I, a Lonely Otaku Was Surrounded by Some of the Most Beautiful Girls on Campus and Was Called Riajuu Before I Knew It – Chapter 23

Chapter 23 – Batas Kesabaran

 

–Saat ini, keringat dingin mengalir di tubuhku…

Karena-

[Haa…… Haa…… Te…terasa enak……nak……]

[Berhenti…… tapi…… perpustakaan…… di ruangan ini…… di suatu tempat seperti ini……]

–Suara yang mengalir keluar dari monitorku, adalah suara seorang heroine yang melakukan sesuatu untuk dirinya sendiri di perpustakaan.

Namun jika aku menonton ini sendirian, itu tidak akan menjadi masalah.

Itu benar, jika aku menontonnya sendirian…

Meskipun aku merasa canggung, aku melirik Momoi yang melihat layar yang sama denganku dari jarak yang sangat dekat.

“…” (Kaito)

… Cahaya telah hilang dari matanya…

Tapi Momoi masih melihat ke layar.

Kupikir itu luar biasa…

Karena bahkan aku tidak bisa langsung melihat layar lagi…

Serius, ini sangat canggung…

Ah– kenapa aku memilih game ini!?

Itu setelah hal aneh terjadi–

 

※※※※※

 

“Fuu… sudah berakhir” (Kaito)

Saat aku selesai membersihkan kamarku, aku memanggil Momoi yang menghadap layar komputer.

… Kenapa Momoi, orang yang menumpahkan jus itu tidak membersihkannya?

Bukan berarti Momoi tidak akan membersihkannya– tapi aku mengirimnya, yang mencoba mengambil inisiatif untuk membersihkan, ke komputerku.

Itu adalah alasan bodoh mengapa aku tidak ingin dia membantu bersih-bersih, aku tidak ingin tangannya yang indah menjadi kotor.

Aku juga ingin dia menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dan kembali.

Hatiku sudah mencapai batasnya.

Aku tak yakin kalau aku bisa menanggung beban lagi.

Itu sebabnya aku ingin dia menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dan kembali ke kamarnya.

…… Mou, tolong jangan biarkan apapun terjadi hari ini, Kami-sama…

“Hei?” (Momoi)

“Eh? Ada apa?” (Kaito)

––Saat aku dengan tulus berdoa kepada Kami-sama, Momoi memanggilku.

“Bisakah kau datang ke sini…?” (Momoi)

“A-ah…” (Kaito)

…… Ini aneh…

Sampai sekarang, dia marah setiap kali aku mencoba mendekatinya, sekarang dia memintaku untuk mendekat…

Mungkin evaluasiku naik karena aku membantunya dengan masalah komputer kemarin?

Aku mendekati Momoi dengan harapan itu.

Momoi kemudian membuka mulutnya, menunjuk ke layar.

“Apa… ini?” (Momoi)

“Eh? Itu……? Haa…!?” (Kaito)

Eh, apa yang terjadi!?

Kenapa ini ada di layar!?

Momoi menunjuk ke ikon eroge yang aku sembunyikan.

Apa aku idiot!?

Bukankah ini file tersembunyi!?

Aku telah menyembunyikannya di dalam beberapa folder untuk membuatnya tersembunyi!

Setidaknya jika Momoi bekerja dengan normal, dia tidak akan pernah menemukannya.

Aku memeriksa URL di file explorer (yang menunjukkan lokasi folder, file, dll…) dan melihatnya…

Ah-!

Gadis ini sedang mencarinya!

Dia sedang mencari folder tempat aku menyembunyikan eroge dan berhasil menemukannya!

“K-kau, apa kau mencarinya…?” (Kaito)

“Ya. Kupikir jika itu dirimu, seorang Otaku, kau pasti akan memiliki sesuatu seperti ini… sungguh, meskipun menjadi siswa SMA, kau memiliki kepribadian yang menjijikan…” (Momoi)

……Aku tak tau apa maksudmu!

Apa dia datang jauh-jauh ke kamar orang lain untuk mencari eroge, daripada bekerja!?

Ah, jadi itu sebabnya dia bertanya apa aku sedang bermain eroge saat itu!?

Tapi kenapa dia melakukan ini!?

Apa dia mengambil catatan dari buku Saijo!?

