7-Nen Furi ni Saikai Shita Hatsukoi no On’nanoko. Boku wa Kimi ni 2-kai-me no Koi o Suru. - Chapter 44

Chapter 44 – Festival Budaya SMA Saijo ①

 

Festival budaya SMA Saijo telah mencapai hari pertamanya, yaitu hari Sabtu.

Aku pergi melihat bagaimana stan kelas kami dipersiapkan di depan komite eksekutif festival budaya.

“Apa ini…?”

“Bukankah ini gak adil hanya kita saja?”

“……”

“Menyerahlah. Kau bilang ‘kami akan melakukan apapun’, kan?”

“Enggak… Berdandan seperti ini sebagai pria… siapa yang bahkan ingin melihat kami seperti ini?”

Di dalam kelas, Sanada sedang berganti pakaian bersama Ando dan Yoichiro.

Ando dan Sanada mengeluh, Yoichiro terlihat memandang ke kejauhan, dan gak jelas kemana dia menatap dalam keheningan.

“Ya, ya. Kalian kelihatan keren!”

Pemimpin adegan, Tanimura-san, tertawa begitu keras sehingga dia memegang perutnya saat melihat ketiga orang yang telah memakai telinga kucing dan telinga anjing serta berpakaian cewek.

“Aku bilang kalian bisa percayakan ini padaku, tapi ini… Apakah Tanimura-san yang memilih ini?”

“Semua cewek di kelas. Pada awalnya, mereka semua sangat malu-malu, tapi seiring berjalannya waktu jadi makin seru, jadilah seperti ini”

Semua cewek di kelas, ya…

Aku mendengar tentang memakai telinga kucing dan telinga anjing, tapi aku enggak mendengar tentang berpakaian kaya cewek.

Yoichiro terlihat putus asa… aku harus minta maaf padanya nanti.

“Kalian bertiga, itu perjanjiannya. Cukup menyerah dan lakukan yang terbaik sebagai penjual. Aku akan pergi ke pertemuan komite eksekutif sekarang… Tanimura-san, aku mengandalkanmu”

Meninggalkan kelas dan menuju ruang audiovisual.

Anggota komite eksekutif lainnya, Takahashi sensei, sudah menuju ruang audiovisual.

Dia sedang memeriksa peran-peran untuk yang lainnya.

“Yoshizumi-kun, datanglah ke kelas kami juga!”

“Yoshizumi! Beli juga dari kami ya!”

“Aku akan datang setelah tugas komite eksekutif mereda sedikit”

Di lorong, berbagai orang mendekatiku.

Ada orang-orang dalam seragam dengan celemek, orang-orang yang berpakaian seperti penjual, dan mungkin ada yang membuat rumah berhantu…

Ada siswa yang berjalan-jalan dengan riasan wajah yang rumit.

Kami sudah mencapai titik ini tanpa masalah apa pun… semua orang tampaknya sedang bersenang-senang.

Yoichiro dan yang lainnya mungkin merasa malu, tapi seharusnya gak terlalu menarik perhatian.

Kami tiba di ruang audiovisual dan memulai rapat.

“Kita akan di bagian resepsi di pagi hari, dan kemudian patroli di sore hari… Tim patroli berkomunikasi satu sama lain melalui obrolan grup di smartphone, kan?”

“Benar. Bukan hanya anggota komite eksekutif, tetapi juga perwakilan dari setiap kelas, jadi jika ada masalah, kami akan menerima laporan. Tim patroli yang berdekatan akan merespons, dan guru-guru juga akan diinformasikan”

“Dalam hal ini, seharusnya gak apa-apa jika ada sesuatu yang terjadi”

“Hingga patrol sampai waktu luang, pastikan kalian masih bisa dihubungi”

Masuk ke tugas resepsi, dengan enam orang dari setiap tingkat bergantian, aliran orang berjalan lancar.

“Ah! Ini Yoshizumi-kun!”

Dipanggil dengan suara yang begitu enerjik…

Itu suara Nishikawa-san, kan?

Kudengar kalau Aizawa-san juga akan datang, tapi mereka datang bersama sejak pagi.

