Chapter 50

POV Shota

Aku dibawa ke toko pakaian dalam dan terdiam di pintu masuk.

Ke mana pun aku melihat, yang bisa kulihat hanyalah pakaian dalam wanita, pakaian dalam, dan pakaian dalam!

Aku tau di kepalaku kalau itu hanyalah kain, tapi mereka masih terlalu merangsang untukku yang seorang perjaka.

… Eh, hm?

Saat aku bingung dengan keperjakaanku, aku melihat sosok yang akrab di sudut mataku.

Izumi-san yang berpisah denganku beberapa menit yang lalu.

Dia tersenyum ketika dia berjalan ke ruang ganti dengan banyak pakaian dalam di tangannya.

I-ini buruk!

Yah, secara teknis tidak ada yang salah, tapi aku tidak berpikir itu ide yang bagus untuk pergi ke sana dengan Mayu-nee seperti ini!

Di atas segalanya, jika dia tau, itu akan terlalu merepotkan untuk dijelaskan!

“Lagipula aku harus menunggumu di toko lain. Mari kita bertemu setelah kamu selesai”

“Apa kamu mungkin malu, Sho-chan? Jangan khawatir, aku akan ada di sana bersamamu”

TIDAK, ITU IDE YANG BURUK, KAU TAU!?

※※※※※

POV Mayuka

Bodoh.

Tidak mungkin aku akan melihat-lihat sendiri.

Menurutmu untuk apa aku memaksamu ikut denganku?

Aku telah terkena celah misteriusmu sejak bertemu denganmu.

Kau harus sedikit gugup juga, jika tidak, itu tidak sepadan.

Jadi aku meraih lengan Komori dan memaksanya masuk ke toko pakaian dalam.

“Ah! Tidakkah menurutmu ini sangat lucu? Aku akan mencobanya segera. Bisakah kamu menunggu di dekat ruang ganti agar aku bisa menunjukkannya padamu, Sho-chan?”

“WACCC!?”

Ada apa dengan ‘WACCC’!? Dia terlalu bingung.

… Ah. Aku punya ide.

Setelah aku memakai bra ini, aku akan menyeretnya ke ruang ganti.

Kuku. Dia akan sangat terkejut.

Aku melepas jaketku sekeras yang kubisa agar dia bisa mendengar suara pakaianku yang terlepas.

“Sho-chan?”

“Y-Ya!”

Suaranya ada dimana-mana.

Kuyakin dia mendengarkanku melepas pakaianku.

“Maaf, tapi bisakah kamu memasukkan tanganmu ke dalam tirai?”

“MENGAPA!?”

“Ayo. Aku punya sesuatu untukmu”

“Tidak, itu pasti celana dalammu, kan!? Aku akan menghargainya jika kamu menahan diri untuk tidak melakukan itu!”

“Tolong, tanganku penuh di sini”

“Apa yang membuat tanganmu penuh!? Ah, mou, ini, apa ini baik-baik saja!?”

“Ya terima kasih. Baiklah kalau begitu–”

Aku meraih tangan Komori dan dengan paksa menyeretnya ke ruang ganti.

Seperti yang bisa kau bayangkan, tidak mungkin aku melepas celanaku.

Saat ini, aku sudah melepas jaketku dan mengenakan bra biru muda.

Bagaimana kepolosan murni ini? Ini sangat erotis, bukan?

Ohh~.

Matamu terbuka lebar dan mulutmu menganga.

Apa kau berubah menjadi ikan koi?

Sepertinya kau sedang terburu-buru.

Oi, jangan pingsan dengan hidung berdarah, oke?

Jika kau mau, aku bahkan akan membiarkanmu melepas kait depan.

… Kyaa~~. Ini bagus.

Kupikir aku akan membangunkan kebiasaan seksual baru.

… Eh, oi, apa yang kau coba hindari?

Apa kau pikir aku akan membiarkanmu pergi?

Kubilang untuk memberitahuku apa yang kau pikirkan terlebih dahulu– KYAA!

※※※※※

POV Kengo

Aku dicengkeram dilengan dan dibawa ke toko pakaian dalam.

