Kodokuna Ore to Kokōna Sewayaki Megami-sama – Chapter 88

Chapter 88 – Tidak Ada yang Berubah?

 

[“Begitukah? Kau sudah melakukannya! Selamat”]

Sekarang sudah malam.

Saat ini, aku sedang berbicara di telepon dengan Yuji.

Aku ingin memberitahunya melalui telepon tentang apa yang terjadi sebelumnya.

“Aku akan melakukan yang terbaik untuk memastikan Sara-senpai benar-benar mengerti apa itu cinta”

[“Kau mengatakan itu, tapi kau sebenarnya adalah sepasang kekasih. Bahkan dari sebelumnya, kupikir kalian telah bertindak seperti itu”]

Begitukah?

Aku tau pasti kalau aku mencintai Sara-senpai.

Tapi aku tidak menyadari kalau kami terlihat seperti pasangan atau bertingkah seperti itu karena Sara-senpai tidak berpikir seperti itu.

[“Kalian mungkin bisa bertindak seperti sebelumnya. Karena kalian sudah saling mengaku satu sama lain, kuyakin kalian akan melihat perbedaannya pada waktunya”]

“Begitukah cara kerjanya?”

Apakah kami benar-benar bertingkah seperti pasangan?

Aku biasanya hanya terbawa oleh apa pun yang diinginkan Sara-senpai.

Tapi Yuji tau lebih baik dariku, kurasa?

Sampai sekarang, aku hanya memberitahu Yuji tentang Sara-senpai di telepon.

Aku belum pernah memperkenalkan Sara-senpai padanya dengan benar.

“Yuji. Aku akan memperkenalkanmu pada Sara-senpai suatu saat nanti”

[“Tentu. Aku akan menantikannya”]

 

※※※※※

 

POV Sara

“Apa yang harus kulakukan? Haruskah aku mengatakan, ‘Terima kasih’? Atau ‘Tolong jaga aku’?”

Mungkin aku harus mengatakan sesuatu seperti itu?

Takanashi-san bertanya bagaimana perasaanku, tapi kurasa aku belum memberinya jawaban yang tepat.

Setelah sampai di rumah dan menenangkan diri, aku memikirkan berbagai hal yang terjadi.

Misalnya, jika aku ditanya apakah ada sesuatu yang ingin kurubah mulai besok, aku hanya bisa mengatakan kalau aku ingin semuanya tetap sama.

Memikirkan sesuatu untuk diubah… ini sulit.

“Natsumi, aku ingin bertanya padamu…”

[“Hmm? Apa? Obrolan gadis?”]

Pembicaraan gadis… apa itu yang kamu sebut ini?

Ini meresahkan.

Ada begitu banyak hal yang tidak kumengerti…

“Aku ingin bertemu Takanashi-san secepat mungkin besok. Jika kamu menanyakan alasannya, aku tidak tau. Aku tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya”

[“Ya, dan lalu?”]

“Aku ingin Takanashi-san memakan bentoku, dan minta dia memberitahuku betapa enaknya itu. Itu akan membuatku sangat bahagia. Aku ingin melakukan hal-hal yang akan membuatnya bahagia”

[“Mm-hm”]

“Hanya itu yang kupikirkan saat ini. Aku sudah memutuskan kalau aku akan jatuh cinta. Tapi sekarang aku memikirkannya, tidak ada perbedaan antara apa yang telah kulakukan pada Takanashi-san. Itu sama seperti sebelumnya…”

[“……”]

 

※※※※※

 

POV Natsumi

Ah, jadi tentang itu…

Sara hanya tidak menyadarinya, tapi apa yang dia rasakan dan lakukan selama ini sudah berada di level seorang kekasih.

Misalnya, dengan asumsi kalau mereka berdua menjadi kekasih mulai saat ini.

Mereka pada dasarnya akan melakukan rutinitas yang sama.

Dengan kata lain, bahkan jika mereka melanjutkan seperti sebelumnya, mereka sudah bisa dianggap sebagai kekasih.

Dengan kata lain, dia menantikan untuk menjadi pasangan.

Tetap saja, dia bingung karena dia tidak bisa melihat perbedaan dari sebelumnya.

Eh?

Apa yang harus kukatakan dalam kasus ini?

