Kasus Tentang Kakak Beradik yang Menjadi Sangat Terobsesi Denganku Setelah Aku Menyelamatkan Mereka – Chapter 22


Chapter 22 – Empat

Volume 1 – Bertemu Dengan Keluarga Tercantik

 

“…?”

Tepat ketika aku akan pergi tidur, ponselku memberitahuku tentang panggilan masuk.

Aku mengambilnya untuk melihat siapa itu, penelepon adalah kakekku.

Aku belum pernah berkomunikasi dengannya baru-baru ini, tapi… aku bertanya-tanya apakah itu tentang yang satu itu.

“Halo”

[“Halo. Apa kamu baik-baik saja, Hayato?”]

“Aku baik-baik saja. Aku sudah memberitahu kakek kalau aku akan memberitahu kakek jika ada yang tidak beres”

Meskipun kami menghabiskan waktu terpisah, kakek dan nenekku masih sangat peduli padaku.

Aku berjanji akan segera memberitahu mereka jika terjadi sesuatu padaku…

Setidaknya, apa yang kupikirkan sebagai masalah, dan saat itulah aku memberitahu kakek.

[“Kamu masih mengatakan itu. Aku mendengar kamu bertemu dengan seorang perampok?”]

“…Sakuna-san, ya?”

Aku bertanya-tanya mengapa kakekku membicarakan hal ini, dan orang pertama yang muncul di benakku adalah Sakuna-san.

Aku telah memberinya informasi kontak kakek-nenekku karena mereka adalah satu-satunya anggota keluarga dekat yang bisa kuhubungi saat ini.

Itu beberapa hari yang lalu, kupikir dia mungkin sudah memberitahunya tentang hal itu.

[“Dia mengatakan pada kakek kalau kamu menyelamatkannya dari situasi berbahaya. Dia berterima kasih padamu karena telah menyelamatkan kedua putrinya yang seumuran denganmu”]

“Ya”

[“Sejak Kasumi sendirian, kamu berusaha mati-matian untuk mendukungnya. Itu sebabnya aku sangat menghargaimu sebagai cucu kami. Dan tau apa? Kakek pikir jika sesuatu terjadi padamu, jantung kakek akan berhenti”]

“Ya… aku minta maaf soal itu”

Memang, jika terjadi kesalahan saat itu, seseorang bisa terluka.

Jika lebih buruk, seseorang akan terbunuh oleh pisau itu.

Bagaimanapun itu semua adalah keberuntungan, sungguh beruntung bagi kami bahwa aku, Arisa, Aina dan Sakuna-san semua aman setelah itu.

“Aku tidak menyangka Sakuna-san akan menghubungi kakek secepat ini, tapi apa yang kalian berdua bicarakan?”

[“Hum. Dia bilang dia ingin menjagamu. Dia sepertinya sangat khawatir tentangmu yang tidak punya ayah dan ibu”]

“……”

…Aku benar-benar tak tau seberapa baik dia.

Orang yang bernama “Kasumi” yang disebutkan kakekku tadi adalah ibuku.

Bagaimanapun, itu bagus kurasa?

Meskipun itu hanya imajinasiku atau apakah Kakek tampak sedikit terlalu bahagia?

[“Sakuna-san sepertinya seumuran dengan Kasumi. Seperti kakek dan istri kakek, dia sangat peduli padamu. Itu sebabnya kami sangat cocok dan mulai berbicara. Dia sangat mirip Kasumi dalam cara dia berbicara tentang betapa lucunya dirimu dan bagaimana dia ingin memanjakanmu”]

Oh, kau juga berpikir begitu, Kakek?

Tentu saja penampilan mereka berbeda, tapi cara dia mencoba memanjakanku tentu saja mirip.

Meskipun dia adalah ibu orang lain, jika dia memelukku dan memintaku untuk membiarkannya memanjakanku, aku tidak akan bisa melarikan diri.

“Hayato, biarkan ibumu memanjakanmu”

“Hayato-kun, izinkan aku memanjakanmu”

Bayangan ibuku dalam ingatanku dan Sakuna-san, yang bisa kulihat kapan pun aku mau, tumpang tindih.

Membayangkan ini, aku mendengarkan percakapan kakek setengah bicara, yang cukup buruk, tetapi kakek tertawa.

“Kasumi juga mengeluh kalau kamu tidak mau dimanjakan… kamu sudah berusaha keras untuk mendukung Kasumi sejak Kanata-kun meninggal. Kemudian, ketika kamu dewasa, Kasumi pergi”

“…Itu benar”

Ngomong-ngomong, “Kanata” adalah nama ayahku.

