7-Nen Furi ni Saikai Shita Hatsukoi no On’nanoko. Boku wa Kimi ni 2-kai-me no Koi o Suru. - Chapter 35

Chapter 35 – Kedua Kalinya di Taman

 

Aizawa-san dan aku tiba di central park, meletakkan barang bawaan kami dan duduk di bangku.

“Yoshizumi-kun, kamu bilang kamu akan datang ke festival sekolah kami. Aku bertanya-tanya… hari apa dalam seminggu kamu akan datang?” (Haruka)

“Sabtu, kurasa. Bagaimana dengan itu?” (Hiroto)

“Tak ada, aku hanya bertanya-tanya” (Haruka)

“Ngomong-ngomong, seperti apa festivalnya? Aku anggota komite festival di sekolahku, jadi aku ingin tau bagaimana di sekolah lain” (Hiroto)

“Stand makanan, pentas di panggung, pameran, dan lain sebagainya. Itu mungkin sama untuk sekolahmu, kan?” (Haruka)

“Kupikir… hampir sama” (Hiroto)

“Oh! Mereka mengatakan sekolah akan mengadakan acara khusus juga” (Haruka)

“Begitu, aku akan melakukan tur setelah aku selesai dengan tugasku di tim baseball” (Hiroto)

Karena itu sekolah swasta, ada beberapa perbedaan dari sekolah umum.

Aku ingin melihatnya setelah bertemu dengan Ko-chan.

Saat aku membalas Aizawa-san, aku mengeluarkan dua sarung tangan dan sebuah bola dari tasku.

“Aku melihatmu membawa dua sarung tangan hari ini”

“Biasanya aku hanya membawa satu sarung tangan tapi… kamu bilang kamu ingin bermain bola tangkap, jadi aku membawa sarung tangan ekstra. Ini, coba” (Hiroto)

Aizawa-san telah mencari sarung tangan yang mudah digunakan, jadi aku memberinya sarung tangan yang menurutku cocok untuknya.

“Wow… ini pertama kalinya aku memakai sarung tangan seperti ini. Aku tak berharap bagian dalam terasa seperti ini” (Haruka)

“Di sini, aku juga membawa bola yang berbeda. Yang ini berbeda dari yang kita gunakan tempo hari” (Hiroto)

Terakhir kali kami menggunakan bola keras yang dimaksudkan untuk kegiatan klub, jadi akan berbahaya jika mengenai siapa saja.

Kali ini, aku membawa soft ball yang kugunakan waktu kecil.

“Ah… bola yang kulihat sebelumnya…” (Haruka)

“Ini adalah bola yang kugunakan di SD. Bolanya lembut dan ringan, karena aku tak ingin kamu terluka karenanya” (Hiroto)

Ini membawa kembali kenangan… bermain dengan Ko-chan…

“Kuyakin itu tidak akan sakit bahkan jika itu mengenaimu” (Hiroto)

“Oh, terima kasih” (Haruka)

“Dulu kita hanya saling melempar, tapi hari ini kita bisa melempar dan menangkap. Haruskah kita mencobanya?” (Hiroto)

“Aku akan mencobanya. Aku tak sabar untuk itu!” (Haruka)

‘Aku melihat bola datang… tapi sepertinya aku tak bisa menangkapnya. Aku akan mencoba membuatnya lebih mudah dengan menangkapnya dari bawah…’ (TN: POV Haruka…?)

“Yoshizumi-kun… sepertinya aku tak bisa menangkapnya…” (Haruka)

“Itu karena kamu terus berusaha menangkapnya dengan sarung tanganmu. Cobalah menjaganya di depan tempat bola akan pergi” (Hiroto)

“Seperti ini?” (Haruka)

“Ya, tetap seperti itu. Ini dia” (Hiroto)

Aku membidik sarung tangan itu dan melemparkannya dari bawah agar mudah ditangkap.

#Poof!

“Aku menangkapnya! Aku menangkapnya, Yoshizumi-kun!” (Haruka)

“Itu tangkapan yang bagus. Kamu bisa menangkapnya dengan tidak berusaha merebut bola, bukan?” (Hiroto)

“Itu benar, bisakah aku mencoba sekali lagi?” (Haruka)

“Tentu saja. Aku akan bermain denganmu selama yang kamu mau” (Hiroto)

Aizawa-san melempar bola ke arah yang aneh di separuh waktu, tapi aku sudah belajar menangkap bola.

Tentu saja, aku tidak mengatakan kepadanya kalau aku juga melemparkannya ke sarung tangannya.

Jika Aizawa-san menikmatinya, maka itu sudah cukup.

“Phew… aku sedikit lelah. Apa kamu lelah?” (Haruka)

“Aku ingin tau apa kita bermain terlalu banyak” (Hiroto)

“Jangan khawatir, aku bersenang-senang” (Haruka)

“Aku senang. Bagaimana kalau kita istirahat sebentar di bangku?” (Hiroto)

Bahkan setelah kami duduk, Aizawa-san masih terlihat bersemangat.

