Chapter 14 – Di Jalan Pulang ①

“Nee, kamu tidak mulai membenciku, kan?”

Setelah meninggalkan sekolah, Shiori menatapku dengan ekspresi cemas.

“Tidak sama sekali tapi… Apa ada yang salah?”

“Karena aku telah membuatmu tidak nyaman sebelumnya… Aku ingin tau apa yang harus kulakukan jika aku membuatmu membenciku”

“Aku tidak merasa tidak nyaman sama sekali. Jadi, tidak apa-apa. Hanya saja semua orang sangat peduli pada Shiori, kan?”

“Untunglah. Seperti yang diharapkan Kouta-kun memang baik. Itu mengingatkanku, apa yang Touka-senpai katakan di akhir?”

“Ah… Itu adalah… dia bilang tolong jaga Shiori”

Itu tidak salah, kan?

“Fufu… Malu untuk hal seperti itu”

Kami telah kembali bersama seperti ini berkali-kali tetapi, tiba-tiba menjadi canggung.

Mungkin karena aku terlalu sadar diri akan hal-hal aneh tapi, bahkan untuk sesuatu seperti menyamai kecepatan kami sangat sulit.

Terkadang saat kami saling memandang, Shiori tersenyum padaku.

Ketika aku memikirkan topik yang ingin kubicarakan dengannya, dadaku terasa pelit bukannya berdebar-debar.

Ketika aku mencoba menemukan waktu terbaik untuk mulai berbicara, sekitar setengah dari perjalanan kembali telah berlalu.

Setelah turun dari kereta, dan saat kami mulai berjalan lagi, dengan *gohon* saat aku batuk, aku mulai berbicara.

“Ini tentang hal dari pagi ini tapi… aku, ada satu hal yang harus aku minta maaf”

“Nn? Apa itu?”

“Pada saat itu, aku berpikir kalau aku mengatakan [Aku tidak yakin apakah pengakuan dari waktu itu disampaikan dengan benar atau tidak] tetapi, sebenarnya aku tidak mengaku kepadamu. Aku tidak bermaksud seperti itu. Pertama-tama, aku bahkan tidak ingat pernah melakukan percakapan seperti itu… Mungkin aku telah mengatakan sesuatu yang menyebabkan kesalahpahaman tapi… Aku bahkan tidak tau apakah itu kasusnya… Itu sebabnya, aku tidak berpikir kalau aku akan berkencan dengan Shiori sama sekali”

Seolah-olah dia sudah menebak sesuatu, senyum di wajah Shiori hilang.

Jelas bahwa lebih baik untuk membicarakan hal ini sekarang.

Jika aku melewatkan kesempatan ini, itu pasti akan menjadi penyesalan di masa depan.

“Itulah sebabnya aku minta maaf. Aku telah mengaku kepadamu di depan semua orang di kelas tapi… Tolong lupakan itu. Sebelum itu, aku ingin kita membicarakan beberapa hal dengan benar. Tentang hal-hal dari hari sebelum kemarin dan apa yang akan kita lakukan selanjutnya”

Termasuk hal dari pagi ini, aku tidak bisa mengeluh jika Shiori terlalu terkejut seperti ini.

Aku tidak berpikir kalau aku sangat disukai olehnya.

Juga, aku siap untuk dibenci olehnya.

Tapi Shiori tidak mengatakan apa-apa sambil terus melihat ke bawah.

Setelah beberapa saat, aku melihat ke langit dan berkata.

“Bulan hari ini juga indah, kan?”