Yah, aku tak ingat banyak karena itu sudah lama sekali, tapi ketika aku masih di SMP, itu memalukan untuk dimanjakan oleh seseorang bahkan jika mereka adalah ibu mereka.

Tentu saja, aku tau ada orang yang tidak melakukannya, tapi aku tak bisa melakukannya.

“Tapi kadang terasa sepi, dan aku tak punya siapa-siapa yang mengurusku”

[“Itu benar. Tapi jika itu masalahnya kenapa kamu tidak mencoba dimanja oleh Sakuna-san?”]

“Apa yang kamu katakan, kakek…?”

[“Meskipun kami hanya berbicara, Sakuna-san merasa sangat mirip dengan Kasumi”]

Jantungku berdebar.

Mereka merasa sama… kakekku memberitahuku dan sekarang aku yakin akan hal itu.

Mereka tidak tidak terlihat mirip, tapi ada sesuatu dalam dirinya yang sepertinya familiar.

Seperti gestur yang menarikku untuk dimanjakan?

Mengapa aku bahkan berpikir kalau mereka mirip?

[“Yah, dia tampak lebih anggun tidak seperti Kasumi. Kasumi bekerja keras untuk memenangkan Kanata-kun dengan mempermainkannya, kamu tau”]

“…Eh? Ibuku?”

Cerita menarik apa itu?

Meskipun aku tak yakin apakah aku ingin mendengarnya.

[“Umu. Yah, sepertinya dia tak terlalu senang tentang itu, namun dia menyukai putri kami pada saat itu, jadi semuanya berhasil”]

“H-heh…”

Sungguh tak terduga…

Aku tak tau kalau ibuku dulu seperti itu.

Aku senang dan sedih… tidak memiliki pengetahuan tentang hal-hal itu.

Aku bertanya-tanya perasaan apa yang kumiliki saat ini.

[“Begitulah cara mereka menikah… dan sisanya dari orang tua Kanata-kun”]

“Ya… tapi aku senang ayah dan ibuku menikah. Karena begitulah aku dilahirkan dan aku bisa dengan yakin mengatakan kalau mereka adalah orang tuaku”

[“Benar sekali”]

“Ditambah lagi, aku harus bertemu kakek dan nenekku!”

Aku harusnya dibenci oleh kakek-nenekku karena ayah dan ibuku menikah, tapi apa.

Aku tak pernah menyesal dilahirkan dari ayah dan ibuku, dan ketika aku mengangguk setuju, kakek menangis di ujung telepon.

[“Ha-Hayato… aku… aku sangat senang… teet”]

Teet? Oh, gigi palsu.

Seperti yang diharapkan dari kakekku, dia terlalu banyak menangis.

Tapi nenekku tidak sepertinya.

Meskipun aku ingat suatu kali aku memberi nenekku hadiah ulang tahun dan bulan berikutnya dia mengirimiku sejumlah besar uang.

Aku bertanya-tanya seberapa besar mereka berdua mencintai cucu mereka… hehe, aku sangat senang untuk itu.

Aku kemudian berbicara dengan nenekku setelah kakekku, yang gigi palsunya telah lepas, dan telepon pun berakhir.

“…Aah~, syukurlah mereka baik-baik saja”

Aku lega mendengar kalau mereka tidak sakit atau dalam kondisi fisik yang buruk.

Sudah lama aku tidak mendengar suara kakek-nenekku, jadi kurasa aku bisa tidur nyenyak hari ini.

Segera setelah aku berbaring di tempat tidur, sambil memikirkan keduanya, rasa kantuk menghampiriku.

 

※※※※※

 

“~~♪~~♪~~♪”

“……?”

Aku bisa mendengar kicauan burung dan cahaya mencapai mataku yang menyilaukan.

Kurasa aku mendengar senandung berirama juga, tapi aku tak peduli, aku hanya menempelkan wajahku pada sesuatu yang sangat lembut di depanku.

“…Hmmm…”

Huh… kapan aku punya bantal peluk?

Atau apapun sebutan temanku yang kutu buku itu, kuyakin tidak ada yang seperti itu di kamarku.

Apa aku memeluk selimut?

Tidak, tidak mungkin… tidak akan begitu hangat dan lembut.

“…?”

Jangan bilang-

–Aku memiliki firasat buruk dan membuka mataku.

Hal pertama yang kulihat adalah sweter rajutan, berwarna putih bersih.

Aku menarik wajahku sejenak, tapi sebuah tangan di belakang kepalaku mendorongku kembali ke kelembutan itu.

