Chapter 16

Ugh… ini menyakitkan…

Dua hari setelah Saori dan aku pergi berbelanja, aku demam.

Aku mungkin tertular ini dari seseorang…

“Amane-kun, yakinlah kalau aku akan merawatmu sepanjang hari hari ini”

Ah, Saori disini…

Teman masa kecilku sangat baik… Saori?

“Kau harusnya sekolah hari ini, kan? Mengapa kau ada disini?”

“Tentu saja untuk merawatmu”

“Merawat tapi… Kau tidak boleh melewatkan sekolah! Aku akan tidur dengan tenang, kau bisa pergi ke sekolah sekarang…”

“Untukku, merawat Amane-kun ketika dia demam lebih penting daripada sekolah”

Sungguh… yah, dia memang pintar…

Aku tak berpikir itu masalahnya…

“Lalu, Amane-kun, aku akan mengukur temperaturmu sekali lagi, jadi tolong jangan bergerak”

“Apa?”

Saori meletakkan dahinya di dahiku.

Tunggu sebentar, sangat dekat… dekat dalam banyak cara…

Aku bisa merasakan napas Saori padauk… dan yang lebih penting lagi, mulut kami hamper bersentuhan…

“Amane-kun! Wajahmu sangat panas! Ini serius! Demammu lebih tinggi daripada sebelumnya! Aku akan mengambil bantal es!”

Saori kebingungan.

Dia keluar dari kamarku tergesa-gesa.

Aku senang dia pergi mengambilkan bantal es… tapi aku tau di dalam hatiku itu karena salahnya Saori kalau wajahku lebih panas daripada sebelumnya.