Gakuen de wa Takane no Hana Dearu Osananajimi ga Ore no Mae Dakede wa Ero Kawai Sugite Yabai. Ore wa Risei o Tamotsu no Ni Seiippai – Chapter 48

Chapter 48

 

~Ulang Tahu Amane~ 

 

POV Saori 

“Selamat ulang tahun, Amane-kun” 

“Makasih, Saori” 

“Tak masalah. Apa ibu dan ayahmu bekerja hari ini?” 

“Ah… mereka memberikan ucapan selamat di telepon. Aku merindukan mereka juga, tapi aku mengerti kalau ayah dan ibu sibuk” 

Amane-kun berkata begitu, tapi aku yakin dia ingin merayakannya secara langsung. 

Ini adalah sesuatu yang terjadi setahun sekali. 

Karena itu, aku mendedikasikan diriku sendiri ke Amane-kun lebih dari biasanya di hari ulang tahunnya. 

Meski hanya sedikit, kuharap aku bisa mengisi kesendiriannya. 

“Aku banyak membuat makanan favoritmu hari ini!!! Jadi makanlah yang banyak!” 

“Ah, sungguh! Makasih Saori” 

Pertama-tama, aku banyak memasakkan makanan favorit Amane-kun. 

Dia dengan lahap memakan makanan buatanku. 

Makanan di atas piring menghilang dalam sekejap. 

“Terima kasih atas makanannya~” 

Apa karena mereka penuh dengan makanan favoritnya? 

Amane-kun menghabiskan semua makanan itu dalam waktu 15 menit. 

Aku senang melihatnya makan dengan nikmat seperti itu. 

 

✽✽✽✽✽

 

Sekarang aku sedang mencuci peralatan makan yang dipakai Amane-kun. 

Sesaat setelah aku selesai, ini waktunya untuk memberikan Amane-kun hadiah ulang tahunnya. 

Aku bertanya-tanya apakah Amane-kun akan senang……? 

Berpikir tentang itu, aku menyingkirkan peralatan makannya. 

 

✽✽✽✽✽

 

“Amane-kun” 

“Hmm? Ada apa?” 

Amane-kun sedang duduk di sofa sambil menonton TV, jadi aku duduk di sebelahnya dan berbicara dengannya. 

“Tolong terima ini. Ini adalah hadiah ulang tahunku untukmu” 

Aku memberi Amane-kun sebuah kalung yang kubeli beberapa waktu yang lalu. 

“Ini sebuah kalung…? Makasih! Aku benar-benar senang, Saori” 

Dia langsung memakai kalungnya. 

“Bagaimana? Apa ini cocok padaku?” 

“Ya, itu sangat cocok untukmu, Amane-kun” 

“Sungguh? Aku sedikit malu… ah, Saori itu…?” 

“Ya. Aku membili satu untukku juga. Amane-kun dan aku punya kalung yang serasi” 

“Begitu… kalung yang serasi ya… itu tak terdengar seperti Saori” 

“Fufu~ Siapa yang tau~” 

Amane-kun melihat kalung yang kuberikan padanya dengan senyum lebar di wajahnya sembil mengatakan itu. 

Aku senang aku memberinya kalung sebagai hadiah. 

Aku berpikir begitu di hatiku yang terdalam. 

Lalu disana ada hadiah yang lain. 

Jika aku membiri ini sebagai hadiah, dia mungkin akan maraha lagi padaku. 

Tapi aku memutuskan untuk memberikan itu padanya hari ini, di hari ini. 

“Amane-kun……” 

Aku memanggil namanya dan memeluk lehernya jadi dia tidak bisa melarikan diri dariku. 

“A… apa ada yang salah? Sao… NNNN!?” 

Amane-kun – hadiah lainnya adalah ciuman pertamaku ♡. 

Komentar