Kodokuna Ore to Kokōna Sewayaki Megami-sama – Chapter 100

Chapter 100 Aku Akan Melakukan yang Terbaik, Sara-senpai

 

“Ya, Kazunari-san, ah~n!”

*Chomp*

*Nom, Nom*

“Kazunari… tak kusangka kau punya sisi seperti ini… Ya ampun! Tapi jika itu kalian berdua, kurasa tak apa”

Aku juga tak berpikir aku akan melakukan hal yang memalukan di depan ibuku.

Namun, fokus Sara-senpai adalah merawatku.

Jika kau mempertimbangkan kepribadiannya, dia tidak akan berkompromi apakah itu di depan ibuku atau orang lain.

“Ha~a… Tapi memikirkan makanan Sara-chan selezat ini. Kuyakin rasanya lebih enak daripada punyaku”

Okan bergumam sambil memakan makan malam yang dibuat Sara-senpai.

Aku tidak akan menyuarakan persetujuanku, tapi aku tidak ragu kalau makanan Sara-senpai lebih cocok untuk seleraku.

Hal yang satu ini tidak berubah sejak awal.

“Ya ampun, itu tidak benar. Hidangan rebus yang dibuat ibu ini sangat lezat. Ini dia, ah~n”

*Chomp*

*Ah~n*

“Imut, baik hati, memiliki kepribadian yang hebat, dan merupakan juru masak dan pengurus rumah tangga yang sempurna… Dia terlalu baik untukmu, Kazunari. Tapi aku bersyukur. Jika Sara-chan ada di sini untuk tinggal, akan ada perubahan besar. Juga, itu akan menyelesaikan masalah terbesarku”

Aku tidak akan mencampuri kekhawatirannya, tapi bagaimanapun juga, aku tau kalau Okan menyukai Sara-senpai dengan sepenuh hatinya.

“Okaa-sama, aku bukan orang yang hebat, kamu tau? Selain itu, tetap bersama Kazunari-san selalu menjadi tujuanku”

“Kazunari, jangan pernah biarkan Sara-chan pergi”

“Aku tau, aku tau. Tolong berhenti, ini memalukan”

 

※※※※※

 

“Aku sangat senang bisa bertemu denganmu hari ini, Sara-chan. Maaf, tapi tolong jaga baik-baik putra bodohku”

Kami berada di pintu depan sekarang, dan aku baru saja menelepon taksi.

Sara-senpai dan aku sedang melihat Okan sekarang.

Sara-senpai dan Okan sedang berbicara.

“Baiklah. Aku senang mendengarnya dari Okaa-sama. Pertama, tolong serahkan segala sesuatu tentang perawatan Kazunari-san padaku sampai dia pulih dari cederanya”

Persetujuan Okan membuat Sara-senpai lebih termotivasi.

Aku senang, meskipun aku takut dengan apa yang mungkin terjadi di sekolah.

“Aku senang mendengarnya, dan jangan ragu untuk menghubungiku jika kamu punya masalah. Dan jika kamu kehabisan uang, beri tau aku, oke?”

Okan akan memberikan dukungan Sara-senpai, rupanya.

Aku bersyukur untuk itu, meskipun apa artinya?

“Terima kasih banyak. Itu hanya bahan makanannya, jadi tak apa”

“Aku bisa pulang tanpa khawatir karena Sara-chan di sini. Kalau begitu, sampai jumpa lagi”

“Ya, aku berharap bisa bertemu denganmu lagi. Terima kasih banyak untuk hari ini”

*Pintu tertutup*

Setelah Okan pergi, suasana menjadi sunyi sekali lagi.

Tapi kukira ini normal?

“Ibumu adalah orang yang luar biasa. Aku berharap untuk waktu berikutnya kita bertemu dengannya. Kuharap aku bisa bertemu ayahmu kalau begitu…”

“Mungkin akan ada keributan di rumah orang tuaku setelah ini, jadi kuyakin ayahku akan datang lain kali juga”

Bagaimanapun, semuanya berhasil, jadi kukira hasilnya baik-baik saja.

Sara-senpai lebih termotivasi dari sebelumnya dan berharap untuk bekerja lebih keras lagi.

 

※※※※※

 

Setelah aku selesai membersihkan piring, senpai berkata dia akan melepas perbanku.

Dia bilang itu karena cara mandinya.

Kukira itu benar.

Aku baru saja menyeka tubuhku kemarin, dan karena cuaca semakin panas dan aku banyak berkeringat, akan lebih baik untuk setidaknya mandi hari ini.

“Oke, ayo lepaskan pakaian luarmu”

Dia memegang ujung kemejanya dan melepasnya dengan plop.

Aku tak tau apakah ini bagus, tapi aku mulai terbiasa dengan manja ke Sara-senpai.

Setelah melepas pakaianku di ruang ganti, aku pergi sendiri ke kamar mandi.

Dan ketika aku hendak duduk di kursi kamar mandi…

“Ka-Kazunari-san, permisi”

“… Eh?”

*Klik*

Orang yang membuka pintu dan muncul adalah Sara-senpai, memakai mantel mandi.

Aku segera membalikkan badanku dan membuang muka.

