7-Nen Furi ni Saikai Shita Hatsukoi no On’nanoko. – Chapter 49
Chapter 49 – Festival Budaya SMA Saijo ⑥
“Ah! Sepertinya mereka mulai menjual pisang cokelat!”
“Sepertinya begitu. Benar-benar laris… Antriannya sangat Panjang”
Penjualan pisang cokelat telah dimulai kembali, dan Yoichiro serta yang lainnya terlihat sibuk.
Yang membuatku penasaran adalah… apa yang sedang dilakukan anak-anak itu?
“Nishikawa-san dan Yamada-san… apa yang sedang mereka lakukan?”
“Mereka sedang membantu Tanabe-kun. Hebat kan! Pisang cokelat sangat populer!”
Nishikawa-san dan Yamada-san yang memakai telinga kucing tampaknya sedang membantu kelas… Apa-apaan membiarkan pengunjung membantu seperti itu…
“Yoichiro… apa yang kau suruh mereka lakukan?”
“Hiroto… aku gak bisa menahannya… antusiasme mereka gak bisa dihentikan…”
“Begitu ya… Pasti sulit bagimu…”
Aku jadi merasa kasihan untuk mengatakan lebih banyak pada Yoichiro…
Mungkin sebaiknya aku melakukan sesuatu.
“Nishikawa-san, Yamada-san, karena Aizawa-san sudah kembali, pergilah berkeliling festival budaya. Aku juga harus pergi berpatroli”
“Itu Haruka dan Yoshizumi-kun! Akhirnya mereka kembali!”
“Kami sudah menunggu kalian. Nee, apa yang kalian berdua lakukan? Kalian bersama terus kan?”
Yamada-san… jangan bertanya terlalu dalam.
Kalau kalian menghubungi kami, kami pasti sudah kembali.
“Kami hanya berkeliling festival budaya seperti biasa. Iya kan, Aizawa-san?”
“Yui-chan, benar kok? Kami hanya pergi ke stan-stan festival dan sebagainya”
“Hmm… Aku tau sih… Ya sudahlah. Karena Haruka sudah kembali, ayo kita pergi juga”
Aizawa-san sedang ditanya-tanyai oleh Nishikawa-san dan yang lainnya, dan menjawab dengan ekspresi bingung.
Tapi kami tidak melakukan hal aneh, jadi kurasa tidak apa-apa.
“Kalau gitu, Aizawa-san juga bersenang-senanglah. Hubungi aku kalau ada apa-apa. Nishikawa-san dan yang lain, sudahlah… Aizawa-san terlihat gak nyaman…”
“Iya. Yoshizumi-kun juga semangat ya. Aku akan menghubungimu lagi nanti”
“Baiklah. Aku akan membiarkan kalian berdua”
“Iya ya… Padahal aku tau lho…”
Ketiga gadis itu pergi untuk menikmati festival budaya sambil melihat brosur.
Aku juga harus pergi…
“Hiroto… kau tau kalau kalian sedang diawasi?”
“Yoichiro, apa maksudmu?”
“Kau mengambil gantungan kunci di stan festival kan? Lalu makan permen kapas? Katanya kalian berdua duduk di bangku taman terus…”
“Tu-tunggu! Yoichiro. Bagaimana kau bisa tau!?”
Aku bisa mengerti soal stan festival karena ada banyak orang.
Tapi saat di bangku taman seharusnya tidak ada orang di sekitar…
Bagaimana dia bisa tau semuanya!
“Mantan kapten dan Takuma melihat kalian. Soal stan festival dari mantan kapten, dan soal bangku taman dari Takuma. Katanya terlihat jelas dari stan Takoyaki”
Beneran nih…
Jadi itu maksud perkataan Yamada-san tadi…
Aku jadi merasa tidak enak pada Aizawa-san…
Aku harus minta maaf padanya nanti…
“Aku hanya menemani Aizawa-san berkeliling karena dia sendirian. Sudah gak ada waktu lagi, aku pergi dulu”
Ya.
Bukannya aku kabur karena malu… ini waktunya patroli!
Aku bertemu dengan Takahashi-san di ruang audio visual dan mulai berpatroli di sekolah.
“Takahashi-san, ke mana saja kamu pergi saat waktu bebas?”
“Aku menonton drama di aula. Kalau Yoshizumi-kun?”
“Aku pergi ke stan-stan festival. Karena gabungan beberapa kelas, jadi cukup hebat. Banyak pengunjung anak-anak ya. Festival budaya… bagaimana ya tahun depan?”
Kelas unggulan hanya ada satu kelas, jadi tidak ada pergantian kelas selama 3 tahun.
