Chapter 18

Demamku sudah sembuh.

Terima kasih berkat perawatan Saori, aku sembuh dengan cepat.

Demamku sudah sembuh, tapi…

“Achoo…”

Saori terkena demam…

Ngomong-ngomong, aku sedang di kamar Saori.

Saori ingin aku pulang, tapi aku tidak bisa meninggalkannya tanpa merawatnya setelah diriku sendiri yang tekena demam.

“Saori, maaf aku menularkanmu demamnya”

“Tidak… Achoo… Aku senang”

“Senang? Apa maksudmu?”

“Yah… bahwa aku mendapatkan kumannya Amane-kun”

“…”

Dia bilang dia senang mendapatkan kumanku…

Tak peduli apa, kau tidak boleh mengatakan itu, Saori-san.

Aku yakin maksud Saori adalah apa yang dia katakan.

“Saori, apa ada apapun yang kamu ingin aku lakukan?”

“Yah, aku ingin kamu menggenggam tanganku”

Saori mengeluarkan tangannya dari futon.

Aku dalam diam memegang tangannya.

“Tanganmu dingin”

“Tanganmu hangat”

“Aku sedang demam. Dan aku sangat bersemangat untuk menggenggam tanganmu, Amane-kun”

“Jangan bicara seperti itu, tidurlah, oke? Kau ingin menyembuhkan demamku secepat mungkin, bukan?”

“Itu benar, tapi ketika aku demam, kamu sangat baik padaku, jadi terkadang itu bagus untuk terkena demam”

Saori berkata sambil tertawa.

“Berhenti bercanda dan tidurlah”

“Selamat malam, Amane-kun”

“Selamat malam”

Setelah beberapa saat, genggaman Saori pada tanganku semakin melemah, tapi dia tidak pernah melepaskannya.