Chapter 20

“… Aku masuk…”

Aku mengatakan itu dan membuka pintu kamar Saori.

“Amane-kun, tidak! Jangan lihat!!”

Saori melemparkan bantal padaku.

Saori, yang biasanya sangat sopan, sedang dalam kekacauan…

Ini bukan hanya hal sepele…

“Saori, mengapa kamu menyembunyikan wajahmu?”

Saori menyembunyikan wajahnya dengan tangannya.

“Mengapa? Karena aku tidak ingin kamu melihatnya!”

Aku tidak ingin memperlihatkannya padamu… apa maksudmu kau tidak ingin memperlihatkanku wajahmu…

Ini mungkin akan menjadi sedikit agresif untuk Saori, tapi aku tak punya pilihan selain memindahkan tangannya.

“A-Amane-kun! Tolong hentikan!”

Saori melawan.

Seperti yang diharapkan, aku tidak kalah dengan Saori dalah hal kekuatan.

Aku berhasil melihat wajah Saori, tapi…

“Apa?”

Itu sama seperti biasanya…

Aku tidak tau mengapa kau menyembunyikannya…

“Amane-kun jahat…”

Saori tersipu dan terlihat sedikit cemberut.

“Um, Saori… mengapa kau menyembunyikan wajahmu…?”

“Apa? Amane-kun, apakah kamu tidak melihat apa-apa ketika kamu melihat wajahku?”

“Yah… tidak tau…”

“Disini, disini!! Aku punya jerawat besar di dahiku!! Ini terlalu memalukan untuk pergi di depanmu dengan hal yang begitu memalukan! …”

“Apa…? Sebuah jerawat…?”

Butuh beberapa saat untuk membungkus kepalaku di sekitarnya.