Karena itu, kami harus mengadakan festival budaya dengan anggota yang sama.
Tahun ini berjalan lancar, tapi aku khawatir untuk 2 tahun ke depan…
Apakah semua akan berpartisipasi ya…
“Kita gak tau sampai tahun depan, tapi kurasa akan baik-baik saja. Anak perempuan bersemangat dengan Tanimura-san sebagai pusatnya, dan anak laki-laki juga… Yokota-kun dan yang lain terlihat menikmatinya”
“Anak perempuan memang bersemangat sejak Yoichiro dan yang lain bercross-dress… Yokota dan yang lain ya… Ada apa dengan mereka?”
Yokota adalah orang yang menulis kuis sebagai pilihan pertama dan kedua dalam survei stan.
Saat memilih panitia pelaksana dia juga tidak peduli dan hanya membuka buku pelajaran…
“Pisang cokelat sudah habis terjual kan? Sepertinya mereka senang karena barang mereka laku keras”
“Begitu ya… Awalnya aku memaksa mereka, jadi sejujurnya aku khawatir. Ya… syukurlah kalau mereka menikmatinya…”
“Ini berkat Yoshizumi-kun. Makasih ya”
“Aku? Aku enggak melakukan apa-apa. Mereka yang melakukannya… Kita semua melakukannya bersama. Malah kita sebagai panitia pelaksana yang enggak melakukan apa-apa untuk kelas”
Aku hanya memberi dorongan awal…
Syukurlah mereka menikmatinya.
Sekarang tinggal menyelesaikan hari terakhir besok dengan baik…
“Oh iya, Yoshizumi-kun, jangan pulang dulu setelah festival budaya besok selesai. Ada penghitungan hasil penjualan di ruang audio visual”
“Ah benar, ada penghitungan ya. Bagaimana peringkat sementara sekarang? Kurasa kelas kita ada di posisi atas”
“Kelas kita peringkat 1 lho. Gak mungkin habis terjual di siang hari pertama. Mungkin karena kita satu-satunya yang menjual makanan penutup”
Memang stan festival ramai, tapi itu gabungan beberapa kelas, dan katanya yakisoba juga tidak terlalu laris.
Tapi di gedung sekolah juga ada kafe dan rumah hantu kan… tapi tetap peringkat 1 ya… mereka hebat…
✽✽✽✽✽
Dan festival budaya 2 hari pun berakhir dengan sukses.
Kelas kami berhasil meraih peringkat 1 dalam penjualan, meski nyaris.
Yang penting adalah kami tidak kehabisan stok di hari Minggu karena berkali-kali pergi ke supermarket.
Tim belakang layar seperti Yokota dan yang lain kerepotan bolak-balik ke supermarket, tapi mereka tetap menikmatinya.
Sebenarnya kami bisa saja membeli stok banyak sekaligus, tapi mereka tidak melakukannya dengan alasan “akan repot kalau pisangnya terlalu banyak tersisa”.
Aku tidak bertemu lagi dengan Aizawa-san dan yang lain sejak berpisah di hari Sabtu.
Itu juga karena aku sibuk dengan tugas panitia pelaksana.
Sekitar sore hari Sabtu, aku menerima pesan grup dari Nishikawa-san.
[Kami akan pulang sekarang. Festival budayanya menyenangkan! Terima kasih ya!]
[Makasih juga Yoshizumi-kun! Berkat Yoshizumi-kun, Haruka enggak digoda, jadi kami tertolong]
Aku mengerti mereka akan pulang, tapi aku tidak paham soal berkatku…
Tapi setelah mendengar alasannya, aku mengerti.
Jujur aku merasa agak rumit…
[Kami mendengar ada yang bilang kalau Haruka itu pacar Yoshizumi-kun lho? Karena itu, gak ada yang berani menggoda Haruka]
Jadi ini alasannya…
Aku harus minta maaf pada Aizawa-san…
Aku mengirim pesan langsung pada Aizawa-san.
[Aizawa-san, maaf ya. Sepertinya ada rumor aneh yang menyebar… Aku akan berusaha menghentikan rumor itu agar enggak merepotkanmu]
[Aku gak keberatan kok. Justru aku yang minta maaf. Aku pasti merepotkanmu ya… Oh iya! Soal gantungan kunci, aku sudah memasangnya di tas sekolahku lho. Yoshizumi-kun, festival budayanya menyenangkan… Makasih ya]
Setelah menutup pesan itu, aku menerima satu pesan lagi.
Saat kubuka, ada foto tas dengan gantungan kunci beruang terpasang.
Setelah selesai berkomunikasi dengan Aizawa-san, aku menelepon Kou-chan.