Kodokuna Ore to Kokōna Sewayaki Megami-sama – Chapter 74

Chapter 74 – Apa yang Tak Bisa Kukatakan

 

“Ketua OSIS, aku perlu meminjam ruang referensi”

Senpai memberitahu Ketua OSIS dengan nada yang tidak akan menerima jawaban tidak.

“O-Oke”

Seharusnya tak ada masalah menggunakan ruang referensi, tapi Ketua OSIS, merasakan tekanan, menjawabnya dengan gugup.

“Takanashi-san, tolong beri tau aku apa yang terjadi”

Setelah mengatakan ini, Senpai menarik lenganku, tapi setelah beberapa saat, dia beralih dari genggamannya ke tanganku.

Jadi, aku dibawa ke ruang referensi seperti anak kecil yang dipimpin oleh tangannya.

 

※※※※※

 

Segera setelah pintu ditutup, kami melanjutkan ke tengah ruangan.

Senpai berbalik dan menatap mataku langsung.

Apa yang harus kulakukan…?

Aku tidak ingin membohongi Senpai, tapi ini topik yang rumit.

Ini tidak akan sulit jika hanya tentang hubunganku dengan temanku.

Tapi ada juga bagian yang melibatkan Natsumi-senpai, dan terlebih lagi, ini tentang romansa.

Aku tidak berpikir itu adalah sesuatu yang bisa kubicarakan dengan cepat.

Ada orang lain yang terlibat selain aku… apa mereka baik-baik saja jika aku memberitahunya?

“Takanashi-san, apa kamu akan bermasalah jika kamu memberitahuku apa yang terjadi?”

Bagaimana…?!

“Fufu… Itu bukan sesuatu yang sulit ditebak. Sejak kamu datang ke sini, kamu terlihat lebih bermasalah dari sebelumnya, jadi kupikir mungkin itu masalahnya”

Begitu.

Sungguh, bagaimana aku harus menjelaskannya?

“Kukatakan sebelumnya kalau aku akan mendengarkan apa masalahnya, tapi aku tidak ingin memaksamu. Pertama-tama, sulit untuk menceritakan segalanya kepada seseorang. Jika itu bisa dikatakan tanpa masalah, kuyakin Takanashi-san pasti sudah mengatakannya”

Ini melegakan kalau Senpai mengerti.

Untuk saat ini, aku akan diam tentang apa yang terjadi.

Namun, aku akan sejujur mungkin di masa depan.

Aku tidak ingin menyembunyikan apa pun dari Senpai, yang berusaha keras untukku.

“Takanashi-san, aku selalu bersedia mendengarkanmu, jadi tolong beri tau aku kapan kamu bisa bicara”

“Senpai, ada orang lain yang terlibat juga. Jadi, maaf aku tidak bisa memberitahumu…”

Pertama-tama, aku akan mengatakan sejauh yang kubisa.

“Aku mengerti. Kalau gitu, aku tidak akan mengorek lagi… tapi”

Dia menggenggam tangan kananku dan membungkusnya dengan kedua tangannya.

“Jika Takanashi-san benar-benar dalam masalah dan kamu masih tidak mau bicara…”

Senyum Senpai benar-benar indah.

Aku sangat menyukainya.

“Kamu akan dihukum lagi, oke?”

Senpai berkata dengan tatapan nakal.

 

※※※※※

 

POV ???

Aku tak tau harus berkata apa dan bagaimana menanggapinya.

Dengan hanya sepatah kata, Takanashi-kun pergi.

Apa itu niatnya yang sebenarnya?

Lega rasanya mendengar kalau dia menerima keegoisanku.

Aku mencoba untuk bersikap sesederhana mungkin.

Aku ingin tau apa pendapat Takanashi tentang itu?

 

※※※※※

 

POV Hayato

Aku tidak menyombongkan diri atau mengatakan aku bangga akan hal itu, tapi kenyataannya adalah… para gadis berbondong-bondong kepadaku.

Aku juga memiliki klub penggemar, meskipun aku tak tau kapan itu dimulai.

