.

“Yoshizumi-kun, kita ada di gedung sekolah. Kurasa teman-temanmu mungkin sedang menunggumu” (Haruka)

“Yah, mereka sekelompok yang berisik. Aku akan memastikan mereka tidak menyebabkan terlalu banyak masalah dan menikmati festival bersama mereka” (Hiroto)

“Kamu mengatakan kalau kamu akan memastikan mereka tidak menimbulkan masalah, tapi kamu tampaknya berharap untuk bertemu dengan mereka…” (Haruka)

“Yah… aku mengalami kesulitan saat pertama kali pindah ke sini. Tapi karena aku bertemu orang-orang itu… aku bisa melanjutkan dan menanggungnya. Itu sebabnya aku ingin membawa mereka ke Koshien bersamaku” (Hiroto)

“Begitu… aku hanya punya Aya-chan…” (Haruka)

Aizawa-san memiliki ekspresi kesepian di wajahnya, seolah-olah dia sedang mencoba mengingat sesuatu.

“Mengapa kamu tidak mulai mencari lebih banyak teman? Aku menganggap Aizawa-san sebagai teman. Aku belum pernah bergaul dengan seorang gadis sejak SD, jadi sudah lama” (Hiroto)

“…” (Haruka)

Apa ada yang salah? Mungkin dia tidak menyukainya? Aku hanya berpikir kalau aku cocok dengannya…

“Maaf… kamu tidak suka kalau cowok bilang kamu rukun, kan?” (Hiroto)

“Tidak! Maaf… Aku hanya berpikir untuk bergaul dengan Yoshizumi-kun juga. Kita akan segera tiba di kelas” (Haruka)

Aizawa-san dan aku memasuki ruang kelas berlabel “Kedai Kopi” saat kami berbicara.

Tapi… ada yang tidak beres.

Aizawa-san sepertinya merasakan hal yang sama, saat dia menatapku dengan ekspresi bingung.

“Aizawa-san… apakah kedai kopi biasanya seperti ini?” (Hiroto)

“Tidak… tidak. Aku juga tidak tau…” (Haruka)

Sepertinya Aizawa-san juga tidak tau tentang situasinya.

Tiba-tiba, kami tertawa terbahak-bahak melihat suasana kafe yang aneh.

“Haha, lalu mengapa semua orang membeku? Kupikir itu adalah bagian dari pertunjukan” (Hiroto)

“Uh-huh. Kami tidak akan merencanakan hal seperti ini… sepertinya ada yang salah?” (Haruka)

Aku tak tau apa yang terjadi, tapi ketika Aizawa-san dan aku masuk ke dalam kelas, para pramusaji dan pelanggan… Yoichiro dan yang lainnya… entah kenapa mereka semua membeku dan menatap kami.

“Aizawa-san, teman-temanku ada di sini, jadi aku akan menghampiri mereka. Sudah waktunya untuk shiftmu, kan? Semoga beruntung” (Hiroto)

“Ya, kuharap kamu menikmati toko kami. Aku akan kembali untuk menerima pesananmu sebentar lagi” (Haruka)

Aizawa-san pergi ke belakang kelas sementara aku pergi ke meja tempat Yoichiro dan yang lainnya duduk.

Aku harus melaporkan kepada mereka tentang tim bisbol.

“Maaf membuat kalian semua menunggu. Aku baru saja selesai berbicara dengan Saito-san” (Hiroto)

““……””

“Apa ada yang salah? Apa sesuatu yang buruk terjadi?” (Hiroto)

Apakah benar-benar ada sesuatu yang terjadi di sini?

Saat aku duduk di sana memikirkan apa yang mungkin terjadi, Takuma membuka mulutnya.

“Hiroto… kau! Itu gadis itu, bukan! Gadis yang sedang membuatmu sibut bermesraan di taman!” (Takuma)

“Takuma… kau terlalu berisik. Kami tidak sedang bermesraan, aku hanya kebetulan bertemu dengan Aizawa-san dalam perjalanan ke ruang klub. Ketika aku mendengar kalau kalian ada di sini, aku memintanya untuk mengajakku berkeliling” (Hiroto)

“Eh? Aizawa-san… dengan Hiroto?” (Kazuya)

“Orang itu… dia adalah Yoshizumi Hiroto dari Saijo, bukan?” (Okumura)

Saat aku mencoba menenangkan Takuma dari kesalahpahaman, teman sekelas Aizawa-san mulai membuat keributan juga.

