Kodokuna Ore to Kokōna Sewayaki Megami-sama – Chapter 26

Chapter 26 – Bersama Setiap Pagi

 

“Kuyakin aku mengatakan ini padamu beberapa hari yang lalu, tetapi aku melihat Takanashi-san dan gadis kecil itu bersama beberapa kali dalam perjalanan ke sekolah. Itu di sekitar minimarket di dekat persimpangan dalam perjalanan ke sekolah, apa benar untuk mengatakan kalau kamu melewati tempat itu setiap hari?”

“Ya, aku sering bertemu Mio-chan di sekitar sana”

“Kalau begitu, aku juga mengambil rute yang sama menuju persimpangan itu setiap hari dari sisi stasiun. Lalu… jika Takanashi-san setuju, kenapa kita tidak bertemu di persimpangan saja?”

“Eh? A-aku baik-baik saja dengan itu tapi…”

Dengan itu… dia menawarkan untuk pergi ke sekolah bersama setiap pagi, kan?

Uwah… apa aku akan menghabiskan seluruh keberuntungan hidupku dalam waktu sesingkat ini?

“Jika kita melakukan itu, kita bisa saling menyapa setiap pagi dan tidak akan ada interupsi”

“Eh… apa tidak apa-apa melakukan ini?”

Pergi ke sekolah dengan seorang dewi setiap pagi, hadiah macam apa ini!

“Ya, Natsumi sering pergi ke sekolah denganku. Kita bertiga akan sering bersama, tapi itu jika Takanashi-san setuju, jadi bagaimana?”

Oh, jadi Natsumi-san juga bersamanya.

Itu benar, lebih nyaman jika kita bertiga.

Lebih penting lagi, Natsumi-san?

Mungkin itu orangnya, kan?

Sampai sekarang, aku tidak jelas tentang sesuatu tanpa memeriksanya, jadi…

“Aku mengerti. Ngomong-ngomong, Natsumi-san adalah nama temanmu yang sekelas denganmu, kan? Orang yang datang ke atap tempo hari…”

“… Ah maaf! Itu benar, aku belum mengenalkannya padamu dengan benar!”

Senpai membuat ekspresi seolah mengatakan dia lupa.

“Jika Natsumi tau lebih banyak tentang Takanashi-san, maka itu akan lebih baik! Mari kita pergi ke sekolah bersama-sama! Aku ingin memperkenalkan Natsumi padamu, dan aku juga ingin memperkenalkan Takanashi-san kepada Natsumi dengan benar”

Aku tau kalau dia hanya ingin memperkenalkan teman-temannya satu sama lain, tapi itu salahku bahwa kedengarannya seperti sesuatu yang tidak pantas di kepalaku… (TN: WTF?)

“Aku mengerti. Kemudian, aku akan sangat menghargainya. Tapi apakah kamu yakin tidak ingin memeriksa dengan temanmu dulu?”

“Natsumi tau kalau Takanashi-san adalah teman baikku, jadi aku yakin itu akan baik-baik saja. Juga, dia sangat ramah dan baik dengan orang-orang”

“Aku mengerti. Kalau begitu, ayo bicara dengan temanmu dan konfirmasi waktu bertemu dengan LINE malam ini”

“Ya. Fufu… Kuyakin besok akan menyenangkan”

Senpai tersenyum dengan kegembiraan yang tulus saat dia mengatakan ini.

“Kita sudah menghabiskan banyak waktu, bukan? Ayo cepat menyirami tanaman”

“Ya, jika kita melakukannya bersama-sama, kita bisa tepat waktu tanpa perlu terburu-buru. Kalau begitu, izinkan aku membantumu lagi hari ini”

Kami memulai rutinitas harian kami dengan menyirami tanaman dan mencabuti rumput liar.

Ini adalah pertama kalinya aku mengerjakannya sejak beberapa hari yang lalu, tapi kurasa kehadiran Senpai yang membuatnya menyenangkan…

Bahkan setelah menyelesaikan pembersihan, masih ada sedikit waktu tersisa bagiku untuk mengatur napas.

Aku senang ada banyak waktu…

“Kalau begitu, aku akan kembali ke kelas”

“Ya, aku juga akan kembali. Senpai, terima kasih untuk makanannya hari ini. Itu lezat”

“Terima kasih atas pujiannya. Aku senang mendengarnya. Kalau begitu mari kita chattingan malam ini”

Setelah mengatakan itu, Senpai kembali.

Omong-omong, aku selalu menghabiskan waktu di sini sampai menit terakhir.

Yah, kuharap aku tidak mengantuk di kelas setelah ini…

Kukira aku akan melakukan yang terbaik?

 

※※※※※

 

Aku pulang ke rumah, menyelesaikan tugasku, makan malam, bermain game, dan melakukan rutinitas harianku.

Ngomong-ngomong, aku jarang melihat Senpai sepulang sekolah karena dia biasanya mengadakan rapat OSIS.

Tapi mulai sekarang, aku bisa melihatnya di pagi hari dan saat makan siang, yang jelas merupakan hak istimewa.

Pertama-tama, aku sudah sendirian untuk waktu yang sangat lama, dan terlebih lagi, ini adalah teman wanita pertama yang kubuat selain Yuzuha.

Aku dua kali lebih bahagia… tidak, bahkan lebih dari itu mengingat dia juga seorang dewi…

Ring* Ring*

Ponselku berdering, memberitahuku tentang pesan dari Senpai melalui LINE.

[Selamat malam, Takanashi-san]

[Selamat malam, Senpai. Terima kasih atas suguhannya hari ini]

[Tidak masalah. Terima kasih kembali. Aku senang kamu bilang itu enak]

[Tidak, tidak, itu sangat enak. Aku menantikan yang berikutnya]

[Aku akan melakukan yang terbaik untuk memenuhi harapanmu. Juga, tentang besok pagi, Natsumi mengatakan tidak ada masalah, jadi mari kita bertemu sesuai rencana]

[Dipahami. Bagaimana dengan waktunya? Aku dapat menyesuaikan waktuku, jadi aku akan menyerahkannya kepadamu]

[Kalau begitu, mengingat waktu pertemuan antara aku dan Natsumi, kupikir kita akan tiba di toko serba ada itu sekitar pukul 7:30]

[Kalau begitu, bisakah kita membuatnya sekitar pukul 7:30?]

[Jika Takanashi-san baik-baik saja dengan itu, maka mari kita atur waktu itu]

[Oke, besok jam 7:30]

[Ya, aku menantikannya. Sampai jumpa besok]

[Baiklah, kalau begitu selamat malam, Senpai]

[Selamat malam, Takanashi-san]

Hmm, masih tidak realistis bagiku untuk LINE dengan seorang gadis, seorang dewi, pada malam hari.

Baiklah, mari kita tidur lebih awal. Aku pasti tidak bisa terlambat besok.

Komentar