Mereka bahkan menyiapkan spanduk untukku di pertandingan tenis.

Tentu saja, aku senang mereka mendukungku.

Tapi itu sebagai imbalan untuk pengawasan anak laki-laki.

Aku cukup yakin aku belum pernah bertemu orang yang benar-benar bisa kuanggap sebagai teman.

Mereka yang mendekatiku bahkan tidak berusaha menyembunyikan motif tersembunyi mereka.

Bagiku, adalah hal biasa bagi seseorang yang baru kutemui untuk meminta bantuan dan memperkenalkannya kepada seorang gadis.

Aku bahkan tidak bisa menghitung laki-laki yang berpura-pura sebagai teman hanya untuk mendekati gadis yang mereka inginkan.

Pada akhirnya, perasaan di sekitarku hanya cemburu, iri, dan berteman dengan motif tersembunyi.

Selain itu… klub penggemar menyukaiku karena penampilanku.

Mereka tidak melihatku apa adanya.

Tapi… aku menemukan orang yang kusuka.

Natsumi-senpai, yang melihatku hanya sebagai junior biasa.

Ini pertama kalinya bagiku untuk memiliki seorang wanita marah denganku.

Itu menggelitik minatku padanya.

Dan sebelum aku menyadarinya, aku jatuh cinta padanya.

Ngomong-ngomong, apa yang kurasakan terhadap Satsukawa-senpai berbeda.

Selain itu, dia tidak tertarik pada anak laki-laki, termasuk diriku.

Tapi untuk berpikir kalau Satsukawa-senpai punya pacar?

Aku pernah mendengar desas-desusnya, tapi aku tidak bisa mempercayainya sampai aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri.

Anak laki-laki yang datang bersama Satsukawa-senpai untuk mendukung Natsumi-senpai mungkin adalah pacarnya.

Sejujurnya, dia tampak seperti pria biasa yang biasa-biasa saja.

Namun, jika kau memperhatikannya, kau bisa melihat kalau Satsukawa-senpai memperlakukannya dengan baik.

Tapi yang mengejutkanku adalah reaksi Natsumi-senpai.

Dia adalah kekasih sahabatnya, jadi aku bisa membayangkan mereka memiliki tingkat persahabatan tertentu.

Tapi pemandangan yang terbentang di depanku pasti dia sedang dekat dengan Natsumi-senpai.

Apa seperti ini rasanya cemburu?

Kukira begitu.

Ini pertama kalinya aku cemburu pada seseorang.

Dia juga hadir di pertandingan latihan.

Dia memiliki pacar cantik seperti Satsukawa-senpai dan teman dekat seperti Natsumi-senpai.

Dia tidak akan tertarik padaku karena dia berada dalam posisi yang diinginkan.

Tapi untuk beberapa alasan, seperti halnya Natsumi-senpai dan Satsukawa-senpai, aku tertarik padanya, bertentangan dengan apa yang orang pikirkan tentangku.

Dalam situasi seperti itu, iri dan kecemburuan orang-orang di sekitarnya sangat besar.

Dia menjadi sorotan sekarang, dan aku bisa melihat anak-anak laki-laki memelototinya.

Mungkin ada banyak anak laki-laki dengan motif tersembunyi yang datang padanya.

Seolah-olah aku melihat diriku sendiri, apa yang dia rasakan.

Mengetahui apa yang dia rasakan, aku merasa dekat dengannya.

Kuyakin dia juga bisa mengerti perasaanku.

Dan dengan mereka berdua di sisinya, kuyakin dia tidak akan tertarik pada gadis lain.

Dengan kata lain, dia mungkin bisa menjadi teman sejatiku tanpa maksud apapun.

Untuk pertama kalinya, aku menemukan seorang anak laki-laki yang bisa menjadi teman sejatiku.

Masalahnya adalah… ketika dia mengetahui perasaanku tentang Natsumi-senpai.

Ada kemungkinan besar, tidak, itu tidak bisa dihindari, kalau dia akan salah paham kalau aku mendekatinya untuk tujuan itu.

Dan itu yang paling menggangguku.

Komentar