“Kamu gak perlu berteriak begitu keras, aku bisa mendengarmu. Pagi, Nishikawa-san… pagi juga, Aizawa-san”

“Pagi! Aku enggak mengharapkan akan bertemu Yoshizumi-kun sebelum masuk”

“Pagi, Yoshizumi-kun. Lakukan yang terbaik dengan pekerjaanmu”

“Aku bertanggung jawab atas resepsi di pagi hari, jadi… Aizawa-san, bersenang-senanglah… Dan kamu Yamada-san, kan? Senang bertemu denganmu, aku Yoshizumi. Sepertinya semua orang telah merawatku beberapa waktu lalu”

“Ohh. Jadi kamu benar-benar Yoshizumi-kun”

“Aku gak tau Yoshizumi-kun yang mana yang kamu bicarakan, tapi itu aku. Nikmatilah festival kami, Yamada-san”

Apa maksud “Yoshizumi-kun yang itu”?… Yamada-san juga orang aneh.

Hari ini, mereka bertiga memakai pakaian biasa…

Sudah lama sejak terakhir kali aku melihat Aizawa-san dengan pakaian santainya.

Kami selalu memakai seragam sejak keluar dari rumah sakit.

“Aizawa-san, kamu pakai baju biasa hari ini, ya? Sudah lama sejak terakhir kali aku melihatmu berpakaian seperti itu”

“Huh! Apa ada yang berbeda dariku?”

“Enggak sama sekali. Cocok untukmu. Aku hanya berpikir sudah lama”

“Makasih. Ngomong-ngomong, apa kamu pernah melihatku dengan pakaian biasa? Suatu saat, saat kita bertemu di luar, apa aku harus mencoba memakai pakaian santai?”

“Ya! Aku menantikannya”

Aku bisa merasakan tatapan Nishikawa-san dan Yamada-san… para senpai juga melihat ke sini.

Kuharap mereka akan fokus pada pekerjaan mereka sendiri seperti yang dilakukan oleh Takahashi-san.

“Haruka… apakah kamu sudah bertemu dengannya begitu banyak kali? Aku ga denger soal ini lho”

“Haruka bilang ada cowok yang berbicara dengannya. Akuu benar-benar kaget, lho. Ini jarang terjadi…”

“Aya-chan, Yui-chan… Sudah cukup… Ini bukan sesuatu yang istimewa…”

Aizawa-san… dia kembali membuat wajah bingung… apa ini salahku?

“Aizawa-san terlihat bingung. Mari kita hentikan di sini. Kalian sudah repot-repot datang, jadi nikmatilah. Jika ada masalah, hubungi kami dan kami akan mengirim seseorang dari tim patroli ke tempat kalian”

Dengan Aizawa-san di tengah, aku berbicara kepada kedua orang di sebelahnya, dan kami masuk ke sekolah.

Kuharap mereka bersenang-senang tanpa masalah.

“Apa kamu membelikan hadiah untuknya?”

Saat melakukan tugas resepsi, Takahashi bertanya padaku.

Aku belum mengucapkan terima kasih dan bahwa aku berhasil membelinya…

“Sudah. Makasih ya. Aku memberikannya kepada Aizawa-san, dan dia sangat senang. Tapi karena hanya ada para cewek, aku ragu-ragu apakah akan masuk ke toko atau tidak”

Aku berterima kasih dan menceritakan keragu-raguanku sebelum masuk toko, sambil tersenyum.

“Oh, benarkah? Kamu juga gugup, Yoshizumi-kun? Bisakah kamu benar-benar melontarkan bola di Koshien?”

“Aku akan baik-baik saja dengan itu. Aku lebih gugup saat berbelanja daripada di atas lapangan saat melempar selama final kejuaraan nasional”

Jarang sekali Takahashi bergurau seperti ini.

Dia tampak puas bahwa informasi yang dia berikan tentang toko itu benar.

Tugas resepsi berjalan lancar, dan saatnya berganti shift.

Selama waktu luangku, aku berpisah dengan Takahashi dan pergi memeriksa Yoichiro dan yang lainnya.

 

TN: Disini mimin coba pake kata “cewek dan cowok”. Gimana bacanya? Kalau cukup enak dibaca mimin pertahankan kalau enggak ya ganti ke “gadis dan pria/laki-laki”.

Komentar