For Some Reason, My Ex-girlfriend, Who Lost Interest in Me, and My Current Girlfriend, Whom I’ve Known Since Childhood, Are Now Fighting Over Me – Chapter 39

Chapter 39

 

Aku memutar otakku yang pas-pasan.

Sejujurnya, kecurigaan menduakan Kengo Ohashi telah dikonfirmasi.

Dari mulutnya sendiri, dia berkata, “Shizuku, kamu benar-benar wanita yang tepat untuk pria sepertiku”, dan “Natsukawa Shizuku adalah wanita baik yang bisa menjadikan pria sepertiku sebagai pacarnya!” itu tidak mengherankan.

Selain itu, aku mendapat banyak tatapan.

Aura “menjauhlah dari Natsukawa-san” yang tidak terlalu merendahkan.

Aku tak yakin aku bisa jujur mengatakan itu, sungguh…

Saat aku memikirkannya,

“Eh…?”

Kulit Izumi-san jelas memburuk saat dia memeriksa ponselnya.

Aku tau itu sesuatu yang luar biasa, jadi aku melihat ponselnya, mengetahui kalau itu adalah melanggar sopan santunku.

Ada pesan dari Kengo Ohashi.

[Aku punya sesuatu yang penting untuk diberitahukan padamu. Bisakah kamu bertemu denganku sekarang?]

Jantungku melompat ketika melihatnya.

–Sesuatu yang penting untuk diberitahukan padamu.

I-Ini buruk!

Bagaimanapun, ini di luar kemampuanku.

Karena pesan ini berarti…

“… Aku akan dicampakkan… Aku benci ini… Aku tidak ingin putus~~~~!!”

Izumi-san menangis seolah bendungan runtuh.

Tak bisa mengendalikan emosinya, dia menghela nafas dengan pahit, “Ugh… ugh… huu…”

Tidak mengherankan jika hal ini terjadi hanya karena kesimpulan yang tersirat dari pesan tersebut.

Yang bisa kulakukan hanyalah menggosok punggung Izumi-san saat dia mulai mengalami hiperventilasi dan menunggu dalam diam hingga dia tenang.

Aku benar-benar tidak berdaya di saat-saat seperti ini.

Yang bisa kulakukan hanyalah tidak pergi dari sisinya.

 

※※※※※

 

POV Kengo

Sering dikatakan bahwa firasat buruk lebih mungkin menjadi kenyataan daripada firasat baik.

Aku berlari mengelilingi kota sampai seluruh tubuhku panas, dan yang menungguku adalah kenyataan yang kejam.

Pacarku, Izumi Tenshi, berpegangan pada Komori, menangis, “… Aku akan dicampakkan… Aku benci… Aku tidak ingin putus~~~~!!”

Pemandangan itu terlalu mengejutkan bagiku untuk melakukan apa pun kecuali berdiri di sana.

Sudah berapa lama Komori dan Tenshi berpacaran?

Di mana titik kontaknya?

Mengapa Komori mencoba membuang Tenshi?

Semua yang terlintas dalam pikiran adalah pertanyaan.

Semakin aku memikirkannya, semakin dalam misteri itu.

Tapi yang benar-benar membuatku lengah adalah, Komori Shota telah menduakan Takamine Mayuka dan Izumi Tenshi, dan–

–Izumi Tenshi telah menduakan Komori Shota dan Ohashi Kengo, yaitu aku!

… Mungkin aku salah paham.

Di benakku, kupikir Komori adalah pria yang tidak memiliki sifat menarik.

Tanpa sadar, aku telah memandang rendah dia.

Tapi mungkin pria ini memiliki pesona yang menarik wanita yang aku, sebagai seorang pria, tidak bisa mengerti.

Akan aneh jika dia tidak melakukannya!

Pacarnya, Takamine Mayuka, juga seorang gadis cantik tanpa diragukan lagi.

Dia mungkin gadis riajuu kelas atas.

Kenyataannya dia adalah kekasih Komori.

Bahkan Natsukawa Shizuku, kakakku, telah terpesona.

Lebih jauh lagi, bahkan Tenshi tampaknya menempel padanya seolah-olah dia tak bisa hidup tanpanya.

Tidak berlebihan untuk mengatakan kalau dia sangat mencintai pria itu sehingga dia tidak bisa mengendalikan emosinya…

Kuharap aku hanya berlebihan, sungguh!

Tapi bahkan aku belum pernah melihat ledakan emosi seperti itu dari Tenshi sebelumnya!

Sial, apa yang sedang terjadi–?!

Sejujurnya, aku ingin berada di antara Komori dan Tenshi sekarang dan meluruskan semuanya!

Tapi sepertinya aku pria yang lemah.

Kakiku gemetar dan aku tidak bisa mengambil satu langkah pun ke depan.

Aku tau aku sering mengolok-olok kakakku di masa lalu, tapi sepertinya cinta bisa mengubah seseorang.

Dalam cara yang baik dan buruk.

Beberapa sampai buta dan bodoh, yang lain membakar diri mereka sendiri dengan kecemburuan.

Bahkan beberapa berpaling dengan kepengecutan…

Rupanya, aku tipe terakhir.

Aku sangat takut diberitahu bahwa ini sudah berakhir.

Ketakutanku melebihi keberanianku untuk melangkah.

Jadi aku memutuskan sebuah rencana.

Itu rencana yang sangat tak tau malu.

Sedemikian rupa sehingga bahkan aku tidak berpikir kalau aku adalah pria sekecil ini.

Tapi aku pasti akan membuat rencana ini sukses.

Demi diriku sendiri–

Komentar