Wagamama Kanojo to Wakare, Bijin na Hahaoya to Musume o Sukuttara Dekiai Sareta ndaga – Chapter 05

Chapter 05 – Hanya Imajinasiku

 

“Ini cukup jauh”

Setelah perjalanan panjang, aku tiba di rumah Eri-chan.

Jam segini… sekitar jam satu.

Sudah seminggu sejak aku membuat keputusan itu.

Tentu saja, aku tidak melakukan ini karena dasar kewajiban saja.

Aku melakukannya karena aku menginginkannya.

Dari dalam lubuk hatiku, ketika aku mendengarkan cerita Miho-san dan melihat tangisannya, aku ingin melindungi mereka.

Disamping itu, berbicara dan bermain game bersama Eri-chan itu menyenangkan, dan aku suka berbicara dengan Miho-san sambil minum teh bersama dan bersantai karena ini membuat pikiranku beristirahat.

Yah, simpelnya, aku hanya ingin terlibat dengan orang dari rumah ini.

“Halo”

Ketika aku menekan interkom, aku bisa mendengar suara seseorang dengan cepat turun dari tangga.

“Yukishiro onii-san, lama tak jumpa”

“Lama tak jumpa? Bukannya baru dua hari”

“Itu lama tau”

Eri-chan melompat dari pintu dan memelukku.

Dia seperti anjing.

“Usap aku lagi, lagi, terus usap kepalaku”

“Ya, ya”

Saat aku tanpa sadar mengelus kepalanya, dia mencium dan mengusap kepalanya padaku, seolah meminta perhatian lagi dan lagi.

“Mufufu, ayo, masuk kedalam”

“Ya”

Eri-chan mendesakku masuk kedalam.

“Dimana Miho-san hari ini?”

“Ibu lagi kerja. Jadi mengapa kita tidak langsung aja main game?”

Aku bermain game bersama Eri-chan selama beberapa jam, dan sebelum aku menyadarinya, itu sudah sore.

“Nee, Yukishir onii-san”

“Hmm? Apa?”

“Maukah kamu menginap mala mini dirumahku?”

“Eh?”

Apa dia baru saja bilang menginap?

“Aku pulang!”

Sungguh timing yang bagus.

Miho-san baru saja pulang.

“Eri, ah, Yukishiro-kun disini juga. Aku pulang”

“Selamat datang di rumah”

Miho-san tersenyum padaku.

“Nee, bu”

“Hmm, apa?”

“Biarkan onii-san menginap hari ini”

“Ide bagus, ayo biarkan Yukishiro-kun menginap”

“EH!?”

“Yukishiro onii-san gak mau…?”

“Jika Eri-chan dan Miho-san gak apa-apa dengan itu…”

“Kami tidak akan menolaknya, bukan?”

“Itu benar! Aku senang jika aku bisa bersama Yukishiro onii-san!”

Dengan mereka berdua mengatakan itu secara natural, itu membuatku bertanya-tanya jika ada ssesuatu yang salah denganku karena ragu-ragu.

“Lalu, apa aku benar-benar boleh menginap?”

“Ya, kamu sangat disambut”

“Aku tak sabar untuk tidur bersama onii-san”

Eri-chan membisikkan sesuatu, jadi aku tidak bisa mendengarnya.

Setelah itu, merasakan gelisan dan tak bisa tenang, aku memaksa diriku untuk membantu Miho-san dan kami memasak bersama, dengan Eri-chan bergabung bersama kami selama proses itu.

Kami bersenang-senang menyiapkan makanan dan menyiapkan meja makan.

“““Itadakimasu!”””

Kami bertiga menepuk tangan kami bersama dan mulai makan.

“Oh, ngomong-ngomong, dimana rumahmu Yukishiro-kun?”

“Oh, rumahku…”

“EHH!? Sejauh itu. Itu pasti sulit untukmu setiap kali mau kemari”

“Maafkan aku, Yukishiro onii-san”

“Eh? Ohh, gak masalah”

Mereka berdua terlihat menyesal.

“Karena aku menikmati bercakap bersama Miho-san dan bermain game bersama Eri-chan, ini gak sesulit itu kok”

“Yukishiro-kun”

“Yukishiro onii-san”

Ketika aku mengatakan itu, mereka berdua menatapku dengan tajam.

“Aku suka kebaikanmu, Yukishiro-kun”

“Itulah bagian yang aku suka dari Yukhishiro onii-san”

Mereka berdua melihatku dengan ekspresi lembut di wajah mereka.

Kuyakin ini hanya imajinasiku kalau mata mereka hitam pekat.

 

(TN: Seperti pemburu yang sedang mengincar mangsanya)



Komentar