Handukku… Yosh, ada di sini.

Tidak, tidak, tidak! Ini bukan waktunya untuk mengkhawatirkan handukku!

“Sara-senpai! K-Kenapa k-kamu di sini?”

“Umm… kupikir aku akan menggosok punggungmu. Kamu tidak bisa melakukannya dengan satu tangan, kan…”

Bahkan jika dia mengenakan mantel mandi, ini akan sulit… terutama untuk pria muda yang sehat sepertiku.

Karena punggungku menghadap senpai, sepertinya dia pikir dia baik-baik saja.

Jadi, dia masuk dan menutup pintu.

“Sa-Sara-senpai, kamu tak perlu pergi sejauh ini”

“Itu tidak akan berhasil. Aku sudah mempersiapkan diri sejak kemarin kalau aku akan melakukan ini untukmu. Selain itu, ibumu juga memintaku untuk menjagamu. Aku tau Kazunari-san tidak bisa membasuh punggungnya, jadi tidak ada pilihan selain membantumu dengan itu!”

Semangat Sara-senpai sangat luar biasa.

Dia tampaknya mendorong dirinya sendiri sangat keras.

Dia mungkin sudah melihat tubuh bagian atasku, tapi seperti yang diduga, ini berbeda dengan mandi.

Dan Sara-senpai juga memakai pakaian tipis, jadi dia pasti sangat malu.

Tapi apa yang harus kulakukan?

Aku tak bisa berbalik sampai Sara-senpai keluar dari kamar mandi!

Memikirkan hal ini mengingatkanku pada Sara-senpai dalam mantel mandinya, yang kulihat beberapa waktu lalu.

Tidak! Yah, jika Sara-senpai memakai pakaian renang sekolah atau semacamnya, aku akan benar-benar dalam keadaan darurat sekarang…

Tidak, tidak! Berhenti membayangkannya!

Aku masih panik di dalam, tapi Sara-senpai sudha menyelesaikan persiapannya dan duduk di belakangku sebelum aku menyadarinya.

“Pe-pe-permisi!”

Dia membasahi punggungku sedikit, diikuti oleh perasaan handuk mengenai punggungku saat dia mulai membasuhku.

*Gosok, gosok, gosok*

Ahh… senang rasanya ada yang membasuh punggungmu…

Tidak!!!

“Sa-Sara-senpai”

“Jika aku melewatkan sesuatu, beri tau aku!”

Dia berbicara lebih cepat dari biasanya, tapi masih menggosok punggungku dengan kuat.

Aku juga malu, tapi kuyakin Sara-senpai pasti lebih malu daripada aku.

*Gosok, gosok, gosok*

Kami berdua terdiam.

Dan satu-satunya suara adalah Sara-senpai yang menggosok punggungku.

“Kalau begitu, aku akan membersihkannya”

Setelah Sara-senpai mengatakan ini, dia memandikanku.

Sudah selesai… aku, kau melakukannya dengan baik.

“A-aku akan keluar sekarang, silakan lanjutkan. Jangan gunakan tangan kananmu. Dan… tolong jangan tinggalkan kamar mandi setidaknya selama lima menit”

Sebuah suara tipis mencicit keluar dariku.

Kenapa lima menit?

“Sara-senpai, kenapa 5 menit? Ah, ganti baju! Ganti… eh…”

Aku entah bagaimana membayangkannya, dan buru-buru berhenti.

“Ah! Tolong berhenti membayangkannya!”

Mendengar suara malu Sara-senpai, imajinasiku semakin liar.

“Guh!”

Aku menggelengkan kepalaku, berusaha berhenti membayangkannya, tapi itu seperti memberitahunya kalau aku sedang melakukannya.

“… Aku sangat malu… Tolong berhenti membayangkannya… Kazunari-san jangan menggoda…”

*Klik* *Banting*

Setelah mengatakan itu, Senpai buru-buru meninggalkan kamar mandi, seolah ingin melarikan diri.

Dan aku menghabiskan lebih dari 5 menit menggeliat kesakitan…

 

※※※※※

 

Catatan Penulis:

Terima kasih banyak sudah membaca.

Aku tidak menyadarinya, tapi sepertinya aku sudah mencapai chapter ke-100 (keringat).

Ini jauh lebih lama dari yang kurencanakan. Jika aku terus pada tingkat ini, kuyakin aku akan melebihi 200 chapter… atau lebih tepatnya, aku pasti akan melebihi 200 chapter.

Aku berterima kasih kepada semua orang yang sudah membaca sejauh ini.

Aku benar-benar berterima kasih. Terima kasih banyak.

Selain itu, aku sering ditanya tentang teman masa kecil yang tidak muncul dalam cerita dan tentang masa lalu mereka.

Aku tidak akan mengatakan kapan, tapi aku hanya akan mengatakan kalau aku sudah memutuskan kapan dia akan muncul dari awal, dan sudah mulai menulisnya secara paralel dengan cerita saat ini.

Tapi seperti yang diharapkan, menulis menjadi lebih menantang daripada sebelumnya.

Bagaimanapun, terima kasih atas dukungan kalian yang berkelanjutan!

Komentar