Wazawai Aku no Avalon – Chapter 109


Chapter 109 – Posisi Biasa

 

“Semua yang terjadi di kastil iblis harus dirahasiakan? Jika Narumi-kun berkata begitu, tentu saja aku akan merahasiakannya!”

Saat ini aku berada di kursi belakang sebuah limusin hitam panjang.

Di sebelah kiriku duduk seorang gadis bernama Tenma-san yang seluruh tubuhnya dari ujung kepala hingga ujung kaki tertutup logam.

Hari ini pun tubuhnya dipoles hingga mengkilap, memantulkan sinar matahari pagi yang sangat menyilaukan.

Dan di sebelah kananku, mengapitku, duduk seorang pelayan cantik berambut hitam panjang berkilau dengan bando, memakai seragam pelayan dengan sempurna.

Dia adalah Kurosaki-san, kepala pelayan yang memimpin “Butler Hitam” yang dipekerjakan oleh keluarga Tenma.

Aku ingin mengatakan bahwa pakaian itu sangat cocok untuknya, tapi karena dia berbisik, “Jika kau menyentuh Ojou-sama sedikit saja, kau akan langsung tamat”, aku merasa sangat tidak nyaman.

Aku masih belum ingin mengakhiri hidupku, jadi aku berusaha keras untuk tidak menyentuh Tenma-san, tapi meskipun ini limusin besar, duduk bertiga dalam satu baris membuat postur tubuh sangat tidak nyaman.

“Tapi saat kembali dari dungeon, kamu jadi sangat ramping, aku terkejut melihatmu kembali seperti ini. Apa kesehatanmu baik-baik saja?”

“Gak apa-apa kok. Aku hanya makan terlalu banyak”

“Oh begitu. Aku juga punya kebiasaan makan berlebihan, jadi harus berhati-hati!”

Aku menepuk-nepuk perut buncitku yang telah kembali untuk menunjukkan bahwa aku baik-baik saja.

Sepertinya ini mengejutkan Tenma-san yang sangat tertarik dengan topik diet, sampai-sampai dia membeku dalam pose aneh saat melihat penampilanku.

“Ngomong-ngomong, ini liburan musim panas, ayo pergi berburu bersama. Kupikir jika dengan Narumi-kun, kita bisa menyelam cukup dalam”

“Tidak bisa! Saya tidak akan membiarkan anda menyelam bersama binatang buas itu!”

“Ah, mou. Kurosaki, kamu salah paham tentang Narumi-kun. Yah, aku akan senang jika kamu mempertimbangkannya”

Umumnya, siswa sekolah petualang membuat rencana penyelaman dungeon jangka panjang selama liburan musim panas.

Dalam kasus Tenma-san, sepertinya tahun lalu dia menyelam dengan ditemani para butler hitam, tapi tahun ini dia mengajakku untuk menyelam bersamanya.

Mendengar hal ini, kepala pelayan bersikeras bahwa dia “tidak akan membiarkan mereka berdua saja” dan menyatakan akan ikut.

Tapi liburan musim panas ya.

Saat ini aku belum punya rencana apa-apa.

Mungkin hanya akan menyelami dungeon seperti biasa dengan keluarga atau Satsuki dan yang lainnya, jadi waktu sebenarnya ada.

Tapi jika menyelam tanpa menggunakan Gate, pasti akan memakan waktu lebih dari sebulan, dan waktu perjalanan bolak-balik akan sangat sia-sia.

Kecuali masalah ini bisa diatasi, pergi bersama sepertinya…

(… Enggak. Jika Arthur bisa membuat Gate untuk kami, mungkin kami bisa pergi?)

Aku teringat saat Arthur pertama kali muncul.

Biasanya, pintu keluar <<Gate>> hanya bisa ditentukan di luar dungeon atau di Gate Room, tapi entah bagaimana Arthur berhasil membuat pintu keluar <<Gate>> di tengah aula katedral.

Mungkin dia tau cara membuat gerbang di lokasi yang diinginkan.

Jika kami bisa memanfaatkan itu, kami bisa langsung pergi ke lantai 20 bersama Tenma-san dan pengawalnya.

Dan aku juga punya beberapa alasan ingin menyelam bersama Tenma-san.

Salah satunya adalah ingin mematahkan kutukannya, tapi alasan lainnya adalah Arthur telah berkali-kali mengirim email dan menelepon untuk memintaku merekrut Tenma-san.

Sepertinya dia ingin membentuk hubungan kerjasama seperti aku dan Satsuki.

Untuk itu, prasyaratnya adalah berbagi sebagian pengetahuan pemain.

“Saat menyelam sebelumnya, aku menemukan tempat yang dipenuhi ‘Mamuu’. Itu benar-benar pesta makan! Tahun ini aku ingin makan bersama Narumi-kun”

“Ojou-sama! Ingatlah betapa sulitnya menurunkan berat badan setelah itu!”

Tenma-san tertawa riang sambil berbicara dengan gembira di sampingku, tapi aku masih ingat dengan jelas bagaimana dia melindungiku dengan mempertaruhkan nyawanya di hadapan iblis jahat Lesser Demon tanpa meninggalkanku.

