Gakuen de wa Takane no Hana Dearu Osananajimi ga Ore no Mae Dakede wa Ero Kawai Sugite Yabai. Ore wa Risei o Tamotsu no Ni Seiippai - Chapter 03

Chapter 03

 

“Amane-kun, sarapan sudah siap”

“Makasih. Apa ibuku sudah berangkat?”

“Ya, ibumu sudah berankat untuk bekerja”

Ibuku berangkat pagi di pagi hari dan pulang tengah malam, dan ayahku bekerja sendiri, jadi pada dasarnya aku tinggal sendiri.

Tidak, lebih tepatnya, ini seperti tinggal sendirian dengan Saori.

Saori banyak merawatku.

Bahkan jika aku mengatakan akan melakukannya sendiri, dia tidak akan membiarkanku melakukannya.

[Aku senang untuk merawat Amane-kun. Apa kamu ingin menghilangkan kebahagiaan itu dariku, Amane-kun?]

Tak ada yang bisa kulakukan jika dia berkata begitu.

Disamping itu, makanan buatan Saori itu sangat enak!

Aku bisa mengatakannya dengan percaya diri!

Bahkan sarapan pagi ini.

“Amane-kun, Amane-kun, bagaimana rasanya?”

“Oh, hari ini enak juga”

“Makasih. Aku senang mendengarmu mengatakannya. Aku akan merasa nyaman bahkan ketika kita akan menikah di masa depan”

“Hmmm… ya… tungguh, menikah!?”

Tidak mungkin…

Karena aku mencintai Saori… bahkan jika dia orang yang mesum… tapi aku masih mencintainya…

Tapi… bukan sekarang…

“Aku belum bisa mengatakannya sekarang… apakah Saori cukup bagus atau tidak…”

“Ya, memang, kamu adalah seorang pria rajin”

Saori mengarahkan senyum menenangkan padaku.

Lalu, sebelum aku mengetahuinya, Saori mendekatiku dan membisikannya langsung ke telingaku…

Dia berbisik, “Aku mencintaimu karena itu”

Ini buruk karena Saori kadang-kadang melakukan sesuatu yang tak terduga…

Aku sekarang pastinya sedang tersipu…

“Amane-kun, wajahmu menjadi sebuah apel, kan? Maukah aku menciummu?”

“Bagaimana bisa kau melakukan itu di situasi seperti ini?”

“Hanya bercanda. Jika kamu tidak makan secepatnya, kamu akan telat ke sekolah”

Kemesuman Saori benar-benar menyebalkan…

“Chiyu~”

Sesuatu yang hangat menyentuh pipiku.

“Aku tak bisa menahannya. Amane-kun terlalu imut. Maaf”

“Saori! Baka! … Kau akan menghentikan jantungku!”

Dia benar-benar menciumku… aku akan mati…

Kebisingan pagi yang biasa pun berakhir.

Komentar