“Nee, bukankah gim ini menjijikkan? Seberapa sesat dirimu?” (Momoi)

Dengan mengatakan itu, Momoi menoleh ke arahku dengan senyum bangga di wajahnya.

––Aku sudah mencapai batasku, dan melihat ekspresinya seperti itu melebihi batas kesabaranku.

“Kau… yang terburuk…” (Kaito)

“Eh…?” (Momoi)

“Aku akan memberitahumu ini dengan jelas– aku membencimu” (Kaito)

Aku berkata begitu dan berdiri, bersiap untuk meninggalkan ruangan.

Kemudian–

“Tu-tunggu!” (Momoi)

––Momoi meraih lenganku dengan ekspresi seperti dia akan menangis.

“… Apa itu?” (Kaito)

Aku menatap Momoi.

Momoi menatapku seolah dia menahan air matanya.

“Tolong tunggu…” (Momoi)

“Akankah seseorang biasanya tinggal setelah dipanggil menjijikan?” (Kaito)

Aku berkata begitu dan mencoba melepaskan lengan Momoi.

Namun, Momoi dengan keras kepala menolak untuk melepaskannya.

“Ma-mau bagaimana lagi! Tidak ada cara lain selain melakukannya dengan cara ini!” (Momoi)

“… Apa?” (Kaito)

Aku bertanya pada Momoi, tapi aku tidak berniat untuk memaafkannya di sini terlepas dari apa yang ia katakan.

Menginjak-injak harga diri seorang pria… jujur, aku tidak menyangka Momoi seperti itu.

“Ka-karena…” (Momoi)

Aku menatap Momoi yang mulai menjelaskan.

Dia merosot ke lantai dan membuka mulutnya dengan lemah.

“Karena aku harus melakukan ini… aku tak tau bagaimana bergaul denganmu…” (Momoi)

“… Eh?” (Kaito)

…… Apa maksudnya?

Bagaimana cara bergaul?

Jika dia melakukannya dengan cara ini, itu akan terlihat seperti pelecehan tidak peduli apa yang kau pikirkan kan?

“Anak laki-laki itu… ketika gadis itu meminta untuk bermain eroge bersama… tertulis bahwa dia senang tentang itu… jadi aku mencoba untuk mengolok-oloknya… jadi kau akan merekomendasikannya padaku seperti sebelumnya…” ( Momoi)

Ah…… aku yakin itu tertulis di LN yang kupinjamkan padanya…

Tapi apa?

Saat H-scene muncul, pasti akan canggung kan…?

Namun eroge memiliki banyak skenario yang berbeda, ada juga beberapa momen yang cukup mengharukan yang menarik.

Tak sedikit dari mereka bahkan dianimasikan atau dijadikan film.

Banyak dari mereka telah dibuat menjadi anime…

Jadi dia pikir akan menyenangkan melakukannya bersama.

Selain itu, aku lebih suka seorang gadis yang mengerti eroge juga… apa itu yang dia coba lakukan untukku?

Eh, apa itu berarti dia benar-benar ingin bergaul denganku seperti keluarga?

Aku ingat tindakan Momoi baru-baru ini––

… Sungguh, aku tidak melihat apapun yang mengarah ke sana sama sekali…?

Apa dia berbohong agar aku tidak marah?

Kupikir begitu dan melihat ke arah Momoi.

Momoi memiliki ekspresi menangis di wajahnya– atau lebih tepatnya, dia menangis.

Eh…

Sesuatu seperti ini membuatnya menangis…?

… Ah, tidak, apa karena aku mengatakan itu…

“Aku membencimu”

Tapi apa dia menangis karena itu?

Maa, sepertinya dia tidak berpura-pura…?

Dengan kata lain, itu pasti perasaannya yang sebenarnya…

Ada berbagai masalah dengan cara dia melakukannya tapi…

Terkadang Momoi benar-benar bertingkah seperti Sakura-chan.

Aku telah mencoba untuk menghapusnya dari ingatanku karena itu tidak cocok dengan gambar Momoi sama sekali…

Maksudku… uwaa… dia menangis, tapi sekarang dia sangat imut……

Pada saat yang sama, perasaan bersalahku meningkat.

Aku ingin membuatnya menangis suatu hari nanti, tapi ketika dia menangis seperti ini, hatiku sakit.

Karena sekarang aku seperti mengibaskan gadis yang berjalan ke arahku mencoba menjadi keluargaku, membuatnya menangis…?

