Kodokuna Ore to Kokōna Sewayaki Megami-sama – Chapter 135

Chapter 135 – Motif Satu Sama Lain

 

–– POV Kazuma ––

Ini adalah awal semester, dan pacar sombongku, Sasagawa Yuzuha, sudah menggangguku pagi ini.

Meskipun, jika harus memberi skor padanya, dia akan mendapatkan nilai sempurna, yaitu 5.

Kami berada di kelas yang sama, jadi sangat menjengkelkan bagaimana kami terus berinteraksi.

“Kazuma-kun punya teman di sekolah itu, kan? Tanyakan padanya!”

Ha~a… dia melakukan hal-hal bodoh seperti biasa.

Dia semakin menjadi-jadi, tapi aku belum bisa menghentikannya sepenuhnya.

Dia masih berguna bagiku.

Selain itu, dia cantik.

Namun… siapa sangka ini semua terkait dengan Takanashi lagi.

Sementara itu, aku gak bisa mengatasi ‘Yokogawa’ itu.

Dan fak mungkin Takanashi gak akan memanfaatkannya.

Yuzuha pasti sudah kehilangan akal, berpikir kalau segalanya akan baik-baik saja setelah dia minta maaf padanya.

Pikirkanlah.

Akankah Takanashi mengampuninya hanya dengan permintaan maaf itu?

Baiklah, mari kita pertimbangkan Takanashi dan tinggalkan orang bodoh ini sejenak.

Menarik bermain permainan ini.

Mari kita lanjutkan dari tempat kita berhenti di SMP.

Waktu itu begitu menyenangkan.

Aku kehilangan kesabaran ketika cewek bodoh ini menyebut gadis-gadisku yang lain, tapi berkat langkah awalku, aku menghancurkan cewek brengsek ini.

Hubungan gadis-gadis itu memang luar biasa.

Sangat mudah menyebarkan rumor bahwa Takanashi itu buruk.

#Mengangguk puas

Apakah mereka benar-benar gak suka dibiarkan sendiri?

Untuk saat ini, mari kita manfaatkan kedua orang ini.

Bahkan jika gak ada manfaat dalam menyebarkan rumor, gak ada salahnya melakukannya, dan mudah juga.

Selain itu, aku terlalu sibuk dengan target utamaku.

Aku gak punya waktu untukmu, nomor 5, apalagi Takanashi.

 

✽✽✽✽✽

 

“Hey, apa yang harus kita lakukan sekarang?”

“Yamazaki mengira kita adalah anak buahnya, ya?”

“Pertama-tama, aku gak tau kalau Yamazaki dan Takanashi punya suatu hubungan”

“Menyebarluaskan rumor gak akan menguntungkan kita”

“Dan setelah kejadian itu, Yamazaki berhenti mengirimkan gadis-gadis ke arah kita”

“Aku gak ingin terlibat dengannya atau mendapatkan gadis-gadis darinya”

“Benar. Dan dengan Takanashi, lebih baik kita biarkan gadis-gadis mengurusnya. Karena dia menjadi topik panas di antara mereka”

“Dan karena ini melibatkan Satsukawa-senpai, aku lebih memilih…”

“Hentikan dia! Apakah kalian ingin berakhir seperti Senpai?”

“Lalu, bagaimana kita menangani rumor ini?”

“Biar Tagami yang mengurusnya. Dia anggota klub penggemar Satsukawa-senpai, jadi dia akan bergerak secara independent”

 

✽✽✽✽✽

 

–– POV Todo Marina ––

(TN: Kalo lupa bisa cek lagi di chapter 69)

“Huh? Bukan itu kotak sepatu milik Takanashi-kun?”

Seorang anak laki-laki yang mencurigakan sedang meletakkan sesuatu di dalamnya.

Sebuah surat cinta?

Eh? Eh? Boys Love?

Bukan berarti itu gak mungkin, tapi… surat itu kemungkinan berisi sesuatu yang jahat atau bahkan berbahaya.

Dan juga, aku masih perlu mengkonfirmasi apakah itu kotak sepatu milik Takanashi-kun.

Tapi melihat nama di atasnya…

“Halo, Todo-san”

“A-Ah, h-halo, Satsukawa-senpai”

Aku merasa aneh ketika Satsukawa-senpai memulai percakapan denganku.

Ini belum pernah terjadi sebelumnya.

Yah, mungkin karena Takanashi-kun terlibat dalam beberapa hal.

Kalau tidak, dia gak akan berbicara denganku.