Apa itu sangat menyenangkan?

Dia sangat menggemaskan…

“Yoshizumi-kun. Ada apa?” (Haruka)

“Eh? Tidak, tak ada” (Hiroto)

Aizawa-san, yang sedang menyeka keringatnya dengan handuk, menoleh ke arahku dan bertanya saat aku melihat ekspresi bahagianya.

Saat aku berbalik dengan tergesa-gesa, aku melihat sebuah kios di kejauhan.

Bukankah itu kios yang semua orang bilang enak?

“Aizawa-san, apa kamu lapar? Rekanku menyebutkan kalau kios di sini enak dan mereka datang jauh-jauh ke sini dari sekolah untuk memakannya. Apa kamu ingin mencobanya?” (Hiroto)

“Aku sedikit lapar. Jika itu enak, aku ingin mencobanya” (Haruka)

“Kalau gitu aku akan membelinya, tolong tunggu di sini” (Hiroto)

“Aku akan mengambilkan kita minuman. Yoshizumi-kun, apa yang kamu inginkan?” (Haruka)

Aku meminta Aizawa-san untuk minuman energi dan menuju ke kios.

Mereka menyajikan takoyaki.

Bagaimana kau membaginya di antara dua orang…

“Selamat datang!”

“Permisi, aku ingin satu-” (Hiroto)

“…”

“Tidak… aku membuat kesalahan. Tunggu…” (Hiroto)

Haruskah aku menyerah dan memberitahu Aizawa-san kalau mereka terjual habis…?

“Tunggu! Hiroto!” (Takuma)

“Takuma? Apa yang kau lakukan di sini?” (Hiroto)

“Hah? Apa kau tidak mendengar dari yang lain?” (Takuma)

“Mereka tidak memberitahuku. Jadi, apa yang kau lakukan?” (Hiroto)

“Kau akan tau ketika kau melihatnya! Aku sedang berlatih! Aku akan memasak takoyaki di festival sekolah, jadi aku meminta ayahku untuk membantuku menjadi pekerja magang di sini! Yoichiro dan yang lainnya ada di sini sekarang!” (Takuma)

Sepertinya mereka berempat datang ke sini saat aku sedang rehabilitasi.

Aku ingin tau apakah ini yang Takuma maksud saat dia memintaku untuk ikut dengannya…

Aku masih tak mengerti perilaku Takuma.

“Apa kamu teman Takuma? Tak apa, kamu bisa makan gratis! Bagaimanapun, Takuma adalah pekerja keras” (Pemilik Kios)

Pemiliknya sepertinya menyukai Takuma.

Tapi apa benar-benar baik-baik saja jika aku mengambilnya secara gratis?

“Hiroto, sudah siap!” (Takuma)

“Apa kau yakin ini baik-baik saja?” (Hiroto)

“Orang tuaku mengatakan itu ide yang bagus. Ketika aku mengatakan aku akan berlatih di sini, siswa dari sekolah kami mulai berdatangan, jadi jumlah pelanggan meningkat” (Takuma)

“Penjualan meningkat karena Takuma di sini!” (Pemilik Kios)

“Aku akan mengambilnya kalau begitu. Terima kasih banyak. Takuma, bisakah kau memberiku 2 tusuk gigi lagi?” (Hiroto)

“Bagaimana bisa? Apa kau sedang makan dengan seseorang?”

Takuma terlihat seperti sedang mencoba mengingat sesuatu.

Aku punya firasat buruk tentang hal ini…

“Ah! Kau… dan… orang itu!” (Takuma)

“Apa yang kau bicarakan?” (Hiroto)

“Aku melihat seseorang bermesraan saat bermain bola tangkap dengan seorang gadis! Itu kau!”

Takuma melihat kami…

“Dia terlalu jauh untuk kulihat, tapi aku melihat gadis itu mengenakan seragam Toko High! Kau bilang kau sedang dalam rehabilitasi, tapi kau benar-benar bermesraan!” (Takuma)

Apa dia tidak melihat wajahnya sejak kita jauh?

Syukurlah… aku tak tau apa yang akan terjadi jika Takuma melihat Aizawa-san…

“Aku memang pergi ke rehabilitasi. Kami hanya bertemu dalam perjalanan pulang setelah rehabilitasi, dan kami tidak sedang bermesraan” (Hiroto)

“Aku mengerti. Bagaimana kalian bertemu?” (Takuma)

Aku memberitahu Takuma tentang Aizawa-san, yang berbagi kamar yang sama di rumah sakit.

Takuma sepertinya ingin mengatakan sesuatu, tapi aku memberitahunya kalau aku sedang terburu-buru dan membawa takoyaki itu kembali ke tempat Aizawa-san duduk.

Komentar