… Tak, pendekatan Momoi salah sejak awal, itulah mengapa ini terjadi…

Tapi, aku tidak bisa meninggalkannya seperti ini…?

“Lalu… haruskah kita memainkannya bersama…?” (Kaito)

Aku menekuk lututku sehingga aku berada di ketinggian wajah Momoi dan memanggilnya.

“Ap-apa itu baik-baik saja?” (Momoi)

“Y-ya…” (Kaito)

“Terima kasih” (Momoi)

Saat aku mengangguk pada pertanyaan Momoi, ekspresinya menjadi cerah.

…Berhenti …jika kau menunjukkan ekspresi seperti itu padaku… tidakkah menurutmu aku akan salah paham padamu…?

Aku mulai mempersiapkan eroge saat jantungku berdebar kencang karena senyum Momoi.

Saat aku duduk di depan komputerku, Momoi berjalan ke arahku dan duduk di sebelahku.

Padahal jarak kami cukup dekat.

Itu benar, rasanya Sakura-chan yang duduk di sebelahku…

…… Maa, Momoi mengatakan kalau dia ingin melakukannya.

Eroge ini adalah mahakarya yang bergerak.

Jika itu masalahnya, Momoi pasti akan menyukainya juga––

 

※※※※※

 

––Itulah yang kupikirkan saat itu.

Tidak, untuk bersikap adil bagian pertama bagus.

Momoi juga menonton pembukaan dan berkata “Aku ingin melihat anime!” yang mengejutkanku, dia kemudian melanjutkan “Waa, ekspresi wajah karakter berubah dan gambarnya sangat imut! Suara VA juga imut!” … siapa gadis ini.

Aku banyak berpikir tentang itu…

Kuyakin ini adalah sifat asli Momoi…

Kalau tidak, cerita Momoi yang menangis tadi tidak akan masuk akal.

Karena itu, jelas salahku kalau Momoi memiliki mata ikan mati…

Plot eroge adalah bahwa seorang mahou shoujo berkontrak dengang seseorang yang menjadi familiarnya.

Mereka berkeliling mengumpulkan kepingan hati agar keinginan mereka bisa terkabul.

Untuk mengumpulkan potongan hati orang, mereka harus menyingkirkan masalah orang itu, itu adalah cerita yang sangat bagus di setiap rute.

Terutama rute main heroine yang sangat memilukan.

Itu sebabnya aku merekomendasikannya kepada Momoi.

Kuyakin Momoi akan menikmatinya juga.

Tapi– ada jebakan di dalam mahakarya seperti itu.

Harga menjadi gadis terbaik, adalah libidonya yang luar biasa tinggi.

Dia akhirnya akan terlibat dengan protagonis, tapi sekarang dia melakukan tindakan untuk dirinya sendiri…

Dengan kata lain, 20 menit setelah adegan ini dimulai, adegan “itu” muncul…

Dalam eroge normal, pemandangan seperti ini akan datang setelah memasuki rute.

Jadi tergantung pada rutenya, kau harus bermain selama sekitar empat jam, tagline dari gim ini adalah [Cinta dimulai dengan tindakan melakukannya sendiri!] apa…

Ah… maaf, aku gagal…

Ini mungkin akan mengurangi kesukaanku…

“Mo-Momoi… haruskah kita berhenti di sini…?” (Kaito)

Aku memanggil Momoi, yang mungkin tidak ingin berhenti karena dia bilang dia ingin bermain bersama.

Namun Momoi menggelengkan kepalanya.

Serius… kami melanjutkannya…

Tapi jika Momoi berkata begitu, mau bagaimana lagi…

Maa… besok adalah hari Sabtu jadi sekolah libur dan aku akan pergi bekerja di sore hari.

Aku memutuskan demikian, tapi aku akhirnya menyesali kenyataan kalau aku tidak berhenti pada saat itu…

 

※※※※※

 

“Mo-Momoi?” (Kaito)

“Apa?” (Momoi)

Saat aku memanggil Momoi, dia berhenti mengklik mouse dan menatapku dengan bingung.

Momoi tidak bisa dikatakan normal lagi–– tapi setidaknya aku bisa berbicara dengannya seperti biasa sekarang.

… Itu benar…

Saat ini pukul 04:00– aku sudah berdiri selama 6 jam sejak aku memulai eroge dengan Momoi pada pukul 22:00.