Tapi rasanya sulit dipercaya bahwa Satsukawa-senpai adalah pacar Takanashi-kun… aku masih gak bisa mempercayainya.

“Kamu baik-baik saja? Ada apa? Kamu terlihat seperti tenggelam dalam pemikiran?”

Apakah Yuzuki-senpai bertanya tentang surat cinta itu?

“Tadi, ada seorang anak laki-laki yang meletakkan sesuatu di dalam kotak sepatu Takanashi-kun”

Setelah mendengar itu, kedua senpai membuka kotak sepatu Takanashi-kun.

E-e-ehhh?

Apakah ini baik-baik saja?

Yuzuki-senpai mengeluarkan selembar kertas dari dalam kotak sepatu itu.

Seperti yang kuduga, itu adalah surat.

Yuzuki-senpai membuka surat yang dilipat.

[Aku akan menunggumu di atap sekolah. Jika kau gak ingin hal itu terbongkar, datanglah sendiri, kau baji**ngan penguntit”

Terbongkar?

Penguntit?

Apakah itu mengacu pada Takanashi-kun?

“Penguntit? Apa maksudnya? Apa yang harus kita lakukan…?”

“Aku akan mengambil surat ini dan menangani masalah ini”

Satsukawa-senpai tidak berniat memberi tau Takanashi-kun tentang ini.

Selain itu, ada sesuatu yang mengganggu pikiranku selama beberapa waktu.

“Hmm… Nee, Todo-san. Apakah kamu melihat orang yang dimaksud? Seperti apa penampilannya?”

“Hmm… sepertinya… gerakannya aneh, seperti yang kamu lihat di anime-anime”

“Ah, maka itu mungkin penggemar Sara…”

“Aku gak punya hal seperti itu. Cowok itu menjengkelkan”

“I-ya”

Takanashi-kun, terbongkar, penguntit.

Aku merasa buruk tentang ini.

Namun…

“Ehmm… apakah kamu akan bertemu dengan orang itu?”

Akankah Satsukawa-senpai pergi menggantikan Takanashi-kun?

“Iya. Aku akan mendengar apa yang dia katakan sebelum menyingkirkannya. Dan akan mencari tau siapa yang ada di balik semua ini”

Sara-senpai menggerutu sesuatu dengan pikiran melayang.

“Dalam hal itu, izinkan aku ikut denganmu, Sara”

“Tidak. Aku akan mengurus ini sendiri”

“Aku gak bisa membiarkanmu pergi sendirian. Ingat apa yang terjadi sebelumnya? Jika kamu gak mengijinkanku ikut, aku akan memberitahu Takanashi-kun”

Apakah ada sesuatu yang terjadi sebelumnya?

Satsukawa-senpai mengangguk dengan enggan.

Dia mungkin merasa tertekan untuk setuju, mengingat Yuzuki-senpai gak berniat mundur.

“Haah… baiklah. Namun, apa pun yang kamu dengar di tempat itu, kamu harus percayai aku… bukan Kazunari-san”

“Fufu… permintaan bodoh! Gak mungkin aku gak percaya pada kalian berdua! Malah, mengapa kalian mengatakan hal-hal seperti itu?”

“Aku gak akan membiarkanmu ikut jika terus bicara hal-hal yang gak berguna”

Mendengar kata-kata Satsukawa-senpai tentang “kepercayaan” membuatku semakin gak sabar dan mencurigainya.

Mungkinkah…?

Aku benar-benar ingin mendengar ceritanya.

“Ehmm… bolehkah aku ikut juga? Kupikir akan lebih aman dengan lebih banyak orang?”

“Todo-san juga? Tapi kamu…”

“Tolong… Tolong izinkan aku ikut!”

Aku memandang lurus ke mata Satsukawa-senpai untuk menunjukkan tekadku.

“Aku mengerti… kamu juga punya alasanmu sendiri. Sama seperti Natsumi”

“Aku akan baik-baik saja. Aku hanya perlu percaya pada Takanashi-kun, kan?”

Aku menjawab dengan tegas dan tanpa ragu.

Aku tau bagaimana kepribadian Takanashi-kun sekarang.

Bahkan jika Takanashi-kun adalah “Takanashi Kazunari” dari rumor itu, aku gak berniat mempercayainya.

“Baiklah. Kamu berjanji, kan? Lalu kita akan bertemu setelah sekolah”

Mengerti?

Seperti mengatakan itu, Satsukawa-senpai mengeluarkan aura yang berbahaya.

Matanya menakutkan…

Apakah Satsukawa-senpai seperti ini setiap kali Takanashi-kun gak ada di dekatnya?

Komentar