Dalam kasus Sara, hatinya akan menentukan perubahan apa yang akan terjadi.

Mari kita jelaskan dalam istilah yang lebih sederhana dan berharap yang terbaik.

“Hmm… Pertama-tama, apa yang kamu dan Takanashi-kun lakukan jauh di luar jangkauan pertemanan. Kamu selalu bertingkah seperti pacar bagi Takanashi-kun. Jadi tak heran kamu merasa seperti itu”

[“Begitu… aku tidak sadar kalau aku sudah bertingkah seperti pacarnya… Untuk Takanashi-san… sebagai pacarnya”]

Dia tampak tidak peduli, tapi apakah dia menjadi sadar?

Bukan hal yang buruk untuk menjadi sadar.

[“Aku mengerti. Jika itu masalahnya, aku akan melanjutkan seperti yang telah kulakukan untuk besok. Aku mungkin menemukan tentang sesuatu. Pokoknya, sekarang aku ingin bertemu Takanashi-san secepatnya. Aku ingin berbicara dengannya dan melakukan hal-hal yang akan membuatnya bahagia…”]

Mungkin karena dia menjadi lebih sadar, tapi aku merasa perasaannya pada Takanashi-san tumbuh.

Bagaimana kamu bisa mengatakan ini akan sama seperti sebelumnya?

Tapi bagi Sara untuk maju, dia mungkin membutuhkan sesuatu seperti “perasaan yang hanya bisa dibawa oleh cinta”.

Aku bertanya-tanya apa yang akan terjadi…

 

※※※※※

 

POV Kazunari

“Selamat pagi, Sara-senpai”

“Selamat pagi, Takanashi-san”

Saat ini, aku berdiri di depan Sara-senpai.

Ingatan tentang apa yang terjadi kemarin masih terlalu jelas.

Senyum senpai, wajahnya yang cantik, dan penampilannya yang imut ketika dia memintaku untuk mengajarinya lebih banyak tentang cinta.

“Aku mencintaimu Takanashi-san”

Tatapannya saat aku mengingatnya mengatakan itu…

“Takanashi-san, ada apa? Wajahmu merah padam”

“T-tidak apa-apa. Ketika aku melihat Sara, aku ingat hal-hal yang terjadi kemarin”

Ini tidak akan berhasil.

Aku terlalu sadar akan hal itu.

“Takanashi-san, maafkan aku untuk ini”

Sara-senpai bergerak mendekatiku dan dengan ringan mencondongkan tubuh ke depan saat dia mengulurkan tangannya ke kepalaku.

“Tolong tenang. Aku banyak bertanya pada Takanashi-san. Maaf aku hanya bisa melakukan sebanyak ini…”

Dia perlahan dan hati-hati membelai kepalaku.

Aku tidak bisa menahan perasaan bahagia.

Setelah melihat ekspresiku, Senpai tiba-tiba berkata.

“Takanashi-san… apakah membelai kepalamu membuatmu merasa bahagia?”

“Eh… yah?”

Aku terkejut dengan pertanyaan langsungnya.

Tentu saja aku senang!

Tapi agak malu mengakuinya.

“Tolong abaikan pertanyaan itu. Aku telah melakukannya sebelumnya, dan aku tau dari wajahmu kalau kamu senang dengan itu. Sejak tadi malam, aku ingin melihat wajah bahagiamu…”

Sara-senpai tampak senang, dan dia semakin mendekat.

Sa-Sa-Sara-senpai???

“Ah, um, Senpai… ba-bagaimana de-dengan sekolah…”

“Takanashi-san…”

Sara-senpai menatap lurus ke arahku.

Tatapannya begitu menarik sehingga aku tak masalah jika terhisap.

Kemudian, Sara-senpai tersenyum bahagia.

“Hei. Berapa lama kalian akan terus menggoda? Kalian sudah benar-benar melupakanku, kan?”

Aku kembali ke dunia nyata ketika aku mendengar suara marah Natsumi-senpai.

“Haah… kembalikan usahaku untuk khawatir kemarin. Bagian mana dari ini yang sama seperti sebelumnya? Kemesraan kalian meningkat lebih dari sebelumnya”

Suasana masam Natsumi-senpai berlanjut seperti kemarin…

Komentar