Aku mendengarkan desakan kakakku, dan ternyata dia membutuhkan sepasang pakaian dalam pemenang permainan.

Sepertinya dia sudah siap menaiki tangga kedewasaan bersama Komori.

Itu sendiri baik-baik saja.

Sebenarnya, itulah yang kuinginkan.

Tapi yang sangat menyedihkan adalah aku, adiknya, harus memilih pakaian dalam itu!

Aku tidak mengerti lagi!

Lagi pula, jika Tenshi melihatku di tempat seperti ini… tidak, bukan itu saja.

Jika Komori melihat kami, rencana kami akan sia-sia, kan?

Kuharap kau tau itu, oi!

Tapi kakakku adalah tipe orang yang, begitu dia mulai berbicara, tidak mendengarkan.

Aku, adiknya, tau itu lebih baik daripada siapa pun.

Aku mengambil sepasang pakaian dalam secara acak yang terlihat.

“AHH, BENAR! Aku mengerti! Kubilang aku mengerti! Lalu bagaimana dengan ini!?”

※※※※※

POV Shizuku

“Jadi, Kengo. Aku ingin tau apa kamu bisa memilih beberapa pakaian dalam yang disukai anak laki-laki”

“APA!? Kenapa aku!?”

“Lihat disini. Jangan membuatku mengatakan hal yang sama berulang-ulang. Pria dan wanita memiliki persepsi yang berbeda. Sudah kubilang aku butuh pendapat lawan jenis untuk menyenangkan mereka”

“AHH, BENAR! Aku mengerti! Kubilang aku mengerti! Lalu bagaimana dengan ini!?”

Heh… anak laki-laki suka thong seperti ini ya? Kurasa mereka memiliki persepsi yang berbeda dari kami— EHH!? Apa ini!?

Bagian belakang hampir transparan!

Atau lebih tepatnya, itu tidak tersembunyi sama sekali– dan bagian depannya!?

Bagian depannya juga transparan!?

Itu akan membuatku terlihat siap melakukannya ketika aku menghadapi situasi seperti itu!

“Apa kamu bodoh!? Ini terlalu ekstrem dengan cara apa pun!”

※※※※※

POV Tenshi

Hmm…?

Kurasa aku baru saja mendengar suara Shota-san di suatu tempat dekat sini…

Tidak mungkin… kan?

Bagaimanapun, ini adalah toko pakaian dalam.

Tidak mungkin Shota-san, seorang anak laki-laki, akan memasuki toko ini sendirian, kan…?

※※※※※

POV Shota

“Apa yang kamu lakukan, Mayu-nee!? Ini terlalu berlebihan, bahkan untuk sebuah lelucon!”

“Kupikir aku akan membiarkan Sho-chan memilih. Bagaimana itu terlihat padaku?”

“Aku bahkan tidak bisa melihatnya”

Aku sangat bingung melihat seorang gadis dengan pakaian dalamnya.

Aku memalingkan muka dari Mayu-nee dan menghitung bilangan prima.

Tidak tau harus berbuat apa, aku bergegas meninggalkan ruang ganti.

“Tunggu! Katakan padaku apa yang kamu– KYAA!”

“EH!?”

Mayu-nee sedang membungkuk di atasku, karena kaki kami terjerat.

Tidak mungkin aku, yang gugup dan tak berdaya, akan mampu menahan beban yang dibebankan padaku–

–Bam!!

Aku dan Mayu-nee melompat keluar dari ruang ganti.

Mayu-nee jatuh di atasku, dan aku diselimuti olehnya.

Dewa kesuburan yang melimpah, berayun banyak di depan mata dan hidungku, terlalu banyak untuk dilihat oleh mataku.

Meskipun aku sudah malu secara maksimal pada saat ini, kejutan lebih lanjut menyerangku.

““Komori (-kun)!?””

Ada Natsukawa-san yang berdiri terbalik dan Ohashi Kengo-kun yang memegang pakaian dalam yang sangat nakal di tangannya.

Eh? Ehh…? EHHHHHHHHHHHHHHHHHH!?