“Bukankah sudah waktunya untuk tidur…?” (Kaito)

“Apa yang kau bicarakan!? Baru saja mencapai adegan mengharukan di mana heroine dipertemukan kembali dengan MC! Kita tak bisa berhenti sekarang!” (Momoi)

“Be-begitu…” (Kaito)

… Seperti ini, Momoi tidak berhenti…

Aku telah bertanya sebelumnya tentang berhenti karena akan buruk jika kami tidak segera tidur–

“Eh, protagonis telah mengaku kepada heroine, tapi dia masih memastikan perasaannya!? Jika aku berhenti di sini, bagaimana aku bisa tidur!?”

“A-ah… benarkah…?”

Aku hanya bisa berpikir “Maa, aku libur besok, jadi tak apa jika aku tidur sedikit terlambat”

Jadi saat itu aku mundur––

“Momoi, waktunya tidur…”

“Eh–? Baru saja mencapai adegan penting di mana MC mengucapkan selamat tinggal!? Mungkin tidak apa-apa untuk Kanzaki-kun karena kamu pernah memainkannya sekali, tapi jika aku berhenti di sini, aku tidak akan bisa tidur karena khawatir!”

“A-ah, itu benar…”

Aku didorong menjauh oleh kekuatan Momoi dan mundur lagi saat itu.

Jadi-

“Mo-Momoi, ini mungkin tempat yang bagus untuk berhenti–”

“Dimana itu!? Mana yang bagus!? Ini adalah adegan di mana MC telah berpisah sekarang!? Yah, protagonis mungkin baik-baik saja, tapi heroinenya sama sekali tidak!?”

Aku benar-benar ingin tidur, tapi heroine itu memiliki waktu pergi ke masa lalu, dan protagonis telah kehilangan ingatannya dan sulit untuk memulai kembali dengan heroine yang baru muncul–jadi ketika dia mencapai layar beranda, aku mendesak Momoi untuk menyelesaikannya.

Momoi tidak melewatkan tombol restart di home screen, jadi segera merestart.

… Tidak mungkin, gadis ini akan memainkannya sampai akhir…

Faktanya, Momoi yang menonton adegan-H dengan mata ikan mati pada awalnya, hampir tidak bisa melihat layar sekarang, dengan pipi merah saat dia melirik ke depan dan ke belakang.

… Apa dia akhirnya mengerti…?

Itulah perasaan pria yang berada di sebelah gadis seperti itu…

Apa ini pertama kalinya alasanku diuji begitu banyak…?

Terlebih lagi, Momoi sangat imut sekarang, benar-benar berbeda dari Momoi yang biasanya…

Aku merasa seperti sedang sekarat…

––Momoi terus memainkan eroge sampai rute heroine selesai, selesai pukul 6 pagi.

“U~n, itu menyenangkan! Cerita yang sangat bagus!” (Momoi)

“Ah… benarkah?” (Kaito)

Kepada Momoi yang tampak puas setelah selesai, aku membalas dengan suara lelah.

“Kenapa kamu tidak energik?” (Momoi)

Dengan mengatakan itu, dia memiringkan kepalanya dengan bingung.

Dibandingkan dengan durinya sampai sekarang, dia tampak lebih seperti gadis biasa.

… Hahaha, apa gadis ini benar-benar bodoh!?

“Aku tidak berharap kau begadang sepanjang malam!” (Kaito)

“Waa!? Kenapa kau marah!?” (Momoi)

“Bukankah itu normal!” (Kaito)

Aku bilang begitu dan marah pada Momoi.

… Maa, itu benar, aku seharusnya menghentikannya dengan paksa…

Aku enggan memaksa Momoi untuk berhenti, karena dia sedang asyik bermain eroge.

Selain itu, mau bagaimana lagi karena sudah terjadi.

Jadi mari kita pukul kepalanya sekarang, jadi lain kali kita tidak akan bermain sepanjang malam.

… Apa kita akan bermain lagi lain kali?

Aku belum membuat janji seperti itu, tapi melihat ekspresi Momoi, aku merasa itu akan terjadi.

“E-etto, maaf…” (Momoi)

Aku terkejut dengan kata-kata Momoi…

… Siapa kau…?

Tidak, ini Momoi…

Aku sudah pergi bersamanya sejauh ini.