“Kamu tak boleh melakukan itu. Ini masih sedikit lebih awal, jadi biarkan aku memanjakanmu sedikit lagi” (EDN ENG: YEAH BOI! Sakunacchi untuk penyelamatan!)

“…Sakuna-san?”

“Ahan♪ Fufu, itu benar!”

Sakuna-san membuat suara yang sangat nakal saat dia berbicara sambil terus membenamkan wajahku di dadanya.

Adapun aku, aku bertanya-tanya mengapa dia ada di sini, tapi sekarang setelah aku memikirkannya, kupikir aku mungkin telah memberinya kunci duplikat.

“Sudah berapa lama kamu di sini?”

“Beberapa menit yang lalu. Aku datang untuk membuat sarapan, tapi aku sedikit lebih awal, jadi aku datang untuk memeriksa Hayato-kun, tapi kamu masih tidur… Maaf, aku tak bisa menahan diri untuk melakukan ini”

“Oh tidak… tak perlu meminta maaf sama sekali”

Dia bilang dia tak bisa menahan… ya, tapi tetap saja, bukankah ini hal yang berbahaya untuk dilakukan di pagi hari.

Di depanku ada sepasang oppai besar yang sangat besar!

Aromanya begitu manis hingga membuatku ingin berada di sini selamanya.

Aku baru saja berbicara dengan kakek-nenekku kemarin, jangan bilang… apak kau bertujuan untuk ini, Sakuna-san?

“Aku sering melakukan ini pada Arisa dan Aina di masa lalu, dan mereka akan mengatakan “mama” dan membenamkan wajah mereka di dadaku. Mereka sangat lucu, kamu tau”

“Begitukah…?”

“Ya, sangat imut♪”

“Hmm…?”

“Sangat menggemaskan♪”

…Eiii!

Aku membenamkan wajahku di dada Sakuna-san dengan sekuat tenaga.

Yah, tidak seperti itu membuat perbedaan karena dia sudah memelukku, toh aku tak bisa melarikan diri.

Lagi pula, jika aku tidak melakukan ini, kuyakin Sakuna-san tidak akan melepaskanku.

“Ngomong-ngomong, aku mendengar kabar dari kakekku kemarin”

“Oh, begitu? Apa semua baik-baik saja?”

“Dia mengatakan padaku bahwa jika sesuatu terjadi padaku, jantungnya akan berhenti”

“Fufu, itu bukti kalau dia mencintaimu”

Ya benar.

Aku teringat akan hal itu lagi setelah telepon kemarin.

Saat aku mengingat itu, Sakuna-san mengelus kepalaku.

“Aku sudah mendengar banyak tentangmu. Aku mendengar kalau kamu mencoba yang terbaik untuk mendukung ibumu setelah ayahmu meninggal?”

“…Ya”

“Kupikir itu bagus, meskipun kamu masih kecil. Tapi… aku juga berpikir itu adalah salah satu alasan mengapa kamu tidak memiliki banyak kesempatan untuk dimanjakan oleh ibumu”

“Benar sekali”

Saat aku menggumamkan ini, Sakuna-san meletakkan tangannya di dahiku, mengangkat poniku ke atas dan mendekatkan wajahnya ke wajahku. (EDN ENG: YES YES YES YES!)

“Chu”

Dengan suara bibir kecil, Sakuna-san mencium keningku.

Aku terpana dengan ciuman yang tiba-tiba, tapi Sakuna-san tersenyum padaku dan memelukku lagi.

“Kamu melakukannya dengan baik. Anak baik, aku sangat bangga padamu”

…Kenapa kamu mengatakan semua ini… Ya Tuhan, bukan apa-apa!

Aku tak bisa berkata apa-apa dan membenamkan wajahku di dada Sakuna-san lagi.

Aku menyerahkan diriku pada kehangatannya, yang menenangkan meski seharusnya aku malu, dan aku terus dipeluk oleh Sakuna-san untuk beberapa saat.

…Namun.

Agak bermasalah bagiku untuk tertarik pada seorang wanita yang merupakan kombinasi pesona feminin dan kasih sayang keibuan.

Karena aku merasa seperti aku secara tidak sadar tenggelam di dalamnya. (EDN ENG: H**l yeah!)

(TN: EDN ENG nya milf sejati)

 

※※※※※

 

Catatan Tambahan

    Pesona seorang wanita dan pesona seorang ibu, ketika mereka digabungkan, mereka tidak bisa dihancurkan… aku sendiri tak tau.



Komentar