Chapter 11

“Kalau begitu, Amane-kun, sampai jumpa besok”

Kata Saori, melihat padaku ketika aku sudah pulih dari gairahku.

Saori selalu pulang beberapa saat setelah dia keluar dari kamar mandi.

Orang tuaku masih belum pulang, jadi aku sedikit kesepian pada saat ini setiap hari.

Saori pasti akan menginap jika aku memberitahunya agar tidak pergi.

Tapi aku tidak bisa mengatakan itu karena akan mengganggu Saori juga.

“Sampai jumpa besok, Saori”

Kemudian Saori meninggalkan rumah.

※※※※※

Ini baru saja lima menit sejak Saori pergi, tapi ini masih terlalu cepat untuk pergi tidur, jadi aku menonton TV.

Kemudian ponsel di meja bergetar.

Aku mengecek layar ponselku dan ada nama Saori disana.

Apa dia kelupaan sesuatu…?

“Halo? Apa ada sesuatu yang salah?”

[“Ya. Aku menelepon Amane-kun, yang terlihat kesepian”]

Huh? Apa aku terlihat seperti itu di wajahku!?

Ya, aku kesepian… itulah apa yang kupikirkan, tapi…

“Itu… kau bahkan memperhatikan itu? …”

[“Yah, aku ingin berbicara dengan Amane-kun 24 jam sehari, dan aku benar-benar menginginkannya”]

Teman masa kecilku terlalu manis.

Aku tau dia sedikit mesum tapi…

“… Makasih”

Ketika aku mengatakan ini, Saori merespon dengan suara lembut.

Setelah itu, Saori dan aku memiliki percakapan santai dan kami berdua tertidur tanpa memutuskan panggilannya.