“Hiroto, apa kau kenal Aizawa-san?” (Kazuya)

“Yoshizumi… apa yang terjadi?” (Okumura)

Itu adalah Kazuya dan Okumura.

Kazuya adalah rekan satu timku di SMP, dan Okumura adalah lawanku di final turnamen nasional di SMP.

Aizawa-san mengatakan mereka berada di kelas yang sama.

“Aku bertemu dengannya ketika aku berada di rumah sakit bersama neneknya. Untuk apa semua orang membuat keributan seperti itu?” (Hiroto)

“Aizawa-san tidak pernah akur dengan laki-laki. Bahkan kami, yang berada di kelas yang sama dengannya, berjuang untuk berbicara dengannya dengan benar” (Kazuya)

“Aku berbicara sedikit… sungguh” (Okumura)

Kazuya-san sepertinya tidak pernah berbicara dengannya. Bukankah Okumura berbicara dengannya sebelumnya?

“Okumura-san berbicara dengannya sebelumnya, bukan? Kamu dan Aizawa-san adalah teman, jadi bukankah normal bagi kalian untuk berbicara satu sama lain?” (Hiroto)

“Yoshizumi… lupakan aku pernah berbicara denganmu tentang ini…” (Kazuya)

Apa yang sedang terjadi? Apakah Okumura orang yang aneh?

“Okumura baru saja ditolak oleh Aizawa-san, jadi biarkan dia sendiri… Aizawa-san populer, tapi dia tidak berbicara dengan pria, dan semua orang yang mengaku padanya telah ditolak. Itu sebabnya semua orang sangat terkejut kalau dia bergaul dengan baik denganmu” (Kazuya)

Aku mendengar dari semua orang kalau Aizawa-san tidak berbicara dengan laki-laki… dia tidak terlihat seperti itu?

“Aizawa-san… bukankah dia normal? Gadis itu… dia berbicara dengan normal dan memiliki ekspresi bahagia, bukan?” (Okumura)

Kazuya dan Okumura tidak yakin dan mulai berdebat, tapi Yoichiro menghentikan mereka.

“Lebih penting lagi, Hiroto, bagaimana hasilnya?” (Yoichiro)

“Oh, itu berjalan lancar” (Hiroto)

“Begitu. Tolong beri tau aku detailnya nanti hari ini” (Yoichiro)

Aku tak bisa masuk ke detail karena Kazuya dan Okumura ada di sana.

Kazuya dan aku adalah teman baik, tapi kami berada di tim yang berlawanan sekarang.

Namun… Okumura… adalah lawan yang agak merepotkan.

Aku tidak akan membiarkan dia menang kali ini.

 

※※※※※

 

Kazuya dan Okumura pergi bekerja shift mereka di kafe.

Segera setelah itu, Aizawa-san datang ke meja untuk meminta pesanan kami.

“Senang bertemu denganmu lagi, Yoshizumi-kun. Sudahkah kamu memutuskan pesananmu?” (Haruka)

“Aku minta secangkir kopi saja. Aizawa-san… Aku minta maaf atas semua masalah ini. Apakah semuanya baik-baik saja?” (Hiroto)

“Ya, aku baik-baik saja. Aku juga minta maaf karena membuatmu terlibat dalam hal ini” (Haruka)

Aizawa-san tampaknya sedikit lelah dan tidak terlihat terlalu baik.

“Aku tidak terlalu keberatan, jadi kamu tidak perlu khawatir tentang itu” (Hiroto)

“Ya… terima kasih. Aku akan segera membawakan minumanmu, jadi tolong tunggu sebentar” (Haruka)

Aizawa-san memberiku senyumnya yang biasa dan pergi ke belakang kafe.

Komentar