Tidak diragukan lagi bahwa dia adalah orang yang layak dipercaya, dan aku tidak keberatan memberikan pengetahuan pemain kepadanya.

Namun, pengetahuan pemain termasuk tentang gerbang memiliki dampak yang sangat besar jika bocor, dan bisa membahayakan situasi bahkan untuk seorang bangsawan.

Kami harus berhati-hati saat merekrut sekutu.

Aku ingin segera berkumpul dan berdiskusi dengan Lisa dan Arthur, tapi–

“Terima kasih, aku akan mempertimbangkannya. Oh ya… Tenma-san. Kamu gak perlu menjemputku, gak apa-apa kok”

“Eh? Apa itu merepotkan?”

Sebenarnya, baru saja terjadi sedikit keributan.

Saat aku sedang bersiap-siap untuk pergi ke sekolah dan bel berbunyi, aku membuka pintu dan keluar… belasan pelayan berkacamata hitam berdiri di depan pintu menatapku tajam.

Di depan rumah ada lima mobil mewah berwarna hitam termasuk limusin ini, yang membuat tetangga dan orang-orang yang lewat berkumpul karena penasaran.

Aku ditarik paksa ke kursi belakang dan ternyata Tenma-san sudah duduk di sana.

Dia bilang akan menjemputku setiap hari mulai sekarang karena kami berteman, tapi rumahku hanya berjarak lima menit berjalan kaki dari sekolah petualang, dan lebih dari itu, aku merasa sedikit canggung jika keributan seperti ini terus berlanjut setiap hari.

Jadi aku memutuskan untuk menolak dengan lembut.

“Aku mengerti. Tapi jika kamu ingin dijemput, bilang kapan saja ya?”

“Perasaan itu saja sudah membuatku senang”

Di sebelah kananku, Kurosaki-san sibuk mengangkat dan menurunkan tinjunya sambil berkata, “Menolak undangan Ojou-sama… tidak, dengan begini dia bisa menjaga jarak dari binatang buas itu…”

“Kalau begitu, sampai jumpa lagi nanti!”

Setelah mengucapkan itu, dia turun dari mobil dan aku melihat limusin yang pergi dengan anggun.

Di belakangku, teman masa kecilku Kaoru berdiri sambil terus memperhatikan situasi dengan mata curiga.

Nah, apa yang harus kukatakan ya.

“Yang tadi itu Tenma Akira dari kelas A kan? Kalian terlihat sangat akrab”

“Kami cocok saat pertandingan antar kelas tempo hari. Kami jadi berteman”

“Teman… tapi dia itu bangsawan sungguhan lho. Apa gak apa-apa?”

Meskipun bangsawan adalah objek dambaan bagi rakyat biasa karena posisi mereka di puncak masyarakat, mereka juga merupakan simbol ketakutan yang bisa menggunakan kekuasaan mereka untuk menindas rakyat biasa kapan saja jika mereka tidak suka.

Mungkin sekarang kalian bisa akrab, tapi tidak ada yang tau kapan perasaannya bisa berubah.

Bahkan jika Tenma-san tidak berubah pikiran, orang-orang di sekitarnya mungkin tidak akan mengizinkan hubungan itu.

Kaoru secara tidak langsung memperingatkanku bahwa kami sebagai rakyat biasa tidak boleh terlalu dekat dengan bangsawan.

Memang benar, biasanya orang akan berpikir begitu dan itu mungkin jawaban yang benar… tapi setidaknya sampai kutukan Tenma-san terangkat, aku tidak berencana untuk menjauh darinya.

Meski begitu, untuk menghindari masalah yang tidak perlu, sebaiknya aku tidak terlalu akrab dengan Tenma-san di depan orang lain.

“Tapi… Souta, kamu sudah berubah. Baru saja beberapa waktu lalu, kamu bahkan enggak mencoba berteman dengan siapa pun… bahkan hampir enggak berbicara dengan siapa pun selain aku”

Kaoru teringat diriku saat SMP.

Katanya waktu itu aku sangat dingin dan terisolasi, tidak membuka diri pada siapa pun.

Butao yang muncul dalam game juga sepertinya begitu, jadi tidak sulit untuk membayangkannya.

Tapi saat berbicara tentang masa lalu, ekspresi Kaoru terlihat kompleks, seperti tersenyum namun juga sedikit sedih.

Meskipun Butao dari masa SMP-ku pasti sangat dibenci oleh Kaoru, aku merasa ada sesuatu yang lebih kompleks yang tersirat di balik itu.

“Ayo cepat berangkat. Kita sudah sangat terlambat”

Sambil berkata begitu, Kaoru mulai berjalan, jadi aku segera mengambil tasku dan mengikutinya dari belakang.

Ini adalah posisiku yang biasa.

Meskipun akhir Juni sudah dekat dan biasanya musim hujan sudah mulai, langit hari ini cerah tanpa awan.

Suhu sudah tinggi sejak pagi, agak berat bagi tubuh gemukku ini.



List Chapter
Komentar