Mari kita membuatnya meludahkan semuanya.

“Jadi, apa kau benar-benar dirimu sekarang?” (Kaito)

Aku bertanya pada Momoi.

… Eh?

Aku merasa seperti aku pernah mendengar kata-kata ini baru-baru ini…?

“U… un…” (Momoi)

Momoi mengangguk pada pertanyaanku saat aku bertanya-tanya di mana aku mendengarnya.

Un, dia mengangguk–– kenapa!?

Kenapa dia terlihat sangat imut hanya dengan mengangguk!?

“Etto, mengapa kau memiliki kepribadian yang dingin sampai sekarang?” (Kaito)

“Itu… anak laki-laki terobsesi denganku sejak SMP… jadi di SMA aku mengadopsi kepribadian ini sehingga tidak akan terulang…” (Momoi)

Begitu… jadi itu sebabnya…

Bukankah dia memiliki kemampuan akting yang hebat?

Apa dia berpura-pura melecehkanku secara verbal?

…… Un, eh, itu benar-benar akting!?

“Nee, apakah itu berarti kau bertindak dengan paksa? Kau tau, kau mengatakan hal-hal buruk padaku” (Kaito)

“Ah tidak! dari paruh kedua kelas satu, semuanya benar lho?” (Momoi)

… Itu bukan akting!

“Momoi…” (Kaito)

“Nn?” (Momoi)

“…… Kenapa kau tidak menggunakan kepribadian dinginmu lagi? Jika itu niatmu, bukankah aneh berubah sekarang?” (Kaito)

Saat aku hendak mengeluh, tiba-tiba aku mengatakan sesuatu yang lain karena Momoi terlihat begitu imut.

… Aku ingin tau apakah aku dan Momoi sudah gila karena begadang…

“Menurutmu mengapa begitu…?” (Momoi)

“Eh…?” (Kaito)

Momoi tidak menjawab pertanyaanku dan hanya menggembungkan pipinya, tapi aku benar-benar tidak bisa memahaminya.

“Tidak ada apa-apa! Hanya itu yang ingin kau dengar!?” (Momoi)

Momoi memerah dan berteriak padaku.

“Ah, tunggu. Satu hal lagi, kau benar-benar menyukai LN dan anime kan?” (Kaito)

“Ugh–” (Momoi)

Wajah Momoi jatuh mendengar kata-kataku.

Jika dia sampai sejauh ini, tidak mungkin aku salah.

“I-itu benar? Apa salah aku menyukai mereka?” (Momoi)

Dengan mengatakan itu, dia berpaling dariku.

Eh… Momoi yang asli telah kembali sedikit kan?

Yah, aku tidak peduli tentang itu sekarang…

“Bukankah itu baik-baik saja?” (Kaito)

“Eh?” (Momoi)

Momoi menatapku penasaran.

“Apa itu?” (Kaito)

“Itu karena, lucu bukan? Untuk siswa teladan memiliki hobi otaku?” (Momoi)

“Mengapa? Menyukai LN dan anime tidak ada hubungannya dengan siswa berprestasi” (Kaito)

“––!” (Momoi)

Dia menatapku heran.

Eh… kenapa dia begitu terkejut?

Kurasa dia mencoba menyembunyikan hobinya.

Tapi dari sudut pandangku, aku ingin seorang teman yang bisa kuajak bicara tentang karya favoritku.

Jadi untuk saat ini, katakan saja–

“Aku tak tau apa yang orang lain pikirkan, tapi setidaknya aku tidak berpikir itu aneh. Jika Momoi menyukai LN dan anime, lalu mengapa kita tidak membicarakannya lagi di masa depan?” (Kaito)

“Ah–un!” (Momoi)

Dia menjawab dengan senyum yang indah untuk kata-kataku.

Untuk itu, aku membalas senyumannya.

Pada awalnya kami bertengkar satu sama lain– atau lebih tepatnya, kupikir aku benar-benar kurang beruntung hari ini, tapi pada akhirnya kami saling mengenal lebih baik.

Ini adalah langkah maju yang besar bagi kami.

… Atau lebih tepatnya, akan lebih aneh untuk langsung akrab dengannya seperti Sakura-chan.

Aku tidak menyadari pada saat itu, kalau aku melompat ke lautan kemalangan–

Komentar